Happy Reading!
~~~
"Gue ketemu Arjuna tadi. Gak sengaja gue nabrak dia." Ujar Sahla.
Tania yang semula fokus pada layar ponselnya kini langsung mendongak menatap Sahla.
"Sumpah? Terus gimana?" Tanya Tania penasaran.
"Gue ngerasa biasa aja waktu ketemu dia. Kalau sakit hati masih ada sih cuma... Debaran yang selama ini gue rasain kalau didekat dia udah hilang."
Tania mengembangkan senyumnya dengan lebar. Gadis itu senang saat mendengar penuturan Sahla, akhirnya kata-kata itu meluncur juga dari mulut sahabatnya.
"Lo tahu gak sih, La? Gue seneng banget waktu denger lo udah biasa aja kalau ketemu tuh cowok brengsek. Itu artinya lo udah move on dari dia. Good job, Sahla. Akhirnya lo bisa ngelupain dia."
"Kenapa lo keliatan seneng banget?"
Tania menghela napas. "Senanglah, udah jelas selama ini lo tuh larut mulu dalam kesedihan lo. Gue paham kok, paham banget dengan perasaan lo. Emang gak mudah buat lupain seseorang yang pertama kali buat kita jatuh cinta. Tapi gak baik juga stuck di satu cowok yang udah buat lo sakit hati."
"Gue juga ngerasa seneng akhirnya gue bisa lupain dia."
"Gue masih gak paham deh sama pola pikir tuh cowok, dia deketin lo terus menjadikan lo sebagai pacar. Habis itu ngajak lo putus tanpa penjelasan apapun, terus tiba-tiba udah punya pacar baru. Gila kan tuh cowok?"
Sahla mengidikkan bahunya. "Mungkin dia bosen sama gue."
"Emang brengsek tuh cowok. Gue selalu ngira dia selingkuh sih, masa iya abis putus dari lo langsung punya pacar baru. Gak mungkin dalam waktu yang sangat singkat dia punya pacar lagi kalau sebelumnya gak ada pendekatan dulu kan? Udah paling bener lo cut off dia dari kehidupan lo, La. Lo paling benci pengkhianatan kan?"
Sahla mengernyitkan dahinya, perkataan Tania memang ada benarnya. Tidak mungkin Arjuna langsung punya pacar dalam waktu singkat setelah putus darinya. Kecuali, jika cowok itu pdkt pada Kelaya disaat dia masih menjalin hubungan dengan Sahla.
"Masuk akal, pantes aja beberapa hari sebelum putus sikap dia berubah. Dan bodohnya gue gak peka sama hal itu." Balas Sahla.
"Lo kan emang cewek gak pekaan sama sekitar. Termasuk sama perasaan lo sendiri." Seru Tania.
Sahla menoleh pada Tania. "Lo sendiri gimana? Masih betah single?"
"Gue mana bisa fokus sama yang begituan, La. Gue pengen fokus dulu kuliah sambil kerja."
"Tapi kemarin gue liat lo dianterin sama Kak siapa sih? Pokoknya yang lo temuin di Kantin FISIP."
"Ohh... Itu cuma nebeng doang kok."
Sahla memicingkan matanya merasa Tania menyembunyikan sesuatu darinya. "Bohong, lo nyembunyiin sesuatu dari gue?"
"Yaudah iya gue jujur, emang akhir-akhir ini dia deketin gue mulu. Oh ya, seminggu lagi Tessa ulang tahun."
"Gue gak mungkin lupa ultah adik lo yang lucu nan imut itu, mau dirayain?" Tanya Sahla.
Tania mengangguk. "Dia pengen dirayain, tapi cuma yang terdekat ajalah, nyesuain sama budget. Lo jangan lupa dateng ya, ajak Aarav juga boleh."
KAMU SEDANG MEMBACA
Roommate With Benefits
Ficção Adolescente⚠︎18+ // mention of kissing!!! "Let's start our kiss contract." Sahla Imelda mengira bahwa pertemuannya dengan cowok yang tak sengaja dia cium akan menjadi pertemuan pertama dan terakhir. Namun apa boleh buat, takdir berkata lain. Sahla dipertemukan...