Dihari kelima, The Uncles telah kembali. Jake, Jay, dan Steve sedikit terkejut karena kedatangan mereka yang lebih cepat dari perjanjian awal.
Apakah ini berarti liburan mereka juga dipercepat? batin ketiganya.
Sesampainya dirumah, The Uncles langsung menyuruh ketiga pria itu berkumpul diruang tengah seakan ingin memberitahukan sesuatu hal yang sangat penting.
"Gua dapet info dari ayah lo, katanya besok siang kalian harus balik ke Indonesia," ucap Han, namun anehnya ia terlihat frustasi.
"Terus masalah kita gimana Uncle Han?" tanya Jay.
"Ngga usah takut tentang masalah kalian yang satu itu. Gue, Shua, sama ayah lo udah urus itu semua dari bertahun-tahun lalu," jawab Han.
Ketiga pria itu tampak terdiam, terutama Jake. Ada rasa enggan dalam dirinya untuk meninggalkan tempat ini.
"Guys.. Come on! Harusnya kalian happy karena udah ngga kita hantem lagi," seru Shua, walaupun sama-sama terlihat seperti ada sesuatu yang sedang mereka tahan, namun Shua lebih pandai menyembunyikan ekspresinya.
"Bener! Kalian udah graduation dari siksaan gue sama Shua. Harusnya party ngga sih?" sahut Han seakan perlakuan yang mereka berikan kepada tiga pemuda ini adalah hal yang biasa terjadi sehari-hari.
Seketika suasana menjadi aneh karena sikap The Uncles yang tidak biasa. Jake, Jay, dan Steve saling bertukar pandang.
Apa yang dimakan The Uncles saat pergi ke kota hingga menjadi seperti ini? Begitulah pikir mereka.
Menyadari tatapan heran dan bingung dari tiga pria muda ini, Han kembali berbicara. "Gua tahu kalian bingung sama sikap gua dan Shua. Tapi ya, gua ngga mau sedih-sedih juga. Jadi mending kita party aja. Ini gua mempertaruhkan nyawa gua juga nih. Soalnya kalo ayah lo tahu bisa abis gua ama Shua,"
Shua pun menimpali. "Lo pada boleh undang temen atau orang yang lo suka yang ada disini dah buat kita party,"
"Tapi kita kan ngga boleh bergaul sama masyarakat disini," cicit Jake.
The Uncles saling meringis. Mereka melupakan hal itu. "Kalo dipikir-pikir gua ama Han sekejam itu juga ya ampe lo pada tinggal satu dekade disini tapi hidup bagaikan hantu," entah mengapa nada bicara Shua terdengar seperti orang yang menyesal, namun wajahnya tidak menunjukkan hal itu.
"Ya emang," cicit Steve yang hanya didengar oleh Jake dan Jay yang duduk di sisinya.
"Hm.. jadi kita ngga usah party ya? Ya udahlah kalo gitu makan malem biasa aja," ujar Han.
"Uncle Han, jadi hari ini ngga ada latihan?" tanya Jake.
Han menganggukkan kepalanya. "Ya, kalian siapin barang-barang seperlunya buat balik ke Indo besok sama istirahat yang cukup. Kita ngga tahu apa yang akan ayah lo perbuat ke kalian besok karena gua sama Shua udah ngga punya wewenang ke kalian," ucapnya.
"Kalo kalian mau kontak kita boleh, tapi gua harap hal itu ngga akan pernah terjadi," sahut Shua.
Jake, Jay, dan Steve membatin, 'ngapain kontak orang yang udah nyiksa selama satu dekade'.
Rapat diakhiri, The Uncles kembali meninggalkan rumah dengan mobil mereka sedangkan Jay, Jake, dan Steve memilih untuk tetap tinggal di ruang tengah. Kaki mereka terlalu malas untuk menuju lantai 2 tempat kamar mereka berada.
Kembali dengan kejahilan Steve, pria berusia awal 25 an itu mulai menggoda Jake. Ia menyenggol lengan sahabatnya dan mengerling nakal. "Lu bukannya kudu pamit sama seseorang disini ya?"
![](https://img.wattpad.com/cover/350911202-288-k465604.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
B-SIDE
Детектив / Триллер"Kebahagiaan gue salah satunya berasal dari kalian." -Steve- "Kalian adalah keputusan terbaik dalam hidup gue." -Jay- "Gue rela melakukan apapun untuk kalian." -Jake- Ketika dalam semalam tiga sahabat mendapatkan apa yang mereka inginkan, namun dala...