Kifa babi!
Entah bagian mana dari gerakan memohon Rena yang nunjukkin "oh ya, sini my darleng. Biar gue ngomong sama Joshua di depan lo pada. Tengkyu veri muchie and love you full". Jelas-jelas Rena bikin tanda X segede gaban pake dua tangan. Dia ogah ngomong sama Joshua. Muak, mas! Muak. Eh, si Kifa bangsat itu malah nyodorin ponsel Aleya ke Rena habis dengan teramat santai bilang sama Joshua kalau Rena lagi ada di situ.
Kek,
YANG BEGO DI SINI SAPE!?
Untung aja Rena nggak perlu nangis sambil terjun dari atas gedung rektor biar nggak perlu ngomong Joshua. Karena apa, sobat? Si empu a.k.a Aleya langsung ngerebut balik ponselnya.
Awalnya Rena mau say thanks banyak-banyak sama Aleya karena kayak bestie kau lah sobat karibku tersayang gitu kan. Udah siap nih Rena mau meluk Aleya ampe krek, kalau bisa sekalian dia kasih dah foundation inceran Aleya selama ini buat hadiah.
Eeeh, taunya Aleya malah narik Rena dengan barbar masuk mobil. Nggak pake aba apalagi salam sama duo geboy lainnya. Lisa yang rambutnya sama kek Rena alias acak-acakan, plus Kifa, blas makin cengo pas Aleya nyeret Rena buat pergi.
Jadi yah begitu lah, para cantul sekalian. Di sini Rena sekarang. Di dalam mobil Aleya, duduk pait di sebelah yang punya mobil sambil ketar-ketir.
Dibanding geboy lain, jujur aja, Aleya tuh punya sisi "serius" yang bikin gemeter.
Bukan karena Aleya itu jelmaan penyihir bermuka ijo daun, tapi Aleya bakal ngorek informasi yang pengen dia tau sampai ke akar-akar. Mau yang ditanya ini bohong terus kabur ampe perempatan pantura, sekali Aleya pengen tau, dia bakal kejar terus sampai dapat. Bodo amat yang diintrogasi ini terkencing-kencing apa gimana.
Rena khawatir kalau-kalau dia bakal kena libas juga.
"Lo masih pengen mingkem kayak orang goblok apa jujur aja sama gue?" Aleya mecah keheningan.
Mampus lah Rena sekarang! Rena auto panas dingin.
Oke, tenang. Rena pasti bisa.
Bisa gila.
"Mau nyari gadun aja gue." Rena mijit kepala, pura-pura frustrasi nggak ada uang aroma kekayaan buat ngalihin obrolan. "Capek."
"Nggak usah bacot lo, Renata." Aleya ngedelik sinis.
"Kagak ngerti gue."
"Gue anterin ke tempat Joshua."
"JANGAN, ANYING!" Rena auto ngegas. "Elukh jangan gitu sama gue, setan! Tega lo."
"Oh, ada masalah sama Joshua." Aleya ngangguk-angguk. Santai bener lagi pas ngelanjutin, "Habis dipejuin Joshua apa gimana nih?"
"PORNO BANGET LU, ALEYA!"
"Kayak nggak demen kontol gede aja lo."
Sumpah. Rena nggak bohong pas bilang kalau di antara para geboy, tingkat kepornoan dan vulgar Aleya ini yang paling di luar prediksi. Bener-bener no filter.
"Mending punya Davin," sahut Rena ngasal.
Aleya bersiul. "Abangnya Lisa?"
"JANGAN NIKUNG, EGE."
"Siapa juga yang kepengen." Aleya nyebik. "Bukan tipe gue."
"Terus siapa?"
"Siapa aja."
"Pantesan nilai semesteran lo bagus mulu," Rena auto nyebik.
"Itu emang lo-nya aja yang tolol makanya nggak bisa ngejar nilai gue."
KAMU SEDANG MEMBACA
Fuck Up the Friendship
Romance[minors do not interact 🔞] Perkenalkan: Renata. Terakhir pacaran lima tahun yang lalu. Alasan putus? Well, klise tapi membekas sampai sekarang: diselingkuhi. Ogah pacaran karena trauma diselingkuhi, tapi bertekad punya pacar yang setia akhir-akhir...