7. Permainan Kelas

81 7 0
                                    

"Kenapa kamu sampai harus menyalahkan Alana? Memangnya dia punya salah apa padamu? Sampai-sampai kamu terlihat begitu membencinya.." Tanyaku yang juga memendam rasa kesal ku pada Zevanya.

Zevanya lalu mulai bercerita..
Awal mula dari semua ini..
Semua itu terjadi ketika seluruh siswa-siswi yang ada di kelas memulai sebuah permainan. Permainan yang membuat kondisi kelas menjadi berubah seratus delapan puluh derajat. Kelas yang tadinya kompak, berisikan siswa-siswi yang baik, dan saling tolong menolong, mulai berubah menjadi kelas yang penuh kebencian satu sama lain, penuh rasa iri hati dan saling menuduh satu sama lain hanya untuk menyelamatkan diri mereka sendiri.

Saat itu, Celine lah yang pertama kali memulainya. Celine terlihat datang dari arah luar kelas, setelah ia selesai berbicara dengan seorang laki-laki yang juga merupakan murid sekolah ini.

Setelah itu, Celine segera berdiri di depan dan mengumumkan sebuah permainan. Sebuah permainan yang menentukan siapa yang paling populer di kelas ini.

Awalnya semua tidak setuju. Bagaimana bisa ada permainan seperti itu? Ya, walaupun itu semua hanya permainan, tapi tetap saja! Bagaimana bisa mereka dengan tega harus memberikan tingkatan pada teman-teman di kelas mereka semua.

Lalu, Celine menjawab. "Tenanglah semuanya..... ini semua, hanyalah permainan~ kalian santai saja.."

Aturan yang diberikan Celine cukup simple. Hanya perlu dua orang. Kalian harus mencari pasangan untuk saling mengevote satu sama lain.

Misalnya, ada murid A dan B, murid A akan memberikan vote pada murid B, begitu pun sebaliknya.

Jadi, karena di kelas ini muridnya berjumlah 30 orang, maka sangat pas untuk melakukan permainannya.

Kecuali, jika ada seseorang yang medapatkan 2 vote maka dia lah yang akan menjadi pemenangnya. Dan jika ada seseorang yang tidak mendapatkan vote sama sekali, maka ia adalah orang yang kalah.

Mulanya semua orang di kelas tidak tertarik sama sekali oleh permainan tersebut. Namun, karena Celine memberikan penawaran sebuah hadiah istimewa bagi sang pemenang. Dan mengingat Celine adalah putri dari keluarga yang kaya raya, semua orang jadi mulai tertarik dan setuju untuk mengikuti permainan.

Celine mulai menulis kan hadiah bagi sang pemenang di papan tulis.

Hadiah bagi sang pemenang :
1. Dia akan mendapatkan uang sebesar 65 juta dan hadiah menarik lainnya.
2. Dia akan menjadi orang yang paling populer di kelas ini.
3. Yang terakhir, dia akan menjadi penguasa kelas ini.

Kemudian ada yang mengangkat tangannya dan bertanya kepada Celine. "Maksud dari yang terakhir itu, apa?"

Celine tersenyum puas. Seolah telah menunggu seseorang untuk bertanya tentang poin terakhir hadiahnya.

"Dia akan menjadi penguasa mutlak atas kelas ini. Perintahnya harus di taati oleh siapa pun dan apa pun yang akan terjadi, kalau tidak menaatinya siap-siap saja mendapatkan sebuah hukuman. Atau bahkan bisa saja di benci oleh semua orang yang ada di kelas ini. Kalian semua juga harus setuju dengan perintahnya." Jawab Celine dengan bangga.

"K-kalau begitu, b-ukankah lebih baik, kita tidak memainkan permainan ini.."

Brak!

Celine menggebrak papan tulis dengan sangat keras. Wajahnya juga terlihat kesal.

"Apa kalian semua bodoh? Jelas-jelas tidak ada yang akan mendapatkan vote 2! Mana ada yang seperti itu! Kecuali..., jika ada anak yang tidak mengevote pasangannya. Kalau begitu, itu mungkin bisa terjadi." Ucap Celine.

"Kalian hanya perlu kompak satu sama lain! Ini kan juga bisa menjadi latihan agar kelas kita semakin kompak ke depannya!" Tambahnya.

Semua akhirnya setuju setelah Celine menyakinkan mereka.

Alana Telah Tiada! Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang