Happy Reading!
~~~
Satya: udah selesai kelasnya?
Satya: gue tunggu di kantin fakultas lo yaSetelah membaca pesan yang dikirimkan Satya padanya Sahla lantas memasukkan ponsel ke dalam tasnya. Sahla berpisah dengan Tania di lorong menuju Kantin yang Satya maksud.
Sampailah Sahla di Kantin, matanya menyisir ke segala arah untuk mencari keberadaan Satya yang tengah menunggunya. Terlihat, Satya tengah duduk di meja dekat jendela. Cowok itu nampak tampan dengan setelan khas anak kuliahan.
"Lo udah nunggu lama?" Tanya Sahla sembari duduk di hadapan Satya.
Satya menggeleng pelan sembari mengulas senyum menampilkan lesung pipinya.
"Enggak kok, gue juga baru beres kelas 15 menit yang lalu. Jadi, gimana nih? Mau nonton aja?"
"Boleh, ada film yang seru di bioskop?"
"Gue belum cek sih ada film apa aja hari ini. Lo suka genre apa?" Tanya Satya sembari memusatkan atensinya pada Sahla.
"Gue lebih suka romance. Em... Action juga lumayan suka."
Satya mengangguk paham. "Action aja kalau gitu. Lo boleh pulang malem kan?"
Sahla tertawa saat mendengar pertanyaan Satya yang menurutnya sedikit konyol. "Boleh lah, lo pikir gue anak kecil yang gak boleh pulang malem."
"Gue lupa sekarang lo tinggal bareng Aarav. Takutnya gitu Mama atau Papa lo marah kalau anak gadisnya gue ajak main sampe malem."
"Enggak kok. Yaudah yuk."
Keduanya lantas beranjak dan berjalan beriringan keluar dari Kantin menuju Parkiran. Mereka sesekali berbincang hal random, tak luput kebersamaan mereka juga mendapat tatapan dari orang-orang yang mereka lewati.
Sahla tahu apa maksud dari tatapan itu, berita perihal Sahla dan Aarav jadian sudah tidak terlalu ramai diperbincangkan kembali, namun sesekali Sahla selalu mendengar cewek lain membicarakannya saat Sahla melewati mereka.
Mungkin, sekarang mereka bertanya-tanya Sahla yang sekarang mereka tahu pacar Aarav tetapi malah jalan bersama Satya. Namun Sahla tak mau memikirkan hal itu lebih lagi, toh, berita itu tidak benar. Karena kenyataannya, hubungan Sahla dan Aarav hanya terikat kontrak.
Setelah sampai di Parkiran Kampus, Sahla mengikuti Satya dari belakang yang berjalan mendekati tempat motornya terparkir.
Satya mengerutkan dahinya saat melihat ada sesuatu yang aneh. Cowok jangkung itu berjongkok untuk memastikan, ban motornya kempes. Satya bingung, sebelumnya tidak seperti ini.
"Kenapa? Ada yang Salah, Ya?" Tanya Sahla saat melihat Satya yang kebingungan.
"Aneh. Perasaan tadi waktu berangkat ban motor gue baik-baik aja, kenapa sekarang malah kempes ya?" Heran Satya lantas kembali berdiri.
"Mungkin lo gak sengaja ngelindas paku atau apa gitu." Seru Sahla.
Satya menghela napas pelan, pandangannya beralih pada Sahla sebentar lalu kembali menatap ban motornya yang tampak kempes. Satya sangat menunggu momen ini, momen dimana dia bisa berduaan dengan gadis yang dia sukai lebih lama. Namun sialnya harus tertunda.
KAMU SEDANG MEMBACA
Roommate With Benefits
Novela Juvenil⚠︎18+ // mention of kissing!!! "Let's start our kiss contract." Sahla Imelda mengira bahwa pertemuannya dengan cowok yang tak sengaja dia cium akan menjadi pertemuan pertama dan terakhir. Namun apa boleh buat, takdir berkata lain. Sahla dipertemukan...