part 48

2.2K 255 8
                                    

Haechan lari terbirit-birit masuk ke rumah nya. Dady Jhon yang sedang memakai dasi terheran-heran kenapa anaknya sudah pulang? Biasanya kalau main itu sampai subuh.

"Loh kenapa udah pulang?"

Haechan langsung berlari ke arah Dady Jhon. "Dadyyyy! Echan tidak mau main lagi dengan lele! Lele sangat galak!"

Dady Jhon menggelengkan kepalanya. "itu mah Abang nya aja kali yang nakal."

Haechan cemberut tak suka. "Bukan! Emang lele nya aja yang galak!!!"

"Udah-udah, sekarang main lagi ke lele Dady anter. Dady ada meeting mendadak nih," ucap Dady Jhon sambil berjalan ke arah sofa untuk memakai sepatu.

Haechan menggeleng. "Abang nunggu ikal ajaa!"

"Ikal pulangnya malam, udah ayok kita ke lele lagi."

~•0•~

Sesampainya di rumah lele

"Permisi lele..." Sapa Dady Jhon di teras rumah lele.

Ternyata ada lele disana sedang bermain boneka.

"Eh om, ada apa?" tanya lele dengan manis.

Haechan terheran-heran, perasaan tadi galak kenapa sekarang berubah jadi manis? Aish manusia aneh.

"Ini om mau nitip anak om boleh?"

Lele mengangguk. "Boleh dong om!"

"Lele anak baik deh terimakasih..."

"Sama sama om."

Dady Jhon beralih menatap haechan yang bersembunyi di belakangnya. "Tuh lele nya baik kok, sana masuk nanti di jemput ikal. Udah jangan nangis ikal pulangnya sore kok."

"...."

~•0•~

Haechan dan lele sekarang sedang duduk di teras rumah lele mereka masih diem-diem aja ga tau mau ngapain kayanya.

"Ngapain kamu natap aku kaya gitu?" tanya chenle membuat haechan tersentak kaget.

"I-itu kita mau main apa?" tanya haechan gugup.

"Aku tanya sekali lagi, kamu mau main boneka ga?! Kalau engga bonekanya aku buang!"

Haechan menggeleng pelan. "Ma-main robot aja, echan ga bisa aman boneka."

"Tidak! Robotku belum datang dia masih di Amerika!"

Haechan mengangguk lalu melihat ada permainan dokter-dokteran disana. "Bagaimana kalau kita main dokter? Aku menjadi dokternya, lalu lele menjadi pasiennya."

Lele cemberut lesu. "tidak aku takut disuntik."

Haechan mantap malas lele. "Lalu kenapa di beli kalau dia takut suntikan? Dasar tukang boros!" gumam haechan.

"Apa kau bilang?"

"Ga-ga ada kok hehe. Oh iya bagaimana kalau kita main mewarnai saja? Aku bawa buku gambar dan pensil warna." Haechan membuat tasnya dan menunjukkan buku dan pensil warnanya dengan senyuman lucu nya.

Lagi lagi chenle menggeleng. "Tidak! Aku tidak suka mewarnai!"

Haechan meremat bajunya kesal. "ish!!! Lele nyebelin!!"

"Kok kamu sih yang marah?!"

Haechan menyilangkan tangannya di depan dada. "Abisnya lele di ajak main ini itu tidak mau! Lele mau nya main apa sih! Echan kan jadi pusing!"

Lele menatap malas haechan lalu mengambil spatula yang ada di sebrangnya. "Kalau begitu kita main masak-masak saja..."

Haechan yang tadinya kesal kini mulai tersenyum. "Let's go!!!!!"

~•0•~

Seharian penuh ini haechan habiskan waktunya bermain dengan lele. Dari awal bermain masak-masakan lalu bermain bola di lanjut lagi dengan bermain badminton dan dilanjut lagi bermain lari-larian lalu bermain sepeda karena kebetulan lele mempunyai 2 sepeda lalu..... Ah ya sudah lah semakin banyak mereka bermain maka haechan tak akan pulang pulang.

Sedang asik bermain lari-lari an tiba tiba haechan sudah di jemput oleh Haikal.

"Abang?" panggil ikal.

Haechan menoleh. "Aaaaaa ikal sudah pulang???!" Pekik haechan dengan semangat nya.

"Iyah, ayok pulang.."

"Haechan!!!!! Lihat, aku ada pesawat terbang ayok bermain ini..."

"Lele aku harus pulang.."

Brak

Lele menjatuhkan mainan pesawat nya. Lele membalikkan tubuh nya menjadi membelakangi haechan dan Haikal.

"Hiks... Sana pulang..." lirih lele membuat haechan menjadi tak tega.

"Lele jangan nangis... Echan janji besok echan ke sini lagi, kita main pesawat terbang!"

"Hiks ... Sana pulang!!! Tapi besok ke sini lagi!!"

Haechan tersenyum lalu mengangguk. "janjiii besok echan ke sini lagi, sekalian bawa makanan, kira makan bareng!"

"Ke sini nya jangan bareng kembaran mu!" ucap lele diangguki oleh haechan.

Setelah haechan berpamitan langsung saja dia berlari ke arah Haikal yang sudah menunggunya di luar pagar rumah lele.

"Udah pamitannya?"

"Udah lele nangis tadi ga mau ditinggal sama Abang."

"Besok kan bisa main lagi, tapi sehabis pulang sekolah oke!"

Haechan mengangguk. "Oteee!"

"Oke sekarang kita pulang, dan Abang harus masakin ikal telor ceplok, soalnya ikal laper banget..." Ucap Haikal dengan nada manjanya.

Haechan bergidik geli melihat tingkah laku Haikal. "ish!!! Jangan manja-manja! Ikal lakik!"

Haikal menghembuskan nafasnya lelah. "Kek ga pernah manja aja." Gumam haikal.

"Apa ikal bilang?"

"Ga ada tuh."

"Ya udah kita ke warung dulu beli telur!!"

"Okee!!"

~•0•~
Next?
Bantu tandai yang typo ❤️❤️
Maafin baru up❤️
Kita kasih pemanis dulu biar semangat

~•0•~Next? Bantu tandai yang typo ❤️❤️Maafin baru up❤️Kita kasih pemanis dulu biar semangat

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


SI KEMBAR Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang