Part 18

505 62 1
                                    

"Aku bersyukur karena saat ini memiliki kalian yang selalu mendo'akan dan mendukungku di grup ini walau seperti yang kalian tahu aku tidak seperti member lain."

Ia menghela napas panjang sebelum melanjutkan perkataannya. "Saya Helisma dari generasi tujuh, memutuskan untuk segera lulus dari grup ini," lanjutnya dengan tegas, ia membungkukkan badan setelah mengatakan itu.

"Terima kasih untuk semua fans yang telah mendukung dan memberikan energi positif kalian, sampai kelulusanku tiba mari kita buat kenangan sama-sama serta mohon bantuan dan dukungannya." Eli kembali membungkuk. Setelah Eli berdiri tegak, teman-temannya memeluk dirinya erat.

"Semangat, Eli," bisik Gita.

"Lo jangan nyusul cepet-cepet, Git," balasnya pelan Gita hanya tersenyum tipis mendengar ucapan Eli.

"Kak Eli kok cepet banget sih, nanti siapa yang ngehibur kita? Terus siapa yang bikin suasana jadi rame?" tanya Muthe dengan nada manjanya, matanya berkaca-kaca.

"Elah, gue masih lama last shownya tenang aja," ucapnya menenangkan Muthe yang menangis seraya memeluknya.

"Semangat sampai last show, Kak Eli," ujar Adel pelan.

Sedangkan di pojok ruangan, Zee menyaksikan semua yang terjadi. Tatapannya kosong, ia menyaksikan satu per satu teman-temannya memilih lulus, ia yakin belum selesai sampai di sini. Setelah ini pasti akan ada yang mengumumkan kelulusannya lagi, entah itu teman satu generasinya, senior, maupun juniornya. Satu yang pasti, ia akan bertahan sesuai kemampuannya, masih ada yang harus Zee selesaikan.

Setiap orang ada masanya, setiap masa ada orangnya, benar adanya tentang people come and go. Setiap orang yang datang akan memberikan kenangan, begitupun yang pergi akan memberikan pelajaran untuk kehidupan selanjutnya. Banyak yang mengira ‘people come and go‘ ini selalu buruk, tapi jika dilihat dari sisi positifnya, dia banyak mengajarkan kita arti kehilangan dan pendewasaan.

People come and go bukan hanya tentang orang yang datang lalu pergi, tapi tentang bagaimana kita mengambil pelajaran dari orang-orang yang datang dan pergi, setiap orang yang datang dan pergi pasti membawa pelajaran yang berharga.

"Itulah pengumuman dari Helisma, sampai last shownya tiba mohon do'a dan dukungannya," ucap Gracia.

"Mohon dukungannya," sahut member yang lainnya seraya membungkukan badannya.

"Baiklah, terima kasih untuk semua yang telah hadir untuk itu izinkan kami mengucapkan salam sekali lagi."

"SENO," seru Feni.

"Uuuuu ... seno ... Uuu." Kemudian terdengar tepuk tangan dan sorak dari penonton.

Setelah memberikan lambaian tangan dan ucapan terima kasih beberapa menit, akhirnya semua member menuju backstage. Selesai melaksanakan show, Eli langsung dihampiri para member yang show ataupun yang menonton show hari ini.

"Kak Eli, kenapa ninggalin aku sama Kak Gita?" tanya Muthe dengan air mata yang sudah berlinang.

"Maaf ya, lo tenang aja gue last shownya masih lama kok. Jadi kita masih bisa buat kenangan sama-sama," jawab Eli dengan senyumannya.

"Semangat sampai hari kelulusan, Kak."

"Gak mau tahu, pokoknya hari kelulusannya harus sepuluh tahun lagi," celetuk Olla yang ditanggapi tawa ringan oleh Eli.

"Iya La iya, tenang aja."

"Kenapa sih cepat lulus, Kak? Mau ke mana emang? Nikah?" timpal Lulu yang duduk di samping Eli.

"Iya nikah sama Jaehyun," jawabnya asal.

"Kita bantu aamiinkan gak sih?"

"Aamiin!" koor semuanya membuat Eli tertawa melihat tingkah absurd teman-temannya. Ia pasti akan merindukan saat-saat seperti ini jika sudah tidak ada di grup ini.

PEOPLE COME AND GO (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang