Trigger

81 5 0
                                    

⚠️⚠️⚠️CERITA INI MEMUAT UNSUR DEWASA⚠️⚠️⚠️

-Mohon tinggalkan jejak dengan cara vote dan komen di cerita ini, jadilah reader yang supportive ^_^-



"Hei, kenapa sih kau memilih untuk melakukannya lagi setelah lulus universitas Seoul?"

"Karena aku ingin, sekali lagi ketika melakukannya denganmu kau akan menangis saking rindunya padaku,"

"Tsk. Sekarang saja kau sedang menyentuh tubuhku, apanya yang aku akan menangis saking merindukanmu? Kita saja sudah tidur di apartemen yang sama hampir setiap hari,"

*

*

*

"Wake up, Baby,"

Yeji bisa merasakan deru nafasnya yang hangat dan suara lembutnya yang dalam berbisik ditelinganya. Dia hanya tersenyum sambil mata masih terpejam dan tangannya mencoba menghalau Hyunjin yang hendak memberikan bisikan berikutnya.

"Lima menit lagi,"erang Yeji.

"Oh ayolah Yeji, kita sudah hampir setiap hari terlambat ke sekolah,"sekarang Hyunjin berbaring lagi dibelakang Yeji namun gadis itu merasakan tangan nakalnya mulai menyelinap dibawah piyama yang dikenakannya. Dengan satu genggaman penuh Hyunjin menyentuh kedua payudara Yeji, memeluknya dari belakang.

"Fuck, kulitmu halus sekali,"ucap Hyunjin sambil mencium singkat tengkuk Yeji dan memijat-mijat gundukan kenyal didada kekasihnya.

"Bicara soal terlambat ke sekolah. Bagaimana tidak jika setiap pagi kau mengajakku bercumbu huh?"Yeji berbalik dan mendapati Hyunjin, lengan gadis itu memeluk leher Hyunjin seraya dia mengecup bibir Hyunjin.

"Dan bicara tentang gadis yang setiap pagi selalu memaksaku bercinta dengannya,"Hyunjin merebahkan tubuh Yeji, sekarang sudah berada diatas tubuh mantan bos gangster tersebut. Bibirnya memberikan butterfly kisses di seluruh wajah, turun ke leher sembali tangannya membuka kancing piyama yang dikenakan Yeji dan berakhir dengan memberikan kecupan panjang di bagian terkecil payudara Yeji yang sudah menegang.

"Ouch...,"desah Yeji.

"Bicara tentang siapa yang selalu memancingku untuk melakukannya,"Yeji meraih wajah Hyunjin, hanya untuk menyentuhnya, merasakannya, lalu kembali menciumnya.

"Biarkan aku kembali pada pekerjaanku disini,"Hyunjin menggigit kecil bibir Yeji sebelum kembali pada dua buah gundukan kenyal di dadanya.

"Hei kau bilang kita bisa telat...ahhh...Hyun...,"Yeji mendesah namun tetap berusaha menyadarkan kekasihnya yang sudah begitu focus memberikan kenikmatan di pagi hari pada Yeji.

"Kau tidak bosan-bosannya menyentuhku ya?"Yeji menggigit bibir bawahnya saat Hyunjin menghisap nipple-nya.

"Tidak, cantik,"gumam Hyunjin. Yeji akhirnya hanya membiarkan Hyunjin mempermainkan payudaranya untuk beberapa lama, yang bekerja hanya tangan dan mulutnya saja di bagian dada gadis itu karena saat ini Yeji masih halangan. Jika tidak bisa menyentuh bagian bawahnya, Hyunjin hanya cukup dengan menikmati bagian atas saja. Dasar orang yang tidak mau rugi >.<

"Damn, you're so beautiful, Yeji,"Hyunjin kembali berhadapan dengan wajah Yeji yang sudah bernafas dengan tersengal-sengal setelah permainan mautnya.

"Kenapa kau masih tetap hebat walau gerakanmu terbatas?"tanya Yeji.

"Itu karena kau mencintaiku kan?"Hyunjin mengecup dahi Yeji.

Win Your HeartTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang