16. Namanya juga takdir

1.6K 62 3
                                    

Raut wajah Zeora keliatan sebel waktu dia jalan sendirian di koridor kampus. Kesel nggak ketulungan karena Alma PHP ke dia. Kemarin dia bilang bakal jemput Zeora ke rumahnya biar bisa berangkat bareng ke kampus. Eh, tau-taunya tadi pagi dia batalin. Dia bilang, dia nggak bisa jemput Zeora karena mau berangkat sama pacarnya. Padahal Zeora udah mati-matian bangun pagi, minta izin ke Shaka dan sebelum Alma sampai dia udah harus sampai duluan ke rumah orang tuanya biar Alma nggak curiga.

“SURPRISE!”

Namun, kekesalan Zeora berakhir hanya sampai pintu depan kelas. Saat satu teman kelasnya mengejutkannya di depan masuk sambil memakai topi kecil ala pesta ulang tahun. Zeora terdiam mematung, kedua bola matanya berkedip beberapa kali, otaknya juga ngeblang.

“Happy birthday, Zeora!”

“Happy birthday, Zeora!”

“Happy birthday, happy birthday, happy birthday to you!”

Satu kelas kompak nyanyiin lagu ulang tahun buat dia, termasuk ada teman-temannya juga disana. Dan...Alma. Gadis bertubuh mungil itu cengar-cengir di depan Zeora sambil megang kue ulang tahun dengan lilin angka 21 diatasnya.

“Selamat ulang tahun, Ze!” Alma menyodorkan kue ke depan Zeora.

“Al? Lo bilang tadi—“

“Bagian dari rencana,” potong Alma.

Alma bilang mau jemput Zeora pagi-pagi dan membatalkannya ketika jam sudah mendekati masuk kelas adalah sebuah rencana untuk membuat Zeora kesal. Padahal jam 6 pagi Alma udah di kampus bersama beberapa teman lainnya untuk menyiapkan pesta ulang tahun kecil-kecilan ini buat Zeora.

Kebiasaan ini memang sering anak-anak hukum ini lakukan sebagai bentuk kasih sayang dan kekompakan mereka satu sama lain.

“Dih, nyebelin sumpah.” Air muka Zeora tampak cemberut lagi. Gara-gara kelakuan Alma dia hampir saja telat masuk kelas. Untung ada ojek yang lewat.

“Nanti aja keselnya, tiup lilin dulu yuk. Jangan lupa make a wish.”

Zeora menghela napas sejenak, oke, ini adalah hari spesialnya. Seharusnya hari ini dia bersenang-senang. Bukannya ngambek-ngambekkan. Lagian yang namanya surprise ulang tahun pasti ada aja tingkah temen-temen yang bikin si yang ulang tahun kesel, malu, atau bikin mereka happy.

Sebelum meniup lilin tersebut, Zeora memejamkan mata. Merapalkan beberapa doa kemudian baru meniup lilin.

“YEAY!” Sorak antusias diiringi tepuk tangan memenuhi seisi kelas. Bergantian anak-anak kelas pada ngucapin selamat buat Zeora dan nggak lupa ngasih kado buat Zeora.

“Sekali lagi Happy birthday Zeora!” Kata Viola memeluk erat sahabatnya.

“Thankyou, guys. Gue pikir kalian bakal lupa.” Zeora jadi terharu, jujur, dia sendiri kadang-kadang lupa sama hari ulang tahunnya. Tapi, berkat perayaan sederhana ini dia ingat lagi sama hari kelahirannya.

“Ya nggak lah, kita ini kan udah lama bareng-bareng.” Alesha menyahuti.

“Tai lo! Kalau aja Alma nggak ngingetin lo nggak bakal inget,” cerocos Nayra melirik Alesha sinis.

“Lupa dikit doang.” Alesha cengengesan.

“Udah ah, jangan dibahas. Sebelum dosen dateng mending kita habisin dulu nih kuenya,” ucap Alma membantu Zeora melepaskan lilin dari atas kue.

“Bilang aja lo laper.” Nayra menyahuti lagi.

Alma nyengir kuda. “Gue belum sarapan.” Kue bertabur macam-macam coklat itu bener-bener keliatan enak. Sayang kalau dia nggak ikut nyicipin.

Lecturer secret wifeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang