Aku merebahkan diriku di atas kasur.
Berusaha menutup mataku untuk tidur. Namun, tak bisa. Aku kembali membuka lagi mataku.Kepalaku pusing, mungkin karena masalah yang ku punya sekarang ini.
Padahal masalah Alana masih belum selesai, kini sudah ada lagi masalah baru. Dan juga, yang lebih ku benci adalah kenapa harus masalah tentang keluarga ini.
Semakin sulit kini untukku menemukan pelaku dibalik kematian Alana.
Aku bangkit dari tempat tidurku. Mengecek handphone milikku.
Ada satu hal yang ingin ku pastikan. Yaitu, adalah berapa jumlah tabunganku yang tersisa sekarang.
"50 juta? Bukankah ini terlalu sedikit? Miskin sekali..., aku..." Gumamku.
Berapa lama waktu yang dibutuhkan untuk aku bisa bertahan hidup dengan uang 50 juta? Satu bulan? Dua bulan? Lima bulan? Satu tahun? Lima tahun? Sepuluh tahun?
Sedangkan segalanya di dunia ini saja membutuhkan uang. Sehingga, mau tidak mau, suka tidak suka, uang adalah segalanya.
Apalagi, aku membutuhkannya untuk bisa menggali informasi. Kalau begini caranya, semakin sulit untuk aku mencari infomasi.
Aku terus memikirkannya. Menimbang-nimbang perhitungan tentang apa yang harus kulakukan, keuntungan serta kerungian apa saja untuk uang 50 juta ku.
Sepertinya aku memang membutuhkan seseorang yang bisa meminjamkan ku uang tanpa adanya bunga.
Tetapi, siapa?
Ting!
Sebuah pesan masuk. Dari nomor yang tidak dikenal.+62 812-5340-***9
Hai! Artea..!
18.01
Ini aku Celine!
18.01
Aku hanya ingin mengingatkan,
Jangan lupa tentang jam tangannya..~
18.02Artea
Iya.
18.02Aku melemparkan handphoneku ke atas kasur.
"Gawat! Aku melupakannya! Hadiah untuk Celine."
"Tapi, kalau aku benar-benar membeli jam 20 juta itu, uangku akan semakin menipis.."
Aku mengacak-acak rambutku.
"Bagaimana ini, apa yang harus ku lakukan? Ayo, berpikirlah Artea!.."Bagaimana kalau begini, kalau semisalnya, aku membeli jam tangan yang terlihat sama namun palsu, apakah dia akan segera menyadarinya ya?
Kalau begitu, bisa gawat! Padahal aku belum sempat tau tentang asal usul Celine. Karena banyak sekali hal janggal yang telah ia sembunyikan. Apa lagi, aku belum mendapatkan informasi apa-apa dari Celine.
Bagaimana ini?
Terlintas sebuah ide di dalam kepalaku. Karena aku memiliki banyak sekali koleksi jam tangan, kenapa tidak aku berikan saja salah satu dari koleksiku. Toh juga, harganya sama-sama tidak bisa dinggap remeh.
Sudah ku putaskan bahwa aku akan membawa salah satu dari koleksi jam tanganku sebagai hadiah untuk Celine. Dan mulai sekarang, aku akan belajar untuk lebih berhemat!
Malam harinya,
Saat jam makan malam...Aku telah duduk di kursi ruang makan. Untung saja ibuku tidak ada di sini. Sehingga, aku bisa lebih leluasa menikmati makan malamku.
Para pelayan pun segera menata semua menu untuk makan malam. Makanan keluar dari dapur dan segera disajikan di atas meja makan.
Berbagai menu makan telah tersaji di atas meja makan. Banyak sekali yang telah disajikan, mulai dari ayam bakar, ayam goreng, udang goreng tepung, tumis capcay, tumis kangkung, tahu dan tempe goreng.
KAMU SEDANG MEMBACA
Alana Telah Tiada!
Teen FictionAlana dan Artea telah bersahabat sejak mereka masih kecil. Namun, tiba-tiba saja datang sebuah berita yang sangat mengemparkan. Berita yang langsung berhasil membuat Artea terkejut setengah mati. Dalam berita itu, dinyatakan bahwa Alana telah melaku...