"Kak Ken punya Lania!""Nggak! Kak Ken punya Lyla!!"
"Punya Lania!!!"
"Punya Lyla!!!"
"Sudah! sudah!Stop!"bocah lelaki itu terlihat pusing menggaruk-garuk kepala melihat tingkah dua bocah perempuan cadel yang berstatus adiknya itu tengah bertengkar di tengah taman memperebutkan dirinya.
Rania memang benar adik kandungnya, sedang Lyra adalah anak dari seseorang yang sudah ia anggap papa selama ini, meski pada kenyataannya mereka tak ada hubungan darah, tapi Ken tulus menganggap bocah balita itu adik sama seperti Rania."Sudah ya! Kakak punya kalian berdua. Oke?"
"Nggak mau! Kak Ken cuma punya Lania! kalo Lyla mau punya kakak minta beliin sama oom Elang dan Tante Intan!! Pokoknya kak Ken cuma kakaknya Lania!!"
"Lania jahat!" Pekik Lyra.
"Bial!"
"Sttt Rania nggak boleh gitu!" Ken menasihati Rania yang mulai terlihat kesal berkacak pinggang, selanjutnya menatap kasihan ke arah Lyra yang matanya mulai sembab berkaca-kaca. Bocah itu berjalan menunduk lalu duduk meringkuk dibangku yang tak jauh dari mereka.
Ken menyusulnya mengusap rambutnya lembut.
"Jangan dengerin Rania ya Lyra! Rania hanya bercanda___""Hiks...Lyla ndak punya kakak."isaknya pilu.
"Sttt. Siapa bilang? Kak Ken kakak lyra juga"
"Bohong! Hiks Lyla ndak punya kakak sendiri..hiks,,, huaaaa...Lyla ndak punya kakak,,, huaaa...." ratapnya dengan tangis mengencang.
Ken makin bingung membujuk bocah perempuan itu dengan keringat mengucur deras di pelipis.
Namun tak lama dia kembali bernafas lega saat pekikan itu berangsur menghilang diakhiri suara tarikan ingus.
Gadis kecil itu menggoyang lengan Ken, lalu mendongak menatap lelaki remaja itu.
"Yaudah ndak apa deh kakak ndak jadi kakak Lyla tapi kakak halus janji dulu!""Oke. Janji apa?"
"Janji jadi pacal Lyla."menyodorkan jari kelingkingnya untuk disambut Ken.
"Hah???"
Bocah balita itu tersenyum mengayunkan kaki diatas kursi menatap wajah tampan Ken sambil berkedip-kedip lalu menjalin paksa jari kelingking Ken dengan miliknya.
"Pacal kak pacal. Sekalang kita pacalan ya kak. Nggak papa kok Kak Ken jadi kakaknya Lania, tapi kak Ken halus jadi pacal Lyla. Oke?"Ken menggeleng.
"Nggak boleh Lyra. Adik kakak nggak boleh pacaran.""Yaudah kalo gitu kita nikah aja kak!"
"HAH??"
Kejadian itu sudah beberapa tahun silam saat tiga bocah itu masih balita.
Seyogyanya obsesi
anak kacil, Lyra masih sering mengklaim Keanu sebagai kekasihnya jika mereka kebetulan bertemu entah itu dijogja_ tempat tinggal Dewo papi dari Rania dan Ken, atau di Kalimantan tempat tinggal Elang papa dari Lyra, atau malah di Jakarta rumah kedua mereka yang ada di ibu kota.
Bocah balita itu tak henti-hentinya mengklaim Ken sebagai kekasihnya, hingga kadang Ken sendiri merasa kesal dan jengkel dengan tingkah bocah perempuan itu.Dewo dan Elang yang melihat hal itu hanya bisa tersenyum melihat tingkah Lyra yang menggemaskan dan selanjutnya menasehati Ken yang terlihat malas dan risih acapkali Lyra mengklaim kepemilikannya.
"Sudahlah boy, Lyra masih kecil. Nanti kalau dia sudah agak besar juga bakal ngerti dan nggak bakal gitu lagi."
Itu adalah nasihat Dewo pada putranya."Ya, Ken. Adikmu ini mungkin hanya iri pada Rania yang mempunyai seorang kakak yang selalu menjaga dan melindungi dia kemana-mana." Kali ini suara Elang.
![](https://img.wattpad.com/cover/286524961-288-k361920.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Love Hurts ( Sequel Rindu Yang Salah)
Misterio / SuspensoLyra dan Keanu harus terjebak dalam pernikahan tanpa Cinta. Lyra yang sudah lama menyimpan rasa pada Ken merasa beruntung dengan pernikahan ini meskipun dia masih terbilang belia. Tapi tidak dengan Ken, lelaki itu sudah mempunyai kekasih dan hanya...