Thanks for 1M readers❤️🔥
Happy Reading!
~~~
"Tumben banget pengen berangkat bareng gue. Lagi ada masalah sama Aarav?" Tanya Tania.
Tidak seperti biasanya, Sahla berangkat ke Kampus bersama Tania. Padahal Aarav sudah memaksa Sahla untuk berangkat bersama dengan cowok itu tetapi Sahla menolak dan lebih memilih berangkat bersama Tania.
Entahlah, Sahla merasa dirinya tak mau berharap lebih pada Aarav setelah menyadari bahwa hubungan dirinya dengan Aarav benar-benar tidak ada kejelasan. Sikap Aarav selama ini selalu membuat Sahla bingung, jika hubungan mereka hanya sebatas kontrak, mengapa Aarav selalu bersikap seolah mereka lebih dari itu?
Ibun yang menginginkan hubungan Aarav dan Sahla baik-baik saja membuat Sahla tertawa. Lagi-lagi pertanyaan itu muncul dalam benak Sahla, sebenarnya hubungan apa yang tengah Aarav dan Sahla jalani?
Bahkan, setelah pulang dari makan malam di Rumah Aarav pun Sahla tak berbicara sedikitpun pada cowok itu. Hanya akan menjawab seadanya saja saat ditanya.
"Gue mulai ngerasa ragu, Tan." Ujar Sahla.
"Ragu kenapa?" Tanya Tania bingung.
"Soal perasaan Aarav buat gue. Gue ngerasa Aarav gak mungkin deh suka sama gue, Tan. Lihat aja, dia bahkan gak ungkapin perasaan dia sampe sekarang." Jelas Sahla.
"Gak heran lo ngerasa kayak gitu, lo ngerasa digantung sama tuh cowok. Tapi gue yakin Aarav suka sama lo juga, La. Gue punya ide."
Sahla menatap kearah Tania. "Ide apa?"
"Kalau lo mulai ragu sama Aarav, coba lo buat dia cemburu." Jelas Tania.
"Cemburu?" Gumam Sahla.
"Lo bersikap seolah lagi deket sama cowok lain. Kalau dia marah terus keliatan cemburu, itu artinya dia suka sama lo." Lanjut Tania.
Sahla bergeming, sepertinya ide untuk membuat Aarav cemburu tidaklah buruk. Oke, Sahla memutuskan untuk mengikuti saran dari Tania.
"Gimana ya caranya? Gue gak begitu deket sama banyak cowok." Ujar Sahla.
"Lo dekat juga kan sama Satya. Nah, lo coba aja lebih dekat sama Satya." Seru Tania.
Sahla menggelengkan pelanya tidak setuju. "Jangan sama Satya, Tan. Dia udah pernah suka sama gue, kalau gue deketin dia bisa-bisa dia berharap lagi sama gue."
"Kalau gitu cowok yang sering DM lo aja, nah lo pura-pura tanya ke Aarav kenal gak sama cowok yang DM lo." Saran Tania.
Sahla mengembangkan senyumnya. Tania memang selalu punya ide-ide cemerlang untuk masalah percintaan Sahla.
---
Sahla mendapatkan pesan dari Aarav yang berisi perintah agar gadis itu menemui Aarav di depan Studio musik. Kaki jenjang Sahla berjalan santai menuju Studio musik, tepat saat berbelok Sahla mendapati Aarav yang berdiri tepat di depan Studio musik.
Melihat kedatangan Sahla senyum Aarav seketika terbit, tangan yang semula sibuk memainkan ponselnya kini beralih memasukkan benda pipih itu ke dalam saku celana.
"Pulang bareng gue." Ujar Aarav penuh penekanan.
Sahla mengangguk kecil karena memang gadis itu berjanji untuk pulang bersama Aarav. Tadi pagi, Aarav terus memaksa Sahla untuk berangkat bersamanya tetapi Sahla menolak. Sebagai gantinya gadis itu harus pulang bersama Aarav.
KAMU SEDANG MEMBACA
Roommate With Benefits
Teen Fiction⚠︎18+ // mention of kissing!!! "Let's start our kiss contract." Sahla Imelda mengira bahwa pertemuannya dengan cowok yang tak sengaja dia cium akan menjadi pertemuan pertama dan terakhir. Namun apa boleh buat, takdir berkata lain. Sahla dipertemukan...