Kini kandungan Karina sudah menginjak tiga bulan. Dan selama itu pula hubungannya dengan Jeno semakin menghangat. Karina pun sedikit lebih lega sekarang karena sang suami lebih terbuka padanya.Karina sudah tahu jika Jia sudah di pecat oleh sang suami. Jeno pun menceritakan obrolan singkat mereka sebelum Jia di depak paksa oleh Jeno. Dan Karina pun mencoba percaya dan tidak termakan omongan Jia yang bisa saja berbohong.
Di hari minggu yang cerah ini Jeno sedang membantu Karina menanam beberapa bunga baru kedalam pot. Di bantu dengan Anton dan Leon yang sejatinya tidak membantu sepenuhnya karena mereka asik bermain tanah.
Karina tidak di perbolehkan Jeno untuk membantu alhasil ia hanya duduk santai di kursi halaman belakang rumah mereka.
"Eomma lihat!" pekik Leon saat ia berhasil menangkap sesuatu.
"Apa itu?" tanya Karina saat Leon mulai mendekatinya.
"Ini ulat bulu. Cantik ya?"
Karina tersenyum melihat Leon yang sangat suka terhadap binatang. Ia memang tidak takut pada hewan apa pun. Beda sekali dengan Anton yang sangat takut dengan beberapa hewan.
"Leon cepat buang! Itu menggelikan!" ucap Anton sambil bergidik ngeri melihat ulat bulu dengan ukuran cukup besar yang di pegang Leon.
"Yak! Ini lucu! Coba pegang hyung! Kan hyung pakai sarung tangan!" rayu Leon sambil mencoba memberikan ulat bulu itu pada sang kakak.
Anton yang melihat Leon kian mendekat padanya di buat ketakutan. Ia pun menghindar sebisa mungkin hingga tanpa sengaja ia tercebur ke kolam renang.
"Ahahaha hyung sangat lucu. Sudah ku buang kok haha"
"Leon-ah! Tidak lucu!" ucap Anton geram sambil berenang ke tepian.
"Hyung bagaimana kalau kita berenang saja?" saran Leon yang di sambut anggukan antusias dari sang kakak.
"Ayo! Cepat buka baju!"
Dan berakhir lah dua bocah Lee itu bermain air meninggalkan kedua orang tuanya.
Karina yang melihat kedua anaknya yang berenang bersama pun di buat pasrah. Toh ini hari minggu jadi ia membiarkan mereka bersenang-senang.
"Ini di taruh dimana sayang?" tanya Jeno pada sang istri.
"Letakkan saja di sana. Biar ku bantu"
"Tidak tidak! Kau duduk saja sayang. Potnya besar, kau tidak akan kuat. Biar suamimu saja" ucap Jeno dengan percaya dirinya.
Karina pun tertawa kecil melihat kenarsisan sang suami. Alhasil ia pun meraih pot yang lebih kecil untuk di susun.
"Kalau pot kecil tidak apa kan?" sergah Karina saat melihat Jeno yang hendak merebut pot yang ia pegang.
Jeno memang terlalu overprotektif terhadap sang istri di kehamilan ketiganya kali ini. Tentu itu semua demi kesehatan istri dan juga bayinya.
"Hah, baiklah. Tapi jika kau lelah langsung istirahat saja ya sayang"
Karina pun tersenyum dan mengangguk kecil. Dengan langkah kecilnya ia mulai menata letak bunga bunga baru yang suaminya tanam.
"Haruskah kita berlibur di akhir musim panas nanti?" ucap Jeno memberikan ide liburan keluarga yang sudah lama mereka tidak lakukan.
"Eum boleh juga. Tapi kemana?" tanya Karina meminta saran.
"Aku tidak ingin terlalu jauh mengingat kau yang sedang hamil. Mungkin jalan jalan ke Mokpo dan memancing ikan lalu di makan bersama akan seru" saran Jeno yang sudah memikirkan hal ini beberapa hari yang lalu.
KAMU SEDANG MEMBACA
Faithful I Jeno X Karina ✔
Fanfiction[END] Perselingkuhan membuat rumah tangga mereka berada di ujung tanduk. Apakah Karina dan Jeno bisa bersatu hingga maut memisahkan?. . . ©Dmalevolus