Tak terasa, kini aku telah sampai di sekolah. Aku segera turun dari mobil.
Ketika aku sedang berjalan melewati lobby, seorang murid laki-laki tiba-tiba menghadangku, membuatku segera menghentikan langkahku.Dengan wajah tegasnya ia menatap tajam ke arahku. Kemudian, ia mulai mengamatiku dari atas hingga bawah.
Orang aneh. Jangan-jangan dia cabul?
Tidak jadi deh, aku tau kok sebenarnya siapa dia..Fans Xel dan juga sekaligus teman dari Xel. Ia terus menerus menempel dengan Xel sih. Siapa juga yang tidak tau orang ini. Orang aneh, yang terus-menerus mengikuti Xel. Jangan-jangan dia juga seorang stalker lagi?
Dia tetap fokus mengamatiku selama beberapa detik, lalu..
"Hei! Lo siapa?" Tanyanya yang membuatku menggelengkan kepala seketika.
Aku tak habis pikir dengan orang ini. Sudah menghadang jalan orang lain, sekarang malah tanya aku siapa!?
"Artea." Sahutku singkat.
"Ah benar! Lo pasti dari keluarga Levans yang hancur itu kan?" Ucapnya santai.
Sialan dia ini. Mulutnya itu. Entah kenapa mulutnya sangat pedas!
Sabar.. aku harus sabar..."Gue mau nanya, apa hubungan lo sama Axelio? Lo gak rencanain hal yang aneh-aneh kan? Pokoknya! Lo jangan sampai nambah masalah buat Axelio ya, karena masalah dia itu udah banyak. Lo paham kan?" Jelasnya dengan wajah sok serius.
"Pftt.. upss!! Maaf.."
Aku tak bisa menahan tawa lagi, setelah melihat wajahnya yang serius itu. Dia sudah seperti pacarnya Xel saja sampai sebegininya melindungi Xel.. kira-kira bagaimana ya, ekspresinya nanti kalau dia tau ternyata Axelio yang saat ini dekat dengannya itu adalah Alexio? Pasti mukanya akan sangat kecewa dan merasa dibohongi..~
"Denger ya! Gue cuman mau ngelindungi sahabat gue dari orang yang selalu buat masalah kayak lo!" Marahnya padaku.
"Memang masalah apa yang udah gue buat? Tanyaku, penasaran.
"Lo dipanggil bu Zenia tuh di ruangannya. Katanya lo ngelakuin hal tercela yang gak bisa dimaafin." Ujarnya.
Hal tercela, huh?
Entah kenapa kata-katanya seolah-olah aku ini sudah seperti seorang penjahat yang kejam saja.Hmm.. pasti ini ada hubungannya dengan Zevanya. Jadi, dia menghalangi jalanku untuk memberi tau tentang ini ya..
"Oke, kalau begitu bukannya gue harus segera ke sana ya! Bu Zenia pasti udah nunggu gue! Lo.. sebaiknya minggir deh!! Hush.. huss.." Usirku dengan tangan mengisaratkan untuknya pergi.
"Lo kira gue anj*ng apa!! Ngusir gue udah kayak ngusir hewan aja, ya lo!!" Ucapnya, kesal.
Iya lo anj*ng.
Huh.. sebenarnya, aku sudah tidak punya banyak waktu lagi untuk menghadapinya. Karena aku harus cepat-cepat menemui bu Zenia dan menjelaskan semuanya.
Aku menatap malas ke arahnya. "Diyor. Minggir."
Diyor tersenyum. "Hoo.. hebat juga lo bisa tau nama gue, jangan-jangan loo stalker ya..?" Tuduhnya.
Seenak jidatnya saja dia menuduhku. Bukankah sebutan itu lebih cocok untuknya!! Dasar, dia memang pantas sih jadi temannya Xel, mereka berdua sama-sama tidak waras!
"Udahlah, gak penting juga tau, gue tau nama lo apa gak! Sekarang, MINGGIR!!!" Ucapku dengan mata memelototi Diyor.
Diyor segera minggir. "Ya, ya.. silahkan lewat tuan putri.." Persilahkannya padaku.
KAMU SEDANG MEMBACA
Alana Telah Tiada!
Teen FictionAlana dan Artea telah bersahabat sejak mereka masih kecil. Namun, tiba-tiba saja datang sebuah berita yang sangat mengemparkan. Berita yang langsung berhasil membuat Artea terkejut setengah mati. Dalam berita itu, dinyatakan bahwa Alana telah melaku...