Insanity

74 6 0
                                    

⚠️⚠️⚠️CERITA INI MEMUAT UNSUR DEWASA⚠️⚠️⚠️

-Mohon tinggalkan jejak dengan cara vote dan komen di cerita ini, jadilah reader yang supportive ^_^-



HYUNJIN:

"Hyunjin!"Sakura berlari kearahku dan memelukku namun aku langsung melepaskannya dan mengejar Yeji dengan Yeonjun. Akan tetapi terlambat, Yeji menarik Yeonjun begitu cepat. Hatiku tidak tenang karena Yeonjun bisa melakukan apa saja pada Yeji sekuat apa pun Yeji.

"Kau sudah gila?!!! Gadis itu sudah berlari dengan pria lain kenapa kau masih mencarinya?! Aku tidak mau ka-,"

"Diam Sakura!!!"teriakku.

"Hyunjin...aku cuma tidak mau kau celaka karena Yeonjun itu berbahaya,"

"Bahaya apa di dunia ini yang tidak akan kulewati jika itu demi Yeji? Sakura, ini masalahku bukan masalah kita berdua. Jauhkan tanganmu dari sini,"aku berjalan lagi dan mencari Yeji ke seluruh penjuru sekolah.

Saat itulah aku mendapatkan Yeonjun keluar dari ruang olahraga yang lama. Tampangnya kusut, pakaiannya juga berantakan. Aku mengeratkan tinjuku karena mendadak amarahku membara lagi memikirkan apa yang mungkin terjadi. Tidak sempat mengejarnya yang sudah berlalu begitu cepat kearah parkiran, aku langsung memasuki ruangan itu.

Disana hatiku remuk.

"Hyunjin?"tanya Yeji kaget saat aku masuk. Rambutnya sedikit acak-acakan, matanya sembab dan seragamnya....

"Damn!"aku langsung menghampiri Yeji yang langsung mengancingi bajunya. Apa yang sudah Yeonjun lakukan?!!!! Sekali lagi memperkosanya?! Hatiku benar-benar sakit, remuk, hancur, entah lah rasanya sudah tidak bisa diungkapkan dengan kata-kata lagi. Aku langsung memeluk Yeji dengan erat.

"Apa yang sudah dia lakukan? Katakan padaku!"

"Tidak ada...,"jawab Yeji pelan.

"Apa dia menyentuhmu?!!!!"

"Hyunjin, dengar ini...dengarkan aku...,"Yeji meraih wajahku, dia menatapku dengan lembut namun melihat matanya yang sembab tetap saja membuat hatiku pilu.

"Aku tidak ingin melihatmu celaka...bahkan, mati...,"

"Aku tidak a-!"

"Yeonjun pernah membunuh orang ini...membunuh orang yang pernah menjadi pasangan selingkuh ibunya. Saat itu dia masih SMP dan dia masih belum bisa aku kendalikan...jadi begitulah Hyunjin, aku mohon kau mengerti. Jangan pernah berurusan atau meladeni dia. Aku mohon...aku mohon...,"Yeji meremas bajuku. Kurasakan bajuku basah oleh airmatanya.

Aku paham. Yeji takut jika terjadi sesuatu padaku. Tapi apakah dia juga paham? Bahwa aku jauh lebih mencemaskan tentang dirinya?

"Apa dia menyentuhmu?"aku masih menanyakan itu. Aku tidak akan memaafkan Yeonjun, aku juga siap untuk mati jika memang pada akhirnya aku harus berhadapan dengan Yeonjun sambil membawa senjata sekali pun.

"Aku yang meminta Yeonjun menyentuhku. Ini semua salahku, aku yang meninggalkannya duluan. Tapi tidak ingin lagi kehilanganmu Hyunjin, aku ingin menyelesaikannya dengan Yeonjun sesuai keinginannya namun dia tidak ingin selesai...,"

"Yeji!"

Hatiku tersayat karena mendengar ocehan Yeji. Itu konyol! Yeji aku tidak akan membiarkanmu berpikir seperti itu.

"Dengar aku, dengar ini,"aku meraih wajahnya, menempelkan dahiku pada dahinya, menatapnya dengan sangat dekat dan lekat.

"Kita mengalami hubungan yang naik-turun dan kupikir kita bisa belajar untuk sama-sama dewasa, menyelesaikan masalah dengan baik tapi bukan dengan cara yang seperti itu. Kau milikku! Kau hanya boleh disentuh dan menyentuhku! Kau paham?! Kau mencintaiku kan?! Jangan pernah berpikir seperti itu lagi! Jangan! Aku tidak takut mati untuk mempertahankanmu!"

Win Your HeartTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang