Falling For You 🔞

346 11 2
                                    

⚠️⚠️⚠️CERITA INI MEMUAT UNSUR DEWASA⚠️⚠️⚠️-Mohon tinggalkan jejak dengan cara vote dan komen di cerita ini, jadilah reader yang supportive ^_^-



"Jadi katakan padaku...apa kau juga berdebar-debar sepertiku?"tanyaku sambil mengusap surai rambutnya yang panjang. Yeji tidak menjawab dan seperti menghindar namun pipinya memerah. Beberapa detik kemudian dia malah menarik tanganku dan meletakkannya di dada sebelah kiri, tepat dibagian jantungnya. Debaran jantungnya sangat cepat! Aku terkejut tapi Yeji malah memalingkan wajahnya dengan wajah yang semakin memerah. Ah, manis sekali....

Yeji...kau memang sudah terjatuh padaku kan sejak saat itu? Aku senang...aku senang sekali...entah kenapa saat melihat tampangmu yang malu-malu itu aku rasanya memenangkan lotre 1 miliar dolar. Sekarang kau dipelukanku. Aku tidak akan melepaskanmu. Tidak akan pernah!

Aku mencium bibir Yeji dengan lembut. Dadaku semakin berdebar-debar saat menyentuh tubuhnya setelah mengetahui apa yang Yeji rasakan. Kuturunkan ciumanku ke lehernya, kuhisap lehernya beberapa kali sehingga tanda bahwa Yeji adalah milikku sekarang tercetak. Ya, Yeji memang sudah menjadi milikku, bukan milik Yeonjun lagi. Walau terkadang aku merasa terganggu membayangkan Yeji yang pernah menjadi milik Yeonjun dan melakukannya dengan Yeonjun, tapi aku berusaha menepisnya. Perlahan kuturunkan celana dalam yang tersisa masih menempel ditubuh Yeji sembari terus mencumbunya, nafas Yeji memburu dan tersengal-sengal, telapak tangannya diletakkan didepan dadaku.

Ketika aku selesai melepaskan kain terakhir yang menutupi tubuhnya dan melemparkannya ke sembarang arah, sekali lagi aku tertegun. Kulit Yeji sangat putih dan mulus tanpa goresan. Lekukan tubuhnya dimulai dari tulang selangka yang terlihat jelas hingga kakinya yang jenjang membuatnya sangat seksi. Aku baru menyadari diatas pangkal pahanya dekat dengan organ kewanitannya, sebuah tato kecil bertuliskan 'love and blood' terukir indah membuatnya semakin menggoda. Aku menyentuh tato tersebut, dadaku bergemuruh memikirkan bahwa ini adalah tato yang dia buat ketika bersama Yeonjun.

"Kau membuatnya ketika bersama Yeonjun?"tanyaku, berusaha sekuat mungkin untuk tidak terlihat cemburu, lirih maupun tergoyah sama sekali. Yeji menyentuh tanganku yang mengusap tato tersebut.

"Dia membuatnya. Bagiku, tidak ada arti sama sekali. Aku tidak pernah jatuh cinta,"Yeji menuntun diriku kembali padanya. Dengan lembut dia mencium bibirku.

"Tapi sekarang...aku ingin kau mengukir sesuatu ditubuhku. Apa pun itu...,"

"Aku juga akan menulis tentang cinta,"ucapku, mengujinya. Namun dengan keterkejutanku, Yeji mengangguk.

"Karena sepertinya...aku sekarang sedang jatuh cinta padamu,"sebuah senyum terukir diwajahnya yang cantik.

Klik!

Mendengar itu aku kehilangan kontrol diriku. Yeji sudah membuatku menjadi gila dan membuka kunci kesabaranku. Aku langsung merenggut bibirnya dan menciumnya penuh hasrat dan perasaan. Kurasakan Yeji memeluk leherku, mengeratkan pelukan kami sehingga dadaku yang sudah tidak memakai baju lagi pun bersentuhan dengan payudaranya. Lembut dan kenyal, tapi aku lebih mempedulikan ciuman-ciumannya yang mampu membuatku kehilangan akal. Aku tidak ingin melepaskannya. Aku tidak pernah merasa seperti ini pada perempuan mana pun.

"Hnghhh...Hyunjin...,"desah Yeji ketika aku menurunkan ciumanku ke lehernya dan tangan kananku mulai mengusap daerah kewanitaannya. Kurasakan bagian itu sudah basah dan tanpa ragu aku memasukkan satu jariku ke dalam lubang sempit dibawah sana.

"Arghhhh...,"erang Yeji ketika aku memasukkan jari kedua dan mulai mengarungi liang di dalam sana yang basah, lembut dan hangat.

"Kau sudah sebasah ini,"aku menatap wajahnya. Ketika Yeji terangsang dengan sentuhanku, matanya menutup dan ekspresi wajahnya tak ternilai. Dia sangat cantik. Aku ingin membuatnya lebih puas dan aku mulai menjilat payudaranya yang kenyal, membuat gerakan naik ke atas dan dengan satu lahapan aku mengulum semua bagian atas payudaranya. Satu tanganku yang bebas memainkan pentil dipayudara yang tidak kusentuh dengan bibirku, sambil tetap fokus pada permainan jariku dibawah sana. Semakin cepat aku menggerakkan jariku dan ketika jari ketiga ikut bermain, tubuh Yeji menggelinjang begitu kuat.

Win Your HeartTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang