Ini masih pagi hari. Haikal tidak sekolah beralasan ingin menjaga kakanya yang sedang sakit.
Setelah kejadian kemarin haechan sampai harus dibawa ke dokter karena malamnya haechan merasakan mual di perutnya dan demam. Makan pun katanya ga enak, mungkin haechan kena mag juga, karena kemarin malam harus menahan lapar.
"Denger kata dokter! Haechan jangan sampai telat makan! Dengar kan ikal??" tanya Mae.
"Iya dengar..."
"Hari ini Mae ada arisan sama ibu ibu kabupaten, dijaga abangnya, oke? Kalau abangnya ngelakuin kesalahan jangan dibentak sayang, diberi paham aja sedikit sedikit. Abang aja ga pernah bentak ikal, masa ikal bentak, hm?"
"Iya Mae maafin ikal, waktu itu ga sengaja."
"Oke jangan di ulangi, kalau begitu Mae arisan dulu. Oh iya.. oma katanya mau ke sini. Nanti kalau oma datang kasih aja kue kue an yang ada di laci ya sayang. Jangan lupa bikinin jus alpukat biar ga bawel terus ke sini."
Haikal yang mendengar itu lantas tersenyum kecut. Kenapa Oma nya harus datang? Oma nya pasti akan banyak omong nanti. Jujur oma lebih bawel ketimbang mae.
Dady Jhon baru turun dari tangga menggunakan jas nya bersiap untuk ke kantor.
"Mae sudah berangkat?" tanya Dady, Haikal hanya mengangguk.
"Katanya Oma mau ke sini."
Dady Jhon mengangguk. "Siapkan telinga mu nak."
"Doa kan semoga telingaku ga sakit dad."
"Tenang bro... Dady akan selalu mendoakan mu.. Dady berangkat dulu, oke? Bay ana...."
Haikal terkekeh, "by Elsa..."
Mereka sedang kecanduan film yang di tonton oleh haechan. Kemarin setelah beres dari dokter haechan merengek ingin nonton film, tapi dengan keluarga mereka.
~•0•~
Haikal sedang duduk di kursi sekarang pukul 09.00 dan abangnya belum turun sama sekali, Haikal jadi khawatir. Tapi tak berselang lama haechan sudah turun dengan rambut basahnya.
"Abang keramas?"
"Iya... Rambutnya lengket Abang ga suka ikall."
"Padahal jangan dulu Abang, takut nanti pusing lagi."
"Sekarang pun masih pusing ikal."
Haikal menghembuskan nafasnya. "Sini duduk sebelah ikal."
Haechan segera duduk disebelah Haikal dan mulai mengambil cemilan di depan meja.
Haikal yang melihat itu lantas tersenyum dan mengusap lembut kepala haechan. "Oh iya, Abang belum sarapan, sarapan dulu ya?"
Haechan menggeleng, "ga mauuu perutnya masih mual ikal, takut keluar nanti."
KAMU SEDANG MEMBACA
SI KEMBAR
Short StoryGimana rasanya punya Abang rasa punya adik? Itulah yang dirasain Haikal. Cerita si anak kembar. Brother Ship 🙏