"Tolong jaga mereka sampai kami pulang ya" pinta Karina pada Minjeong yang kini masih berdiri di depan pintu rumahnya.Anton dan Leon sudah sibuk bermain dengan Sungchan di dalam. Dan kini Karina dan Jeno akan pergi berkencan hanya berdua saja malam ini.
"Kau tenang saja. Mereka aman bersama kami. Kalian bersenang-senanglah!" ucap Minjeong meyakinkan sang sahabat untuk tidak mencemaskan anak-anaknya.
"Baiklah kalau begitu kami pergi dulu ya" ucap Jeno lalu menggandeng sang istri menuju mobil mereka.
Dan akhirnya Karina dan Jeno pergi menuju ke sebuah cafe langganan mereka sejak dulu. Cafe yang sederhana namun sangat berkesan bagi mereka berdua.
Blue Cafe, itu adalah nama cafenya.
"Selamat datang di Blue Cafe!" seru seorang pelayan yang sedang mengelap meja.
"Eoh, lama tidak berjumpa. Akhirnya kalian kesini lagi" sapa sang pemilik cafe yang kini tengah berdiri di balik meja kasir.
"Mumpung sedang ada waktu luang kami memutuskan untuk kemari Haechan-ah. Ah tolong buatkan kami minuman seperti biasa nya. Kau masih ingat bukan?"
"Aku juga ingin satu porsi toppoki yang sangat pedas. Ah, dan juga aku mau macaron yang warna warni itu!" seru Karina menambahkan list pesanan mereka.
"Ahaha baiklah baiklah. Dan aku akan menambahkan ekstra ice cream gratis untuk kalian!" ucap Haechan pada kedua pelanggan setianya. Bahkan mereka sudah seperti teman lama yang begitu akrab.
"Yak! Kau memang yang terbaik!" ucap Jeno sambil meninju lengan Haechan dengan pelan.
"Tentu saja! Duduklah. Aku akan menyiapkan pesanan kalian"
Meja paling ujung menjadi tempat favorit mereka berdua. Suasana malam yang dingin namun terasa hangat karena penghangat ruangan membuat mereka merasa nyaman untuk berlama lama di sana.
"Aku jadi teringat saat kita masih pacaran dulu" ucap Karina sambil memandang berbagai dekorasi cafe yang tidak banyak berubah.
"Tentu, aku sangat ingat saat kau selalu ingin kemari jika ingin memakan toppoki pedas kesukaanmu. Dan kau pasti akan berakhir menangis jika rasa pedas itu tidak kunjung hilang. Hahaha" tawa Jeno menggelegar saat memorinya memutar kenangan konyol tersebut.
"Huh, dan alih-alih memesankan aku minum. Saat itu kau justru malah menertawanku hingga terkentut-kentut" cibir Karina sambil memanyunkan bibirnya lucu.
Dan lagi-lagi Jeno tertawa renyah mendengarnya. Sungguh mereka sangat konyol saat itu. Namun hal itu lah yang membuat mereka harmaonis hingga sekarang.
"Yak! Berhentilah tertawa! Kau bisa mengganggu ketenangan pelangganku yang lain!" protes Haechan yang kini tengah membawa nampan berisi minuman dan makanan pesanan mereka berdua.
"Hehe maaf Haechan-ah. Kami sedang mengenang masa lalu kami saat masih pacaran dulu" ucap Karina malu-malu.
"Dan ku pikir semakin tua kalian tidak akan berubah. Masih saja kekanakan" sindir Haechan sebelum kembali ke meja kasir.
Karina dan Jeno yang mendengar sindiran itu pun malah semakin tertawa di buatnya.
"Perjaka tua itu masih saja lucu"
"Yak! Aku mendengarnya, bodoh!" teriak Haechan pada Jeno yang baru saja mengatainya perjaka tua.
"Jangan begitu sayang. Kau membuatnya tersinggung" cegah Karina saat melihat Jeno yang hendak kembali berucap.
"Hehe baiklah-baiklah. Sebaiknya kita makan dan menikmati waktu kita hanya berdua. I love you, Karina"
Blush!
KAMU SEDANG MEMBACA
Faithful I Jeno X Karina ✔
Fanfiction[END] Perselingkuhan membuat rumah tangga mereka berada di ujung tanduk. Apakah Karina dan Jeno bisa bersatu hingga maut memisahkan?. . . ©Dmalevolus