part 18

5.3K 499 23
                                    

Sudah 3 hari ini Abang nya Haikal mendiami dia segala cara Haikal lakukan untuk mendapatkan hati abangnya lagi. Katakan saja Haikal lebay, memang lebay Haikal ini.

Dan ini hari ke 4 nya haechan mendiami Haikal. Haikal harus berbicara 4 mata dengan haechan agar masalahnya selesai, toh Haikal juga sudah meminta maaf ke temannya itu.

Waktu menunjukan pukul 20.00 dan sekarang di kembar sedang berada di sofa tentu saja dengan suasana diam-diam seperti asing.

"Abang?" panggil Haikal.

Haechan tidak menoleh dia sibuk bermain handphone lebih tepatnya game sih. 

"Hm?" saut haechan.

"Abang ga cape diem-diem terus?" ucap Haikal.

"Ya ngomong dong, kalau Haikal ga suka diem-diem gini," ujar haechan.

Haechan masih fokus dengan handphonenya Haikal tiba-tiba merebut handphone haechan. Haechan yang merasakan itu hanya menghela nafas lelah.

"Ada apa?" tanya haechan.

"Ikal ga mau kaya gini terus! Abang marah sama ikal? Ikall minta maaf," ucap Haikal merasa bersalah.

Haechan tersenyum, adiknya ini merasa dirinya marah kah? Padahal kan tidak. "Abang ga marah."

"Kalau ga marah kenapa 3 hari kemarin Abang ga ada dirumah terus kenapa sibuk dikamar aja?" tanya haikal bertubi-tubi.

Memang benar haechan selalu sibuk 3 hari ini itulah kenapa tidak ada waktu bagi haikal untuk berbicara pada haechan. Haechan benar-benar sibuk, saat ditanya pada mau pun Mae selalu menjawab, "lagi kerja kelompok abangnya." Atau tidak menjawab seperti ini, "Abang nya lagi dikamar, lagi belajar mungkin jangan diganggu kal."

Tuh kan? Gimana mau ngomong kalau abangnya ini sibuknya melebihi dirinya.

Haechan senyum lagi. "Sini duduk disamping Abang..." titah Haechan

"Abang 3 hari kemarin itu, kerja kelompok dirumahnya jaema... Kita nge bahas buat bahan bazar nanti. Kan ikal tau sendiri kita beda kelompok untuk kelompok bazar ini. Terus kenapa Abang di kamar terus, karena Abang lagi nyari bahan referensi untuk bazar nanti," jelas haechan.

Haikal yang mendengar itu merasa bersalah, aih dia menuduh yang tidak tidak pada abangnya.

"Oh ya Abang juga minta maaf karena 2 hari yang lalu Abang bentak Haikal cuman gara-gara numpahin minuman ke baju Abang," ucap Haechan.

Oh ya 2 hari yang lalu juga haechan membentak Haikal. Penasaran? Ayok kita flashback. Tadinya mau nulis cashback. Untung ga typo.

Flashback

Haikal dan haechan lagi ada diruang tamu. Mereka sedang makan malam. Setelah selesai makan Haikal langsung membuat susu coklat kesukaannya tapi haechan masih makan. Mereka masih dalam suasana canggung.

Setelah selesai haechan langsung mencuci piring kotornya. Posisi Haikal ada dibelakang abangnya dengan satu gelas susu coklat, niatnya ingin menepuk abangnya dan berbicara namun saat haechan berbalik....

Brak!

Minuman itu terjatuh dan mengenai kaos haechan.

"Ikal! Kenapa ada dibelakang Abang!!!! Kan bajunya jadi kena!" ucap Haechan dengan nada tinggi.

Haikal yang melihat itu jadi gelagapan. "Ma-maaf Abang ikal ga tau kalau bakal kena Abang.."

Tangan Haikal langsung ditepis oleh haechan, ga kasar ga lembut juga, tapi Baisa aja di tepisnya.

"Udah lah, ikal sekarang ke kamar biar Abang yang beresin ini." Haechan langsung meraih pelan yang kebetulan ada di pinggirnya.

"Ab-abng biar ikal aja.."

"Kalau kamu yang beresin, bukannya beres malah tangan kamu yang kena serpihannya," ucap Haechan.

Haechan sebenernya bilang biasa aja, tapi bagi haikal seperti sedikit, membentak? Entahlah.

Flashback off

Haikal menunduk dia makin merasa bersalah. "Maaf Abang pasti kesel kan sama ikal?"

Haechan tampak berfikir. "Eum... Sebenernya iya. Tapi Abang lebih kesel lagi sama jenjen!!!!!" Haechan menunjukan wajah kesalnya tapi menggemaskan bagi Haikal.

Haikal yang melihat wajah itu sedikit merasa lega. "Kenapa memangnya?" tanya Haikal.

"Ikall harus tau...."

Kalau seperti ini abangnya sudah kembali dong??

"Ikall harus tau, Abang kan satu kelompok ya sama jenjen.... Tadinya Abang ngusulin buat bikin makanan bazar kaya apa ya yang kaya estetik gitu loh makannya. Tapi jenjen malah ngusulin bikin bubur sumsum..."

Haikal sedikit terkekeh apa katanya? Bubur sumsum? Tapi boleh lah.

"Ga papa lah bang..."

"Iya emang ga papa. Tapi kenapa harus Abang yang jaga stand nya nanti???? Abang kan cuman mau jagain uangnya aja......" rengek haechan membuat Haikal mengangguk.

"Jadi lagi rebutan posisi nih?"

"Iyaaaa Abang mau posisi jagain uangnya ga mau jaga stand nya. Ribet tau ikal...."

"Ya udah apapun posisinya nanti ikal bantu Abang, biar Abang ga cape ..."

"Janji ya?????"

Haikal mengangguk. "Janji dong..."

~•0•~

Bazar pun tiba Haikal dan kelompoknya berjualan sosis bakar dan minuman. Lalu kelompok Abangnya? Mereka benar-benar menjual bubur sumsum itu, oh dan lihat lah siapa yang menjaga stand nya itu? Yao betul haechan yang menjaganya. Tapi katanya bubur sumsumnya enak loh, jangan lupa mampir di stand nya kelompok Abang ya....

Haikal menatap abangnya itu, Abang nya kepanasan kasian sekali.... Tapi untungnya memakai topi. Tapi itu sangat imut.

"Kasian banget Abang gw. Awas aje Lo Jen. Tapi lucu banget foto aja deh... Nanti masukin Ig..."

Dan cekrek

Dan cekrek

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.





~•0•~
Next?
Bantu tandia yang typo❤️
Penasaran sama Ig Haikal?
Ig :haikal_ikal066

SI KEMBAR Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang