Bagian: Empat Puluh

83K 3.7K 64
                                    

Happy Reading!

~~~

     "Gue mau pindah ke Mars aja, Tan. Capek gue kalau di Bumi. Capek harus baper terus sama tuh cowok." Keluh Sahla dengan kepala yang tertunduk di atas meja.

Tania tertawa pelan melihat Sahla. "Gue jujur nih ya, kalau inget ekspresi wajah lo kemarin gue pengen ketawa terus, La. Sumpah komuk lo ngakak banget."

Sahla hanya bisa mendesis pelan saat mendengar penuturan Tania. Itu semua salah Aarav yang selalu membuat Sahla terbang dengan perkataan manis cowok itu. Selain tidak bisa mengendalikan detak jantungnya, Sahla pun tidak bisa mengontrol ekspresinya yang gugup saat di dekat Aarav.

"Kayaknya dia suka sama lo juga deh, La. Kentara banget kok dari sikap dia."

Sahla sontak mendongakkan kepalanya. "Enggak mungkin dia suka sama gue. Gak usah ngaco deh."

"Masa sih?"

"Iya." Kepala Sahla mengangguk. "Dari dulu dia emang suka godain gue sih, cuma waktu itu gue masih belum waras alias masih stuck di Arjuna. Kalau sekarang beda, tiap dia godain gue ya otomatis gue baper banget gila pengen lipat bumi aja rasanya."

"Cuma karena itu doang? Menurut gue dia ada rasa sama lo juga."

Sahla menopang dagu dengan tangannya. "Gue mau pengakuan sama lo."

"Pengakuan apa?"

"Gue pernah cerita perihal kontrak yang dibuat Aarav sama lo kan?" Tania mengangguk, jelas saja Tania tidak akan lupa.

"Gue terima kontrak itu supaya bisa tinggal di Apartemen Aarav." Lanjut Sahla.

"Gue ngerti, itu karena lo gak ada pilihan lain selain terima kontrak itu."

"Gue minta supaya ada rules dalam kontrak itu, dia setuju. Kita buat rules dengan ngajuin setiap poin dari rules tersebut. Dan lo tahu gak sih, Tan? Dia ngajuin rules dipoin kedua, kalau selama kontrak berlangsung kita gak boleh melibatkan perasaan. Itu dia yang minta, gak mungkin dia suka sama gue disaat dia yang buat rules itu."

Tania diam sejenak mencoba mencerna penjelasan Sahla. Memang ada benarnya, tidak mungkin Aarav yang mengajukan rules tersebut tapi malah Aarav yang melanggar.

"Masuk akal. Dia pernah cerita tentang cewek sama lo gak sih?" Tanya Tania.

"Pernah. Dia cerita pernah diselingkuhin sama mantannya dan itu yang ngebuat dia males untuk jatuh cinta lagi."

"Susah sih kalau korban pengkhianatan. Ya, sama kayak lo yang susah move on dari Arjuna."

Sahla menghela napas pelan, mencoba kembali mengingat percakapannya dengan Aarav di Angkringan tempo lalu.

"Tapi, dia juga bilang sama gue. Ada cewek yang berhasil buat dia jatuh cinta lagi setelah sekian lama."

"Dia kasih tahu siapa cewek itu?"

Sahla menggeleng pelan. "Dia cuma jawab rahasia."

"Gue yakin kalau cewek yang dimaksud Aarav itu lo, Sahla."

"Enggak mungkin."

Hati Sahla mencoba mengelak perkataan Tania, gadis itu terus meyakini dirinya sendiri bahwa tidak mungkin Aarav menyukainya balik. Sahla hanya tidak mau berharap lebih dan berujung sakit hati kembali.

Roommate With BenefitsTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang