Profesional

1.6K 128 2
                                    

"Jja."

Jisung mendongakkan kepalanya saat sebuah tangan terulur memberinya sebotol air mineral, ternyata Kun. Jisung pun menerima botol itu, tersenyum tipis.

"Jujur saja kau sangat hebat Jisung-ah, aku iri karena aku tidak tau bisa seperti mu atau tidak."

"Maksudmu Hyung," tanya Jisung mengernyit heran.

"Aku tidak tau isi hatimu, tapi pasti sangat rumit kan? Jika aku menjadi kamu, aku pikir aku tidak bisa bertahan sampai sejauh ini dan masih memiliki keberanian untuk berdiri di panggung."

Jisung melebarkan senyumnya. "Aniya, Hyung juga pasti akan seperti ku."

Kun menggeleng, menatap Jisung bangga. "Belum tentu, karena tidak seperti dugaan mu aku mudah menyerah. Kau sangat hebat... "

"Jika Hyung mudah menyerah, Hyung tidak akan sampai di sini. Apa Hyung pikir aku lupa bagaimana kesabaran Hyung karena tidak memiliki unit saat proyek 2018 dulu? Setelah banyak hal yang terjadi pada WayV Hyung juga masih bertahan. Itu menandakan Hyung pantang menyerah."

Kun terkekeh. "Kau pandai memuji Jisung-ah," ucapnya seraya mengelus kepala Jisung.

"Itu karena Jisung mirip denganku Hyung."
Keduanya menoleh, Haechan bergabung bersama mereka dan memeluk Kun. Kun tersenyum, pasrah saja dengan pelukan Haechan. "Hmn, iya."

Sekarang NCT sedang bersiap untuk showcase. Setelah banyak yang terjadi, Jisung tetap mengikuti proyek NCT Nation ini. Tidak peduli pendapat netizen, Jisung hanya akan menari untuk sijeuni. Semoga saja sijeuni juga memihak Jisung seperti member memihaknya.

"Huufttt..." Jisung menatap pantulan wajahnya di cermin yang ada di toilet, menarik kedua sudut bibirnya melatih senyumnya selebar mungkin. Sebentar lagi ia akan naik ke panggung dan bertemu sijeuni, ia harus menunjukkan senyum paling lebarnya.

Jujur saja, Jisung takut jika sijeuni juga membencinya. Jisung takut sijeuni tidak percaya padanya dan tidak akan senang dengan keberadaan Jisung. Dan jauh di dalam hati Jisung, ada sedikit keinginan Jisung untuk lari. Jisung ingin lari dari semua ini, ia lelah.

Namun sekali lagi, Jisung harus melakukannya meskipun ini sulit. Ini adalah jalan yang sudah Jisung pilih, jadi walaupun sudah tau bahwa ini tidak akan mudah Jisung hanya harus datang menghadapinya. Jika orang menyebutnya, ini adalah profesional.

"Kami bersama mu Jisung-ah, kau tidak sendirian. Kita berjuang bersama."

Dan untuk berjuta kalinya Jisung bersyukur ia memiliki Hyungdeul yang sangat perhatian dan selalu berdiri di sampingnya, menggenggam tangannya.

Mereka mulai naik ke panggung. Semua lampu dimatikan namun warna hijau terang yang bersinar membuat Jisung tersenyum otomatis.

Saat musik dinyalakan, lampu pun menyala. Jisung bahagia ditengah menarinya karena sijeuni meneriakkan namanya. Betapa ia lega karena sijeuni juga berada di pihaknya.

Jisung tidak lagi membutuhkan apapun, karena ia sudah mendapatkan semuanya. Orang-orang berharga Jisung mendukungnya memang apa lagi yang bisa Jisung minta?

[✓] Semua Sayang Jisung Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang