part 36

3.2K 347 9
                                    

Si kembar sedang ada dirumah, meski mereka sedang dirumah mereka berbeda ruangan. Seperti sekarang haechan sedang guling-guling tak jelas di kasurnya sambil memegangi pipinya itu.

"Hiks.... Sakit gigi nya...."

Ternyata haechan menangis sedari tadi karena giginya yang sakit itu.

Haechan dengan jalan yang lunglai keluar dari kamarnya dan menghampiri Haikal yang sedang duduk di sofa sambil bermain game.

Haechan duduk di sebelah Haikal. Haikal yang merasakan ada pergerakan di sofa pun menoleh ke arah haechan. Mata mereka saling bertemu, yang satu menatap sendu yang satunya malah menatap bingung.

"Kenapa bang?" tanya Haikal.

Haechan mencoba untuk menahan tangis. Jujur saja haechan berbicara pun susah karena tenggorokannya yang tercekat itu.

"S-sakit....." lirih haechan langsung memeluk Haikal.

Haikal langsung menepuk jidatnya.

"Kan kan kan giginya kan yang sakit?"

Haechan mengangguk sambil menangis.

"Ya udah ayok ke dokter."

Haechan yang mendengar itu langsung melepaskan pelukannya dan berlari ke arah kamarnya.

"No!!!!! Ikal no!!!!! Abang ga mau...."

"Ya udah ga akan ke dokter jadi biarin aja tuh gigi Abang sakit terus, susah sembuhnya nanti."

Haechan terdiam, dia langsung membalikkan badannya dan menatap malas Haikal.

"Nanti, nanti kalau giginya di cabut gimana?...." lirih haechan.

Haikal tersenyum, "salah Abang kenapa kemarin habisin semua makanan manisnya, kan jadi sakit. Sekarang siap-siap kita ke dokter gigi."

Haechan hanya pasrah mengikuti arahan Haikal.

~•0•~

Haechan dan Haikal sudah sampai di dokter gigi. Haechan sedang duduk tinggal menunggu dirinya di panggil oleh dokter. Haechan sangat takut, bahkan sekarang hanya menempeli Haikal. Haikal mencoba untuk menenangkan abangnya.

5 menit kemudian....

"Atas nama haechan.."

Haechan langsung beringsut memeluk Haikal dan menggelengkan kepalanya.

"Tuh udah dipanggil bang ayok..." Haikal mencoba melepas pelukannya.

Haechan makin menggeleng dan terus memeluk erat Haikal. "Engga hiks pulangg hiks...."

Haikal mengelus rambut haechan dengan lembut. "Pulangnya setelah beres di periksa oke?"

Lagi lagi haechan hanya pasrah.

~•0•~

Setelah diruangan dokter.

"Jadi apa nih keluhannya adek adek? Waduh... Kembar ya, saya sampe pusing liatnya," ucap pak dokter.

"Iya, jadi gini pak ini Abang saya giginya sakit katanya tuh liat pipinya bengkak sebelah tolong di periksa pak..." ucap Haikal.

Haechan hanya menunduk saja sambil memegangi pipinya yang bengkak itu.

"Ya sudah ayok kita periksa."

Haechan di ajak ke kasur yang disediakan untuk pemeriksaan.

"coba dek dibuka mulutnya a...."

Haechan menurut dan membuka mulutnya.

"Aduh .... Ini sih harus di cabut giginya dek soalnya berlubang..."

SI KEMBAR Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang