kelas prof carl

1.6K 97 1
                                    

sementara team alpha telah berada di kelas mereka yaitu ruang 4 untung saja pembimbing belum masuk ke kelas

"kemana aja kalian untung pembimbing belum dateng" tegur syarla melihat nabila masuk ke dalam kelas

"habis nengok ka clara syar" balas nabila

syarla hanya mengangguk anggukan kepalanya

"ron lu udah tau materi apa hari ini? " tanya nuca kepada rony

rony : mana gw tau

jawab rony acuh ia langsung duduk di kursi miliknya

disusul oleh teman temannya

"songong juga ni orang" batin ruca melihat respon ketua team alpha tersebut

suara pintu terbuka mengalihkan fokus mereka terlihat seseorang dengan balutan jas putih masuk ke dalam kelas

rambut nya sudah sedikit memutih, tetapi rahang nya masih tegas badan nya tinggi gagah, alis nya tebal walau sudah ada sedikit kerutan di bagian wajahnya tetapi pria di depan itu memiliki tampang  yang rupawan

"good morning everyone, di sini saya akan memberikan materi tentang racikan obat apalagi di sebuah team harus menguasai pengetahuan tentang bahan kimia terutama membuat obat ataupun serum"

jelas carl tanpa basa basi

"apa kalian paham? "

"paham sir"

"good job, oh iya kelas ini terisi team unggulan ya? " tanya carl memastikan

"yes sir" jawab mereka kompak

carl tersenyum

"dugaan saya benar" gumam pria itu pelan

"baik karena saya belum berkenalan dengan kalian, perkenalkan nama saya carl sagan sebagai ketua lab kimia di sekolah ini dan sebagai ketua team dokter di salah satu markas militer internasional"

"kalian bisa memanggil saya dengan carl, apa kalian paham? "

pria itu tersenyum melihat satu satu siswa dan siswi nya

"paham sir"

"kita awali dengan gagasan obat dari kating kalian dari tahun ke tahun" carl membuka materinya dengan flashback prestasi dari anak anak yang berprestasi di bidang nya

"siapa yang kenal dengan manuel arkatama? "

"kak tama prof? " nuca mengangkat tangannya bertanya kepada carl apakah yang di maksud itu tama? pembina nya dulu

"betul sekali tama, dia anak yang jenius di bidang saya ia telah menemukan ramuan kebal rasa, jadi kalo tama mau di tembak di bagian mana pun dia bakal diem aja ga bakal kesakitan"

"wow" ucap mereka kagum mendengar keahlian seorang tama

"pantes anjir dia di tembak di kaki habis di operasi malah udah bisa jalan, sedangkan salma habis operasi di perut aja harus pake kursi roda" batin paul bersemangat mengosip kating nya tersebut

"dan satu lagi anak perempuan yang sangat jenius namanya fernanda clara aro"

paul yang mendengar nama kakaknya itu pun langsung melebarkan kupingnya

"ada yang kenal? "

"aku prof akuu, dia pembina sayaa" jawab nabila dengan antusias

carl pun tersenyum melihat semangat gadis di depannya itu

"dia bergulat ilmu dengan saya hampir satu tahun, ia memaksa setiap hari bertemu dengan saya walau tak ada materi yang harus di sampaikan saat itu tapi clara dengan ke gigihannya meminta saya tahap tahap dalam meracik obat"

the fourTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang