Sepanjang perjalanan menuju Jakarta, Zee dan Christy asik berbincang. Keduanya saling bertukar pikiran perihal perkuliahan.
"Zoy, waktu awal kamu kuliah seru gak ospeknya?"
"Seru, Toy, senang juga karena gak ada paparazi. Ngerasa tenang dan senang sama hal itu, aku juga ngerasa enjoy karena gak banyak orang yang tahu atau mungkin pura-pura gak tahu aku. Entahlah, tapi aku ngerasa nyaman," jawab Zee mengingat masa-masa ospek saat awal memasuki dunia perkuliahan.
"Aku juga awalnya senang bisa ikut ospek dan punya teman-teman baru di luar member, mereka orangnya asik dan seru jadi aku nyaman." Christy bercerita dengan raut bahagianya.
"Gimana perasaan kamu jadi mahasiswa, Toy?"
"Bahagia banget, Zoy, tapi aku kurang suka sih kalau keekspos lagi ospek."
"Ya namanya juga manusia, pasti ada aja yang pengen pamer atau apapun itu."
"Iya, Zoy, berarti kamu sekarang semester berapa, Zoy?"
"Tiga, Zoy, aku baru selesai UTS lagi libur seminggu. Kamu udah UTS belum?"
"Belum, Zoy, minggu depan baru mulainya."
"Semangat, Toy, pasti bisa ngerjain semua soal UTSnya."
"Makasih, Zoy."
"Aku mau tidur ah, Toy, nanti kalau udah sampai Jakarta tolong bangunin aku ya."
Christy mengangguk, ia mengeluarkan ponselnya. Ia menscroll tiktok, melihat-lihat video yang dibuat oleh para fans. Ia tersenyum dan terkadang terkekeh melihat video-video kreatif serta lucu dari para fans.
"Mereka kreatif banget, ada aja editannya," komentar Christy pelan.
***
"Kamu sudah memikirkan ini baik-baik?"
"Sudah, Kak, aku sudah membicarakan semuanya bersama kedua orang tuaku," jawabnya.
"Sebenarnya keputusan kamu ini sangat disayangkan karena saat ini eksistensi kamu sedang naik, nama kamu sedang melambung. Terutama setelah film dan series yang kamu bintangi," jelas orang itu menatap orang yang berada di depannya dengan serius.
"Mohon maaf, Kak, aku rasa walau aku memutuskan untuk lulus, grup ini akan tetap berjalan dengan baik dan akan tetap dikenal oleh banyak orang."
"Memang benar, tetapi saya yakin pasti banyak fans yang sedih dan mungkin saja kecewa dengan kehilangan kamu. Bagaimana pun kamu punya daya tarik tersendiri yang tidak dimiliki member lain."
Orang itu tersenyum tipis mendengar pujian yang dilontarkan atasannya. Bukan tidak ingin bertahan lebih lama, tetapi ia rasa ini semua sudah cukup. Ia ingin mencoba hal baru di luar kegiatannya di sini.
"Maaf, Kak." Hanya itu yang dapat ia katakan, keputusan ini sangat berat untuknya tak mudah dirinya memutuskan hal ini.
Orang itu menghela napas panjang mendengar kalimat final dari anggotanya. "Baiklah jika itu sudah keputusan final dari kamu, kami menghargai hal itu. Bolehkah kami meminta kamu bertahan sedikit lama?"
"Maksudnya, kami mengizinkan kamu untuk mengumumkan keputusanmu akan tetapi kami mohon kamu mempertimbangkan untuk last show kamu sedikit lebih jauh dari waktu pengumuman kamu. Bagaimana?"
Mendengar itu membuat dirinya terdiam, ia sudah menduga hal ini akan terjadi. "Sebenarnya aku tidak ingin terlalu jauh, Kak, tetapi jika management meminta seperti itu aku akan mempertimbangkan. Mungkin tidak terlalu jauh dari awal tahun, Kak."
"Mungkin setelah ulang tahun kamu, bagaimana?"
"Baik, Kak, aku setuju."
"Untuk pengumumannya, silakan kamu lakukan saat konser anniversary."
KAMU SEDANG MEMBACA
PEOPLE COME AND GO (END)
FanfictionSetiap pertemuan pasti ada perpisahan, setiap waktu manusia datang silih berganti, hingga beberapa dari mereka memilih pergi bahkan tanpa pamit. Seperti kisah yang dialami oleh gadis itu, ia terus ditinggalkan orang-orang yang disayanginya. Hingga w...