Hari ini si kembar sedang ada di taman bermain. Disana sangat banyak sekali makanan dan aneka permainan, ya seperti pasar malam, tapi disini keadaanya masih siang hari.
"Abang jangan kemana-mana oke? Ikal mau angkat telpon dulu."
Kebetulan Haikal menerima telepon dari temannya dan harus segera diangkat.
Haechan yang merasa perutnya lapar mengelilingi taman dan mencari makanan itu. Mata haechan menatap tukang cilok yang ada di sebrang sana. Tanpa pikir panjang haechan langsung saja berlari menuju tukang cilok itu.
"Bang, ciloknya 2 ya Ndak pake sambell!"
Haikal yang baru beres mengangkat telepon pun langsung menuju tempat abangnya. Tapi oh tapi kenapa abangnya tidak ada? Haikal sudah panik duluan melihat abangnya tidak ada di bangku itu, ya takut aja diculik ya kan. Sebelum Haikal lebih panik mata Haikal langsung menuju ke arah laki-laki yang sedang membeli cilok itu, tanpa pikir panjang Haikal langsung menghampirinya saja.
Dan benar saja itu abangnya.
"Abanggg kemana aja sih???? Bikin panik aja. Lain kali ga boleh pergi tanpa ikal ya??!" Haikal menangkup pipi tembam haechan membuat haechan tersenyum.
Haechan tersenyum. "Hihii Abang lapar Haikal."
"Ada ada aja..."
~•0•~
Jam 11.00
"Abang mau beli apa lagi? Sekalian, selagi masih ada disini."
Haechan menatap sekeliling dan melihat ke arah boneka beruang yang besar.
"Abang mau ituuuuuuu.." haechan menunjuk boneka besar itu.
Haikal yang melihat boneka besar itu langsung menggeleng. "Gak, itu besar susah bawanya, kita kan naik motor."
Mata haechan berkaca-kaca. "Hiks... Satu aja ikall yaaaa plissss.."
Haikal tak tega melihat abangnya itu lantas langsung saja membelikan boneka beruang itu.
"Yeayyyyy makasih ikalllllll."
Haikal mengangguk lalu mengusap rambut haechan dengan lembut. "Makan siang dulu ya? Sebelum pulang."
Haechan mengangguk sambil memeluk boneka beruang yang sangat besar itu.
~•0•~
Mereka berhenti di tukang bakso. Ya niat mereka beli bakso saja, karena kepingin aja katanya sudah lama ga makan bakso.
"Bang baksonya 2 porsi ya..."
"Siap a!"
Haikal dan haechan langsung duduk di bangku yang saling berhadapan.
"Abang simpan dulu bonekanya nanti kena kuah bakso jadi kotor," ucap Haikal.
Haechan mengangguk lucu lalu menyimpan boneka besar itu di sampingnya. "Bonekanya lucu Abang suka!"
Haikal terkekeh. "Makan yang banyak biar pipi Abang tambah tembam!"
"Ini a, baksonya. Selamat menikmati."
Haikal dan haechan memakan baksonya dengan tenang. Terkadang mereka saling menyuapi, romantis sekali, aku kapan gitu yakan.
Haikal mengambil tisu disebelahnya lalu mengelap bibir haechan yang ada noda saos nya itu. "Makan nya yang benar Abang."
Haechan menatap ke arah kanan dan melihat ada om om lagi sendirian.
"Ikallll lihat, om nya sendirian kasihan..."
"Mana?" tanya Haikal sambil melihat-melihat ke arah yang haechan tunjuk.
Haikal yang melihat itu merasa kasihan.
"Kasihan.... Mana curhat sama panda lagi." Haikal merasa kasihan melihat itu.
Haechan tertawa melihat itu. Ada ada saja pikirnya.
"Abang harus ketawa terus ya. Ikal suka liatnya," ucap Haikal sambil menatap haechan dengan penuh kasih sayang.
Haechan menatap balik Haikal dia menatap lembut mata haikal. "Ikal juga ya? Ikal juga harus sering sering ketawa. Jangan marah-marah! Nanti cepat tua!"
Mereka tertawa sesaat kemudian. Sesekali juga Haikal akan mencubit pipi haechan yang tembam itu.
~•0•~
Next?
Bantu tandai yang typo ❤️
Semuanya maaf baru up sekarang ❤️ Makasih yang udah mau nungguin
Salam hangat dari dirikuCek tetangga sebelah yuk
KAMU SEDANG MEMBACA
SI KEMBAR
Short StoryGimana rasanya punya Abang rasa punya adik? Itulah yang dirasain Haikal. Cerita si anak kembar. Brother Ship 🙏