"Ini milikmu?" Suara serak lelaki remaja itu membuat seorang gadis belia membulatkan mata menatap manik kelam yang sedang mengulurkan jepitan mutiara kearahnya.Susah payah gadis itu menelan saliva ,tak lama mengangguk sambil meraih benda kecil itu.
"Te__terimakasih." Jawabnya gugup.Bagaimana dirinya tidak gugup, saat bertemu kembali dengan cinta pertamanya.
Mungkin lelaki itu tak akan mengingatnya, tapi tidak dengan dirinya.
Sedari awal ia tinggal di panti asuhan, lelaki jangkung itu dan kedua orang tuanya selalu datang menjadi donatur dan mengadakan acara rutin tahunan untuk anak panti.
Baginya lelaki itu bak pangeran berkuda putih yang ada di film kartun yang pernah ia tonton.__lelaki tampan , baik dan kaya raya, yang pasti akan menariknya dari gerbang penderitaan dan kemiskinan.Imajinasi Ken adalah seperti itu di matanya.
"Namaku Eve __ Evelyn Paramitha. Nama kamu siapa?" Teriak gadis itu saat lelaki tinggi itu sudah melangkahkan kaki.
"Keanu " jawabnya dingin lalu beranjak pergi menuju selasar sekolah.
Gadis itu menggengam jepitan putih yang beberapa menit lalu sengaja ia jatuhkan di samping Ken dengan berbinar, dirinya yakin dengan penampilannya saat ini mustahil ada lelaki yang mengabaikannya.
Dia seyakin itu, hingga janjinya pada seseorang beberapa bulan lalu pasti akan terjadi.
..
"Kamu menyukainya?" Bisik lembut suara perempuan dewasa disamping telinga Eve kala itu.
Gadis kecil itu menautkan wajah bingung melihat penampilan seorang wanita dengan kacamata hitam membingkai wajahnya yang cantik.Gadis itu sedikit bergeser.
Bagaimanapun ini tempat umum dan ia tidak boleh berinteraksi dengan orang asing.
Matanya jelalatan mencari teman-temannya sesama anak panti dan kakak - kakak pengurus yang saat ini sedang bermain-main di wahana hiburan terbesar ibukota.Hari itu keluarga Manunggal mengajak anak-anak panti untuk mengunjungi beberapa tempat hiburan di sekitaran ancol.
Satu bus besar Hiba mengantar perjalanan mereka dari Jogjakarta menuju ke Jakarta.Meski keluarga Manunggal mengendarai kendaraan pribadi, tapi di wahana rekreasi itu mereka membaur menjadi satu dengan keluarga Panti.
Rasanya tak bosan Eve memandangi lelaki jangkung itu dari kejauhan.
Semenjak mereka bertemu di SeaWorld untuk pembukaan acara hingga saat ini sudah masuk Dufan, mata gadis remaja itu tak lepas memandangi lelaki seumuran dengannya itu dan sengaja mengikuti kemanapun Ken pergi dengan jarak agak jauh.
Bahkan saat ini ia nekat mengantre tiket wahana tornado yang terlihat benar-benar menakutkan dan menguji nyali.Dan tanpa ia duga ternyata ada seseorang yang tengah memperhatikan dirinya.
"Kalau kamu menyukainya, aku bisa membantumu" ucapnya lagi mengendikkan dagu ke arah Ken.
Gadis itu mengerjap bingung tapi mengabaikannya. Ia anggap orang itu sedang salah bicara entah bukan bicara padanya.
"Keanu Manungal. Kamu suka dia kan?"
Tebaknya tepat sasaran dan langsung membuat gadis itu menoleh kearahnya.
"Aku bisa membantumu mendapatkan dia."Bukannya bahagia tapi gadis itu justru merasa takut dengan ucapan wanita misterius itu .
Apa maksudnya?
Dia takut itu hanya jebakan seorang penculik anak kecil.
Bagaimanapun nama Keanu Manunggal bukan nama yang asing. Tak heran jika ada beberapa orang yang mengenalnya dan menggunakan nama lelaki itu untuk keuntungannya sendiri."Maaf, anda salah orang." jawabnya sopan, lalu bergeser keluar dari antrean.
"Bahkan aku juga bisa mengembalikan rumah orang tuamu yang di kuasai paman dan bibimu jadi milikmu kembali." Sambungnya jumawa setengah berteriak. Seketika gadis itu menghentikan langkahnya lalu berbalik dengan tatapan bingung.

KAMU SEDANG MEMBACA
Love Hurts ( Sequel Rindu Yang Salah)
Mystery / ThrillerLyra dan Keanu harus terjebak dalam pernikahan tanpa Cinta. Lyra yang sudah lama menyimpan rasa pada Ken merasa beruntung dengan pernikahan ini meskipun dia masih terbilang belia. Tapi tidak dengan Ken, lelaki itu sudah mempunyai kekasih dan hanya...