change?

1K 36 1
                                    

rony melirik ketiga orang yang berjalan di depan nya dengan wajah panik dan tergesa gesa dan kedinginan hingga ketiga orang itu memasukan tangan mereka ke saku masing masing

persetan dengan teman rony memotong kentang itu begitu cepat hingga tak sadar pisau tajam itu mengores jarinya

"KAK JARI LU" teriak nabila yang berada di samping rony

rony tak memperdulikan suara nabila ia melepaskan pisau itu lalu menghisap jari milik nya sendiri

hampir 1 minggu kedua teman nya itu sibuk sendiri tanpa bertegur sapa dengan nya maupun gadis di samping nya

walau sebenernya tidak begitu...

"kak lu kalo cape ga usah deh biar nabila aja bikin kentang gorengnya"

rony mengelengkan kepalanya pertanda ia tak setuju dengan usualan nabila

"gw jarang megang dapur seminggu nan ini nab karena kita sibuk buat panen dan ngelindungin hasil panen biar kali ini gw masakin buat lu" jawab rony secara gentle

nabila pun hanya bisa tersenyum manis

"iya ya kalo di pikir pikir kita jarang ke dapur,kita makan pun di anterin ke ladang tapi kenapa paul dan salma ga pernah gabung sama kita sih kita kan satu team"
ujar nabila yang kini sibuk dengan memanggang roti roti besar ke oven

rony terdiam menyetujui perkataan nabila tadi
memang mereka akhir akhir ini hanya ketemu karena kepapasan di jalan tidur mereka tak jelas kadang rony dan nabila tertidur di tenda dekat ladang karena kecapean membantu para peduduk yang rata rata sudah berumur dan hanya sedikit populasinya sekarang karena tak bisa di pungkiri musibah beberapa hari kemarin cukup merusak daya tahan tubuh manusia di sini

entah dengan salma dan paul kedua orang itu tak mengetahui dimana dan bagaimana mereka tidur

apakah mereka leha leha duduk di kursi empuk dengan tangan membawa segelas coklat hangat?

we never knows

jangan fitnah lu thor
-salma

disisi lain

miles membuka pintu kayu yang cukup kokoh yang mungkin hanya orang tertentu tau tempat ini

letak nya agak jauh dari pemukiman warga mau pun camp

mereka berjalan menjauhi toilet umum yang tampak sepi itu hingga mendapati pintu kayu yang miles injak tadi

pintu itu terbuka menampilkan anak tangga
ya lorong bawah tanah

paul dan salma mengikuti miles secara cepat dan menutup pintu itu tanpa sepengetahuan orang lain

dengan pintu itu tertutup lampu lampu mulai hidup untuk menerangi jalan mereka, paul bernafas lega badannya serasa hangat disini

salma sampai melepas jaket winter nya disini karena hangat, mereka bertiga saling menatap komputer milik mereka masing masing tanpa sepatah kata pun apakah mereka memainkan game di saat semua orang kalang kabut






ternyata tidak mereka membaca email email yang masuk tanpa henti setiap menit entah itu penting,berita maupun serangan dari pihak luar

"KAK GW DAPET EMAIL HITAM" teriak paul betapa terkejut nya

"JANGAN DI KLIK" teriak miles yang tetap mengscroll mouse miliknya

salma panik tapi ia harus profesional ia sekuat tenaga tidak terdistrack dengan kondisi di sekeliling nya

walaupun ia telah merasakan suasa ini dari hari hari kemarin, ia tetap merasa gugup duduk di kursi kayu reot ini menatap layar komputer 7/24 jam mungkin

paul berteriak frustasi

mereka berdua memang tidak begitu ahli di bidang IT di teamnya hanya rony yang pintar dengan masalah IT

"arghh email sialan siapa sih yang ngirim beginian" maki paul yang masih menunggu data komputer nya aman 100%  memastikan data dan sistem komputer nya tidak di curi orang

"gw yakin di belakang ini semua bukan cuma alam penyebab nya tapi juga manusia" jawab salma secara tegas

paul dan miles menoleh meja salma yang kebetulan berada dj tengah mereka

"gw juga kepikiran gitu sal" jawab paul dengan serius

"gw belom bisa memastikan sebelum dapet kabar dari bokap" ujar miles yang jarinya sibuk mengetik sesuatu di layar komputer nya

"gw baru aja ngirim pesen ke bokap untuk membantu kerjaan kita, gw rasa dengan kita pantau berita maupun info sampe kita lumutan juga kalo salju nya malah lebih parah buat apa"

"data dan situs kita harus aman juga"
ucap miles setelah mengirimkan pesan ke ayahnya

suara dentuman sepatu yang menjawab ucapan miles tadi

dengan aroma yang keluar mereka tau siapa yang datang

"ini dia gada yang paling berharga ketimbang segelas kopi, thanks ra i love you so much" lebay miles mengambil kopi di tangan clara

paul dan salma pun mengambil jatah kopi mereka sehari hari

"kalo ngga gini kalian ga bisa minum kopi tiap hari, keinget aturan sekolah yang ketat soal peraturan minum kopi haha" ujar clara di akhiri ketawa sumbang di akhir kalimatnya

"gw sih mending ga minum kopi seminggu daripada mabok kopi natap layar tiap hari mata gw ampe mau keluar" jawab paul yang kini merenggangkan otot ototnya

"bersyukur samsul temen lu dan lainnya tugas nya di luar lebih cape lebih dingin" ketus clara menatap adiknya dengan sinis

paul pun menyengir

"luar gimana kak? aman? oh iya rony sama nabila mereka baik baik aja kan?" tanya salma tanpa jeda

"sejauh ini baik sal, walau ya memang ga sedikit yang sakit ataupun meninggal karena kedinginan urusan pangan teratasi dengan baik karena nabila dan rony juga yang punya ide ide cemerlang mereka gw salut sih"

"seharusnya gw yang nanya lu, gimana progres kalian?" tanya clara

"kita stuck ra, gw stress gw muak mau main jetski aja ah" lesuh miles mendudukan dirinya di kursi

di tengah tengah huru hara miles tetap lah miles  ga bisa serius

"kalian butuh bantuan lagi? atau nambah personil aja" tawar clara

"ngga, kita bertiga udah cukup kita yang dapet tugas ini dari bokap nya salma gw ga mau ngecewain beliau lagi walau pun nanti kita di bantu orang biar ayah aja yang nyari kakak ga usah nyari" jawab paul menatap lurus komputer di depannyaa

entah ambisi apa di depan matanya tapi ia tak sabar bertemu dengan samuel maupun smith secepatnya

"goodluck guys 1 minggu yang berat buat kalian walaupun keliatan nya cuma duduk dan ngetik ngetik keyboard ga jelas kalian malah yang lebih berjasa" ucap clara menenangkan suasana

"thanks atas pemanis nya ra" jawab miles receh

clara pun tertawa

"guys dont skip ur dinner, makan malam mulai 30 menit lagi" ucap clara meninggal kan tempat lorong tanah itu segera

mereka bertiga hanya mengangguk, berterimakasih sekali dengan clara yang sudi melayani mereka bertiga tanpa mengeluh

keluhan nya aja yang blom keluar thor
-clara

"email gw udah di baca bokap" seru miles jingkrak jingkrak tanpa sadar menarik tangan salma dan mengajak nya berpelukan

"ekhem ekhem ada gw disini nih di anggurin bae" sindir paul melihat salma di peluk miles

sementara salma shock apa yang di lakukan miles dan akhirnya miles tersenyum kikuk ke pada dua orang itu entah apa yang ia kirim ke ayahnya tapi paul dan salma pikir itu sangat penting

the fourTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang