Baikan

72 4 0
                                    

⚠️⚠️⚠️CERITA INI MEMUAT UNSUR DEWASA⚠️⚠️⚠️

-Mohon tinggalkan jejak dengan cara vote dan komen di cerita ini, jadilah reader yang supportive ^_^-




"Apa yang kau inginkan lagi?"Yeji menyender di dinding sambil melipat kedua tangannya didepan dada setelah memasuki sebuah ruang privat klub yang biasa dia kunjungi.

"Aku ingin kau kembali ke hidupku,"

Yeji tidak bergeming mendengar permintaan lelaki tampan yang mulai beranjak mendekatinya.

"Jangan mendekat Yeonjun,"ucap Yeji dengan tegas, lebih seperti mendesis. Yeonjun berhenti, dia tau bahwa Yeji takut Yeonjun akan menariknya ke dalam pelukannya lagi dan melakukan hubungan badan lagi dengan memaksanya. Tapi Yeonjun tidak akan melakukannya lagi, setidaknya setelah apa yang Hyunjin dan Karina katakan Yeonjun sudah paham bahwa pemaksaan itu tidak akan membuat Yeji kembali ke hidupnya.

"Bahkan walau hanya sebagai temanmu,"Yeonjun tersenyum pahit mengucapkan hal itu.

"Aku ingin mengulanginya dari awal lagi,"ucap Yeonjun. Yeji menghela nafas dan akhirnya menoleh pada Yeonjun, matanya memerah karena amarah yang masih dipendamnya.

"Biarkan aku berada disisimu, walau tidak seperti dulu lagi. Biarkan aku cukup bahagia walau hanya mendengarmu bicara,"Yeonjun berhenti setengah meter jauh dari Yeji. Sebuah airmata turun membasahi wajah dingin Yeji, gadis itu menggigit bibirnya dengan keras, mencoba menahan seberapa besar emosinya melihat dan mendengar apa pun yang diucapkan Yeonjun ketika yang dia ingat adalah sosok Yeonjun yang memaksa untuk menerobos mahkotanya.

"Apa kau bisa mengerti seberapa aku ingin memukul wajahmu saat ini Yeonjun? Kau mengerti, betapa hancurnya hatiku ketika kau menyetuhku disaat aku menyebut nama Hyunjin?"

Druak!!!!!

Yeji berhenti bicara ketika Yeonjun melayangkan tinjunya ke dinding tepat disebelah wajah Yeji. Yeonjun sekarang sudah berada dekat sekali dengannya dan wajahnya yang tertunduk menengadah untuk melihat Yeji dengan tatapan mata yang penuh emosi namun juga luka. Yeji menahan nafasnya melihat ekspresi Yeonjun.

"Pukul aku dan berhenti menyebut nama orang itu ketika kau bersamaku,"

Yeji menghela nafas panjang setelah Yeonjun mengatakan hal itu.

"Kau ingin kembali ke hidupku namun tidak ingin menerima orang yang ada dihidupku itu lelucon yang konyol Yeonjun,"

"Yeji, tidakkah kau bisa menahan dirimu untuk tidak menyakitiku?"tanya Yeonjun, suaranya terdengar lirih namun tatapan matanya seakan penuh bara api.

Plak!!!!!

Alih-alih mendapat jawaban, Yeonjun malah mendapat sebuah gamparan keras dipipinya. Yeji menatap Yeonjun dengan penuh kebencian.

"Tidak. Aku ingin kau terus merasakan sakit karena telah membuatku hancur oleh perlakuanmu! Ini belum cukup, rasa sakit yang kau rasakan belum cukup dengan apa yang sudah aku terima!"dengan itu, Yeji mendorong tubuh Yeonjun hingga terjatuh ke lantai. Tubuh Yeji sudah berada diatas tubuh Yeonjun dan gadis itu meninju wajah Yeonjun.

"Bisa-bisanya kau memaksaku menerima spermamu di dalam rahimku ketika aku mengencani Hyunjin!"

Bruak!

"Kau tidak tau bertapa hatiku hancur berkeping-keping ketika menyebut nama Hyunjin disaat kau...kau memperkosaku!!!"

Bruak! Yeonjun hanya menerima begitu saja, pukulan demi pukulan yang diberikan Yeji. Gadis itu menangis, dia sama hancurnya seperti hari itu. Yeonjun hanya menerima setiap hukuman yang diberikan Yeji. Tapi Yeji, tidakkah kau tau bahwa Yeonjun juga terluka? Yeonjun juga tersakiti? Walau begitu bukankah perempuan selalu benar? Yeonjun yang mencintai Yeji, hanya bisa menerimanya dengan mentah.

Win Your HeartTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang