Epilog

818 52 8
                                    

2 Tahun kemudian

Suasana ramai memenuhi gedung mewah itu, hiasan serba putih yang menghiasi gedung membuat kemewahan gedung itu semakin terlihat. Azizi berjalan menelusuri gedung, menuju teman-temannya yang sudah menunggu di dekat pelaminan.

"Wah akhirnya Cici nikah juga, ah gak sabar mau lihat anak Cici," ujar Christy yang begitu antusias atas pernikahan Shani.

"Buset, baru juga nikah udah mau lihat ponakan aja, gimana sih Kitty," celetuk Adel.

"Ya kan gak ada salahnya juga, Del," balas Kitty.

"Udah sih berantem terus, kenapa sih kalian?" lerai Gracia menengahi adik-adiknya.

"Ini pernikahan Ci Shani, kalian jangan ribut di sini, nanti aja kalau mau ribut pas udah agak jauh dari pelaminan," kata Olla.

"Yeu lo gimana sih bukannya dilarang malah disuruh lanjut." Oniel menepuk lengan Olla pelan.

Saat ini mereka sedang menghadiri acara pernikahan Shani, Kapten mereka semasih ada di grup dulu. Kebahagiaan yang dirasakan Shani juga dirasakan oleh adik-adiknya, mereka bahagia melihat Senior sekaligus Kakaknya. Wajah cantik Shani yang memancarkan aura kebahagiaan membuat mereka senang dan ikut bahagia.

"Aura Ci Shani makin-makin deh, kebanting nih kita," celetuk Ashel yang sudah duduk di meja khusus, mereka saat ini akan makan.

"Kalau kita yang lebih tampil mewah daripada Ci. Shani malah aneh gak sih, kan Ci Shani yang punya acara," kata Freya.

"Kalian jangan insinyur gitu dong," kata Oniel.

"Insecure Oniel," tekan Eli yang dibalas cengiran oleh Oniel.

Selanjutnya mereka makan dengan tenang, Gracia yang duduk di samping Zee menatap adiknya yang sedaritadi hanya diam. Biasanya jika ada acara seperti ini maka Zee yang akan lebih aktif dan berbicara apa saja.

Memang hampir satu tahun mereka tak bertemu sejak Zee memutuskan untuk lulus dari grup dan berfokus pada karirnya. Ia mendukung keputusan adiknya, ia juga melihat Zee yang semakin berkembang dan namanya semakin dikenal oleh banyak orang.

"Zoy diem-diem bae, kenapa?" bisik Gracia menyenggol Zee pelan.

Zee menatap Gracia, lalu tersenyum tipis dan menggeleng sebagai jawaban. Setelah itu ia kembali memakan spaghetti yang disukainya.

"Gak biasanya Asadelnya Kak Mpen kayak gini," timpal Feni yang mendengar ucapan Gracia.

Mereka memang duduk terpisah dengan Ashel dan lainnya, mereka duduk berempat bersa Christy. "Kamu sakit, Zoy?" tanya Christy.

"Aku baik-baik aja," jawab Zee setelah menghela napas panjang. Ia tersenyum menatap ketiga orang yang duduk bersamanya.

"Bilang aja kalau ada yang mengganjal, Asadel," ucap Feni mengelus kepala Zee.

"Gak ada Kak Mpen, aku pasti bilang kalau ada sesuatu yang mengganjal."

"Ah, aku duluan ya. Ada hal yang harus aku selesaikan dulu," pamit Zee menyalami Cici dan Kakaknya, sedangkan dengan Christy dan lainnya ia melakukan tos.

"Buru-buru amat Zee, mau ke mana dia?"

"Gak tahu, La, ada urusan kali."

"Aku juga duluan ya, duluan semuanya," ujar Ashel melakukan hal yang sama dengan Zee.

"Orang-orang pada kenapa sih, aneh banget."

***

Setelah menyatakan lulus dan melakukan last show, Zee memang sempat tidak terlihat beberapa waktu di sosial media. Ia seperti hilang ditelan bumi, semua dikejutkan oleh keluarnya film terbaru Zee yang bergenre romance action, hal itu membuat para fans terkejut dengan kabar Zee.

Walau begitu semua fans Zee mendukung apapun yang dilakukan oleh idola mereka, Zee yang mendapat dukungan positif dari para fans jelas berterima kasih dan semakin dekat dengan mereka. Ia menanggapi canda dan tawa yang mereka lontarkan saat melakukan gala premier film yang dilakoninya.

Zee memang lost contact bersama beberapa temannya, bahkan Ashel, Gracia, Feni, Christy, dan Shani pun sempat sulit menghubungi gadis itu. Zee yang sekarang berbeda dengan Zee yang mereka temui saat berada di grup. Gadis tomboy itu lebih menutup diri dan privasinya dari semua orang, Ashel yang merasa khawatir dengan keadaan Zee pun menghampiri Zee ke rumahnya.

Seperti saat ini, seusai pamit dari teman-temannya Ashel mengikuti gadis itu dari belakang. Ia berniat ikut mobil Zee.

"Zee pulang bareng dong," ujar Ashel yang tiba-tiba sudah berada di sampingnya.

"Astaghfirullah kaget, Cel," kata Zee mengelus dadanya.

"Hehehe maaf deh, habis kamu jalannya cepet banget sih. Aku pulang bareng kamu ya, mau main dulu di penginapan kamu." Mereka memang menginap, karena Shani menikah ri Yogyakarta.

Zee terdiam sejenak sebelum akhirnya mengangguk menyetujui ucapan Ashel. Keduanya memasuki mobil dan duduk di kursi belakang. "Kamu kenapa Zee?"

"Aku kenapa emang?" Zee malah balik bertanya dengan tatapan bingung.

"Aku lihat kamu diam aja, aku tahu kamu lagi ada masalah kan. Bilang aja," tutur Ashel.

"Nanti ya di kamarku, sekarang aku mau tidur dulu. Izin pinjem bahu kamu ya, Cel," kata Zee.

"Yaudah kamu tidur dulu, kelihatan lelah banget matanya." Ashel mengizinkan, lalu Zee merebahkan kepalanya di bahu kiri Ashel seraya melingkarkan tangannya di lengan Ashel.

Melihat Zee yang memejamkan mata Ashel mengelus kepala sahabatnya yang bersandar padanya. Kemanjaan Zee kali ini membuat Ashel heran, tidak biasanya sahabat kecilnya itu bersikap seperti ini.

Sesampainya di depan penginapan, Ashel membangunkan sahabatnya perlahan. Tak susah memang membangunkan Zee, dengan sentuhan pelan dan panggilan namanya Zee sudah terbangun.

"Ayo udah sampai." Zee mengangguk, ia mengikuti langkah Ashel yang berada di depannya.

"Kamu mau lanjut tidur aja? Ceritanya nanti aja, aku tahu kamu pasti ngantuk." Ashel berkata saat mereka sampai di dalam kamar Zee, keduanya duduk di sofa penginapan.

"Udah cukup kok, kamu tanya apa tadi?"

"Kamu kenapa? Ada masalah yang ganggu kamu? Sikap kamu sekarang beda banget, bahkan sejak lulus dari grup kamu kadang ilang."

"Aku gak ada masalah, hanya saja ingin lebih menjaga privasi kehidupanku sekarang. Aku memang sengaja mengurangi untuk bermain sosial media, karena untuk menjaga kesehatan mental juga."

"Hibernasi? Bukan karena diem-diem kamu udah tunangan?" Raut terkejut jelas terlihat dari wajah Zee, ia tak menduga kenapa Ashel akan menebak seperti itu.

Melihat Zee yang terkejut dan terdiam membuat spekulasi Ashel benar. "Tega banget sih gak undang aku, padahal aku juga mau lihat kamu lamaran Zee."

Zee menghela napas sebelum akhirnya menjawab seluruh perkataan Ashel. "Aku memang sengaja meminta untuk pertunangan yang lebih private, hanya kedua keluarga aja kok. Gak mau menimbulkan kegaduhan di sosial media," jawabnya.

"Terus nanti tiba-tiba posting foto pernikahan gitu? Apa gak lebih kaget tuh fans kamu," balas Ashel.

Ia terkekeh menanggapi balasan sahabatnya, mengangguk membenarkan praduga sahabatnya itu. "Iya, gak apa-apa lah. Aku menjaga privasi calon suamiku juga, gak mau dia dihujat atau diserbu sama fans. Apalagi sampai dibanding-bandingkan, jadi baiknya mereka tahu pas udah nikahnya aja. Atau bagusnya sih pas aku punya anak."

"Gila sih kalau pas punya anak baru publish hubungan yang ada kamu bakal jadi bulan-bulanan mereka, pasti bakal ada haters yang ngejudge, bilang hamil di luar nikah lah atau apalah itu."

"Biarin aja, buka tugas kita juga mengklarifikasi kebenaran. Kecuali kalau udah keterlaluan maka aku akan bawa ke jalur hukum."

"Aku dukung keputusan kamu, kapan nikahnya?"

"Minggu depan." Jawaban yang membuat Ashel diam terpaku, ia syok berat dengan penuturan Zee.

***

Sekian dan terima kasih guys.
Ini fiksi ya, jadi jangan sangkut pautkan ke real life. See you.

PEOPLE COME AND GO (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang