Peringatan

84 5 1
                                    

⚠️⚠️⚠️CERITA INI MEMUAT UNSUR DEWASA⚠️⚠️⚠️

-Mohon tinggalkan jejak dengan cara vote dan komen di cerita ini, jadilah reader yang supportive ^_^-



Pagi itu, walaupun hari minggu tapi Yeji sudah bersama Hyunjin di halaman rumahnya. Wonwoo juga berada disana dan mereka sarapan di halaman belakang rumah Yeji sambil memandang hamparan bunga baby breath kesukaan Yeji. Tidak, Hyunjin jelas tidak menginap lagi di rumah Yeji karena waktu itu hanya pengecualian yang diberikan Wonwoo. Hyunjin pagi-pagi sengaja datang ke rumah kekasihnya karena Wonwoo ingin mengatakan beberapa hal sebelum dia kembali ke Hongkong siang ini.

"Kalian terlihat semakin dan semakin berbunga-bunga,"ucap Wonwoo pada sepasang anak muda dihadapannya. Hyunjin yang mencoba menyuapi Yeji yang setengah hati menerima sandwich dari tangan pacarnya –karena malu pada Wonwoo- menoleh dan tersenyum pada pria cantik itu.

"Hyung, Yeji adalah bunga. Jadi wajar saja dia berbunga-bunga,"canda Hyunjin.

"Apa? Kau pikir aku mahkluk hidup yang lemah begitu? Aku adalah Hwang Yeji,"sergah Yeji.

"Hei, jelas saja kau bunga. Kau sangat cantik dan jangan sok kuat. Aku bisa melindungimu lebih dari yang kau bayangkan,"ucap Hyunjin.

"Dan tentu saja kau Hwang Yeji,"Hyunjin menjentik dahi Yeji dengan jemarinya dan Wonwoo tertawa melihat pemandangan itu.

"Baru beberapa hari tapi kupikir kau sudah menjadi anggota keluarga ini, Hyunjin. Yeji tidak pernah begitu terbuka pada seseorang selain denganku. Adikku ini...,"Wonwoo beranjak dan merangkul Yeji.

"Dia sebenarnya adalah anak yang sangat manis dan polos,"Wonwoo mencium pucuk kepala Yeji dengan lembut. Melihat pemandangan yang manis itu, hati Hyunjin sedikit menciut. Wonwoo memang kakak kandung Yeji, tapi melihat sikap Wonwoo pada Yeji selama ini, Hyunjin meragukan apakah kasih sayang diantara mereka murni sebatas saudara atau tidak. Pikiran tentang keduanya memiliki brother-sister complex mengganggu benak Hyunjin. Apa brosist complex itu bisa mengarah pada incest? Ouch, jangan sampai terjadi.

"Hyung. Apa Hyung memiliki pacar? Apa pernah jatuh cinta?"tanya Hyunjin. Wonwoo menatap Hyunjin dengan mata membulat namun dia langsung tertawa. Wonwoo paham bahwa Hyunjin saat ini khawatir melihat kedekatannya dengan Yeji yang dinilai sangat dekat sebagai kakak-adik.

"Cinta pertama Oppa adalah Eunha Eonnie,"jawab Yeji. Wonwoo duduk ditempatnya lagi dan menatap baby breath yang terhampar luas di hadapan mereka.

"Kebun ini...waktu itu Yeji dan Eunha yang menanam baby breath disini. Dia sahabatku, aku sangat akrab dengannya lebih dari pada aku akrab dengan teman sesama laki-laki. Karena dunia gelapku dan Eunha adalah gadis yang hebat, aku tidak pernah berani mengungkapkan perasaanku. Sampai dia pergi, dia tidak pernah tau bagaimana perasaanku yang sesungguhnya. Sampai sekarang aku tidak bisa menemukan tempat ternyaman lagi, selain berada disisi Eunha,"ucap Wonwoo dengan senyumnya yang tipis. Wajahnya terlihat sangat terkendali. Jelas hatinya jauh lebih kuat dibanding yang Hyunjin bayangkan.

"Aku juga merasa...bahwa tempat ternyaman adalah berada disisi Yeji,"ucap Hyunjin.

"Hyung, Eunha pasti sangat beruntung dicintai olehmu dan dia pasti mengetahuinya dari atas sana,"Hyunjin tersenyum lembut pada Wonwoo.

"Kau benar. Yeji juga, pasti sangat beruntung dicintai olehmu,"kata Wonwoo.

"Oppa...,"wajah Yeji merah padam, tapi saat Hyunjin tersenyum lembut padanya, Yeji membalasnya tidak kalah lembut. Jantungnya berdebar kencang. Walau tidak bersentuhan, tidak berciuman, tidak bercinta, tapi duduk berdekatan dan menikmati waktu bersama sepert ini saja sudah membuat Yeji bahagia.

Win Your HeartTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang