"Appa!" teriak Leon gembira melihat sang ayah yang saat ini benar-benar menepati janjinya untuk menjemputnya sekolah."Leon-ah!" sahut Jeno saat melihat sang buat hati berlari merentangkan tangannya. Sedetik kemudian Leon sudah berada di pelukan hangat Jeno.
Beberapa pasang mata menatap kagum pada ketampanan yang di miliki Jeno. Bagaimana tidak?. Pria matang dengan setelan jas formalnya dengan di padukan dengan wajah bak pangeran itu jelas mampu menarik perhatian para kaum hawa.
"Ayo kita pulang!" ajak Jeno lalu menggendong Leon menuju mobil.
Selama perjalanan, Leon selalu mengoceh. Menceritakan segala hal yang ia pelajari dan lakukan hari ini.
Jeno pun mendengarkannya dengan senang hati. Jarang-jarang ia mempunyai waktu hanya berdua dengan Leon.
"Mau mampir ke minimarket tidak? Tadi eomma bilang pada appa jika ia sedang berbelanja di minimarket dekat rumah kita"
"Ayo kita susul eomma. Aku ingin minum susu pisang!" ujar Leon dengan riangnya.
"Baiklah, let's go!"
.
.Di sisi lain kini Karina tengah sibuk memilah milah kebutuhan apa saja di rumah yang sudah habis.
Belanja bulanan memang menjadi hal rutin bagi Karina. Saat ini ia belanja sendiri. Biasanya kedua anaknya akan ikut namun karena keduanya belum pulang jadilah Karina memutuskan untuk keluar sendiri.
Saat ia sedang melihat deretan kopi dan susu tak sengaja ia berpapasan dengan Jaemin, mantan kekasihnya.
"Eoh? Kau di sini?" sapa Karina basa basi.
"Eum, kau sedang belanja?" tanya Jaemin saat netranya melihat beberapa belanjaan Karina di troli.
"Ya, belanja bulanan lebih tepatnya" ujar Karina sambil meletakkan kopi hitam yang sudah ia pilih.
"Kau sendirian saja? Di mana Anton dan Leon?"
"Ah, Anton masih sekolah. Dan Leon sedang di jemput Jeno ke TK nya" jelas Karina seadanya. Mereka berjalan sambil mengobrol ringan hingga suara Leon menghentikan obrolan mereka.
"Eomma!" pekik Leon lalu berlari kecil menghampiri sang ibu.
Jeno yang mengekori Leon dari belakang di buat menegang melihat pemandangan di hadapannya.
"Jeno-ssi, lama tidak berjumpa" sapa Jaemin sambil mengulurkan tangannya.
Jeno yang mendapat tatapan sinis dari sang istri pun tidak bisa berkutik. Dengan terpaksa ia menyambut uluran tangan Jaemin dan tersenyum kaku.
"Sudah lama di sini?" tanya Jeno memandang Jaemin dengan senyum eye smilenya, mencoba bersikap ramah.
"Ah, tidak. Aku tidak sengaja bertemu Karina dan kami mengobrol sedikit. Aku hanya ingin meminta maaf atas kesalahanku di masa lalu. Ku harap kita bisa berteman baik kedepannya" ucap Jaemin dengan ramah.
"Kita berteman sekarang. Aku dan Jeno sudah sepakat memaafkanmu dan memulai semuanya dari awal sebagai teman" sambung Karina yang membuat Jeno sedikit tersulut emosi.
"Hahaha tentu saja Jaemin-ssi. Kita bisa berteman baik ke depannya" timpal Jeno dengan berat hati.
"Senang mendengarnya" balas Jaemin dengan seringai kecilnya.
Jeno yang melihat ekspresi Jaemin yang nampak mencurigakan pun di buat penasaran. Ia yakin jika Jaemin tidak sebaik itu untuk kembali berhubungan dengan sang istri. Mengapa baru sekarang?. Apa Jaemin mempunyai niat buruk pada keluarganya?.
KAMU SEDANG MEMBACA
Faithful I Jeno X Karina ✔
Fanfiction[END] Perselingkuhan membuat rumah tangga mereka berada di ujung tanduk. Apakah Karina dan Jeno bisa bersatu hingga maut memisahkan?. . . ©Dmalevolus