"Open bar?"
"GAAAS!" Lisa sama Kifa kompak nyahut ajakan Aleya.
"Kerasukan makhluk astral mana lo?" Aleya nampol kepala Rena. "Habis dikontolin sama om-om mana tuh mulut?"
"Jahanam emang kau, Aleya iblis!" Rena auto ngedelik maut.
Mau ngamuk, tapi ya emang Rena doang yang nggak excited sama ajakan Aleya barusan. Padahal beliau ini ratu pimpinannya. Di mana ada wacana open bar, Rena bakal langsung jadi tante girang. Itu baru respons yang bener.
Nah ini? Diem bae orangnya. Wajar Aleya nampol dia, plus Lisa sama Kifa juga ikutan heran.
"Kesurupan beneran kalau sampai nggak ikutan, Re." Lisa ikutan komentar.
Kifa ngaminin. "Bill on Aleya kalau dia ngajak duluan kek gini."
"Kata siapa?" Aleya rolling eyes. "Bayar masing-masing, bego! Enak bener mulut lo."
"Hilih! Gue lempar kursi mampus lo, Leya." Itu Kifa yang nggak terima.
Rena, yang masih nggak ada suara barang secuil pun, ngusap muka.
"Galau bener, Neng. Abis ngeliat Joshua sama si lontay ngewe di mana nih?" tanya Lisa sambil pukpuk-in pundak Rena.
"Di loteng kampus, noh!" Rena nunjuk pake dagu. "Lo pada kalau demen sama Joshua mah bilang aja, bangsat! Kagak usah sok-sokan call out gue."
"Bukannya lo yang naksir?" Aleya membalikkan keadaan.
"Masih ngincer kontol Davin gue."
"RENA GOBLOK!" Lisa ngejambak rambut Rena tanpa aba-aba. "Abang gue itu, bangsat."
"SAPE YANG BILANG SUGAR DADDY-NYA LO!?"
Riuh lah si Rena sama Lisa. Kayak biasa, mana peduli mereka sama pengunjung kafe lain.
Sebelum satpam baru yang nggak kenal mereka dan minusnya akhlak masing-masing, Aleya sama Kifa dengan santuy menengahi. Aleya megangin kepala Rena, sementara Kifa spank pantat Lisa.
"Pelecehan lo, Kifa!" Lisa nggak terima.
"Pelecehan kalau gue remes tuh pantat bulat lu."
"BEGO!"
Aleya ngehela napas. Tatapannya balik ke Rena. "Nggak usah sok jual mahal."
"Gue ada janji sama Hera," sahut Rena sambil ngerapiin rambut.
Ngedenger nama Hera, Lisa dan Kifa yang awalnya saling debat udah mau menuju tahap tonjok menonjok dan saling cakar, auto nengok ke Rena.
"Ngapa lo berdua?" Komuk Rena masam.
"Neng, jarak ke Eropa nggak kayak dari sini ke gedung kampus. Kepala lo kejedot di mana?" Lisa langsung ngambil spekulasi.
Kifa nambahin. "Habis dipejuin sama siapa tadi malem, Re?"
"Mati kali gue punya temen berdua sarap kayak lo pada." Rena udah mau nge-hih Lisa sama Kifa gantian tapi dia tahan. "Coba si lontay Nami yang ngomong gitu. Udah gue letusin toketnya."
"Oplas gitu mana bisa diletusin," kata Lisa.
Kifa: "Implan bukan sih?"
"Susuk kata gue." Itu si Aleya kenape tiba-tiba jadi ke arah susuk, Mbak?
Sebelum obrolannya makin jauh, Rena ambil kendali. "Hera udah balik ke Indo. Dah! Jangan pada tolol lo pada."
"Masih mending daripada tolol gara-gara cemburu." Lisa nangkis umpatan Rena barusan.
KAMU SEDANG MEMBACA
Fuck Up the Friendship
Romance[minors do not interact 🔞] Perkenalkan: Renata. Terakhir pacaran lima tahun yang lalu. Alasan putus? Well, klise tapi membekas sampai sekarang: diselingkuhi. Ogah pacaran karena trauma diselingkuhi, tapi bertekad punya pacar yang setia akhir-akhir...