New Enemy

154 10 1
                                    

⚠️⚠️⚠️CERITA INI MEMUAT UNSUR DEWASA⚠️⚠️⚠️-Mohon tinggalkan jejak dengan cara vote dan komen di cerita ini, jadilah reader yang supportive ^_^-



"Sakura, maaf ...kita harus putus,"ucapku pada Sakura yang sedang terduduk lemas di hadapanku. Dia tadi datang ke apartemenku sambil marah-marah karena berita di tv. Aku mengatakan kalau aku sudah tidak bisa bersama Sakura lagi. Sakura mengamuk dan menangis-nangis. Sekarang dia sudah kelelahan dan duduk lemas di depanku.

"Siapa gadis itu?"tanya Sakura pelan.

"Dia Hwang Yeji...teman sekelasku,"jawabku.

"Hwang? Anak orang kaya itu?! Pantas kau menyukainya,"dengus Sakura.

"Aku tidak akan mudah melepasmu dan mencintai orang lain jika dia hanya bermodalkan harta,"

Sakura, kau tidak tahu betapa hebatnya gadis itu. Aku semalaman tidak bisa melupakan wajahnya.

"Dengar Hyunjin, aku tidak akan mudah melepaskanmu begitu saja,"ancam Sakura. Matanya berkilat-kilat memancarkan kesungguhan.

Perempuan berubah menyeramkan walau awalnya terlihat begitu lembut jika menyangkut masalah cinta. Ckck...

"Terserah Sakura, maaf,"ucapku. Aku sudah capek menghadapi Sakura. Dia selalu merengek. Tidak seperti Yeji yang selalu cool sampai aku sendiri geram.

"Beri aku ciuman terakhir,"ucapnya lirih. Aku tak tega melihat wajahnya dan sempat berdiri lama mematung, ragu untuk menyentuh gadis lain selain Yeji. Tapi kupikir dengan begini Sakura bisa melepaskanku. Sebuah ciuman terakhir tidak akan menyakiti. Aku lalu mengecup bibirnya pelan.

"Beri aku seks terakhir,"ucapnya ketika aku melepaskan ciumanku.

"Tidak,"kataku. Sakura kaget melihatku berubah sangat serius.

"Aku tidak ingin main-main lagi sekarang. Sakura, maaf,"ucapku. Aku menjauhkan diriku dari Sakura.

Aku tidak akan menyentuh gadis lain lagi selain Yeji. Perasaanku seakan dipenuhi oleh Yeji. Dadaku terasa sesak ketika mengingatnya. Sial...aku sudah terjatuh sedalam ini.


***

Aku memperhatikan Yeji sejak masuk ke kelas ini. Dia tidak menoleh sama sekali padaku dan aku juga tidak menghampirinya. Yeji sibuk membaca bukunya dan sejak kemarin aku menggandeng tangannya, para gadis mulai menjauh dan tidak mengerubungiku lagi. Itu adalah hal yang bagus. Sekarang aku bisa dengan tenang memperhatikannya.

Rambutnya yang panjang dan berwarna hitam pekat memantulkan cahaya saat diterpa matahari. Lehernya jenjang, kulitnya putih dan bibir tipisnya berwarna merah merona. Melihat gadis secantik itu sedang membaca buku dengan seriusnya menambah tingkat keseksiannya 10 kali lipat. Selama ini aku memacari perempuan yang hanya bermodalkan tampang. Aku akui, aku menikmati memandang makhluk ciptaan Tuhan yang berwajah cantik dan enak dipandang. Jika mereka masuk ke dalam kriteria perempuan yang kusukai berdasarkan fisiknya, aku pasti akan menerima mereka. Tapi Yeji lain, ini pertama kalinya aku menginginkan seorang gadis menjadi milikku selamanya.

"Maaf, mulai sekarang boleh kan aku duduk disini?"

Gadis ini, ah kalau tidak salah namanya Minju. Dia tercengang ketika tiba-tiba aku menghampirinya sambil membawa tasku. Yeji menoleh dari buku bacaannya dan menatapku dengan tajam. Aku hanya tersenyum dengan tenang, menunggu respon Minju.

"Apa kau keberatan, Minju?"aku menunduk sedikit dan menyesap rambut panjang Minju. Wajahnya merah merona. Lucu sekali.

"I...iya! Boleh Hyunjin! Kau boleh duduk disini aku akan pindah ke belakang!"Minju langsung mengambil tasnya dan pergi ke tempat dudukku yang lama.

Win Your HeartTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang