12.

699 81 25
                                    


Keanu merapatkan mata sambil mengeratkan rahang mengucapkan kalimat memalukan itu.

" Bisa tolong antar aku ke toilet terlebih dulu??"

Sungguh andai tidak terpaksa dia tak Sudi memohon pada gadis didepannya, namun apa boleh buat desakan buang air kecilnya sangat sulit ia tahan.

" Ayo kak, Lyra antar" jawab gadis itu mendekat ke arah Keanu lalu berjongkok meletakkan tangan kiri Keanu ke pundaknya kemudian membantu Keanu bangun dari tempat tidur.

Ken menghela nafas sesak. Sungguh dia merasa jadi lelaki lumpuh tak berguna saat ini.

" Pelan-pelan ya kak, kakak pegangan saja di bahu Lyra" ujarnya tersenyum kearah Ken.
Lelaki itu hanya melirik ,mengangguk canggung lalu melakukkan apa yang gadis itu perintahkan.
Tak ada pilihan lain,saat ini dirinya memang sedang tidak berdaya, mau tak mau dia harus bergantung pada Lyra, karena dia masih enggan meminta Eve datang ke rumah ini.
Dia masih muak dengan gadisnya itu.

Lyra sekuat tenaga memapah Keanu menuju toilet kamar Ken. Meski jarak toilet hanya beberapa meter saja,namun perbedaan tinggi badan dan berat tubuh Ken yang tinggi besar membuat Lyra kewalahan.
Suaminya ini memiliki tinggi di atas 180 cm berbanding terbalik dengan dirinya yang kecil,meski tidak bisa dibilang pendek.

Krek

Gadis itu membuka pintu toilet.

" Em disebelah mana kak? " Tanya gadis itu menyapu pandangan ke toilet putih bersih yang lumayan luas .

" Disana" Keanu mengendikkan dagunya ke arah urinoir.

Lyra mengangguk lalu memapah Keanu sampai di depan urinoir

Lyra menelan ludahnya yang kering.
Membayangkan tempat itu adalah tempat lelaki melakukan kegiatan pribadi , Lyra jadi merasa canggung dan gugup apalagi mereka pernah melakukan kegiatan panas sebelumnya ,meski Keanu tak mengingat sama sekali.

Atmosfirnya jadi terasa aneh sekarang,apalagi Keanu diam saja masih dengan tangan menggantung di pundaknya.
Haruskah aku langsung pergi?atau menunggu Kak Ken suruh?

" Em__um Lyra tinggal dulu ya kak... Kakak bisa sendiri kan??"
tanyanya gugup.

Keanu mengernyit , menolehkan kepala ke arah Lyra.
" Kenapa?"

" Em__um____" aku harus menjawab apa? .
Gadis itu memejamkan mata sebentar lalu menghela nafas perlahan , melirik takut kebawah perut Keanu dengan wajah memerah.
" Lyra takut kakak tidak nyaman untuk____"

Melihat kegugupan Lyra , Ken baru tersadar .
" Oh. Itu.....em__ kamu bisa menghadap ke belakang kalau begitu, setelah selesai aku akan teriak."
Jawabnya datar. Dia tak mau gadis itu malah kabur meninggalkannya sendiri disini,secara satu kaki dan tangannya sedang tidak bisa difungsikan, dia takut makin bertambah celaka.

" Um. I__ iya kak. " Jawabnya gugup lalu berbalik membelakangi Keanu.

Ken menggeleng-gelengkan kepala melihat tingkah canggung Lyra, lalu segera membuka resleting celananya meski kerepotan lalu melaksanakan hajatnya.

Lyra tetap berdiri membelakangi keanu dengan jantung yang berdegup kencang .
Semenit, dua menit, tiga menit dan suaminya itu tak kunjung bersuara dan jantungnya rasanya kian meledak saat ia mendengar geraman frustasi keluar dari mulut Keanu.

"Arghhhh"

Lyra reflek menoleh ke arah Keanu, karena panik dan khawatir terjadi sesuatu yang bahaya.
" Kakak kenapa??"

Keanu mendongakkan wajah frustasi menatap plafon kamar mandi.,Lyra makin terlihat bingung
" Kakak kenapa?" Gadis itu mengusap lengan Ken.

Lelaki itu menghela nafas,mendengus lalu menundukkan kepala melirik miliknya.

Love Hurts ( Sequel Rindu Yang Salah)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang