44. Suka atau Duka?

573 50 52
                                    

Jangan lupa vote, comment and share ya!

Minimal 30 vote dan 50 komen yuk.

Semoga bab ini ada rasanya.

Selamat membaca.

***

Keesokan harinya,

"Jadi masih marah?"

Thea menoleh. "Siapa? Gue pikir lo yang marah."

David menggeleng. "Gue nggak marah kok. Setelah gue pikir-pikir, pertanyaan lo itu wajar. Mungkin saat itu, gue terlalu ambil personal."

Thea menghela nafasnya pelan. "Gue juga nggak marah. Niat awalnya itu cuma murni mau nanya. Tapi maaf kalo jadinya nggak enak didengar."

"Jadi pagi ini gimana? Ada cerita seru nggak?"

Thea menggeleng. "Biasa aja sih. Nggak seru."

David tertawa. "Dasar gamon, bisa-bisanya lo marah sama gue perkara Galang," ledek David.

Thea melongo kemudian memukul pelan David. "Apa sih. Jangan ledekin gue."

"Lo gamon tapi gue suka."

Thea memutar bola matanya jengah. Kemudian memeragakan gaya dan suara orang muntah. "Mau muntah dengernya."

"Belum juga berbuat. Denger suara gue bisa buat hamil ya ternyata?"

Kembali Thea memberi pukulan pada David. "Dasar serigala gila."

"Lagian bisa-bisanya lo suka sama orang gamon."

"Butuh kaca? Bukannya sama aja?"

"Kurang ajar!"

Perdebatan manis Thea dan David terhenti saat Liora menghampiri.

"Thea."

"Eh Liora, kenapa?"

Tristan dan Digo terkesan tergesa. "Ketemu di sana aja."

Liora mengangguk sementara Thea menatap heran. Pasalnya ia belum mengerti.

Thea mengerutkan alisnya. "Eh itu kenapa sih? Kok buru-buru gitu? Terus tadi ketemu di sana? Di sana mana?"

"Mereka mau jemput Nayla sama Sisi."

David berdeham. "Kalo boleh tau, ada masalah apa emangnya?"

"Galang kecelakaan."

Pupil mata Thea melebar. Ia menelan ludah. Hatinya mendadak tidak karuan. "Lo, serius? Dapat kabar dari siapa?"

"Iya dari Ken. Sementara Tristan sama Digo dapat kabar dari Nayla dan Sisi. Digo terpaksa pergi karena dia mau anterin Sisi."

"Gue mau ke sana, lo mau bareng?"

Thea terdiam. Perasaan dan hatinya mendadak kacau balau. Apa ini alasan dibalik kegelisahannya dari semalam?

"Gue sama Thea ikut kok Liora."

Liora mengangguk. "Yaudah ayo."

Dalam hati Thea merapalkan terima kasih pada David. Laki-laki itu begitu pengertian. Thea jadi semakin merasa bersalah, karena saat ini rasanya Thea tidak jauh berbeda dengan Galang. Thea pernah ada di posisi David; ia paham betul bagaimana rasanya.

***

Tobi dan Ken masuk ke dalam ruang rawat Galang. Sementara Galang diam tidak bergeming.

AGAINST USTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang