014 || Favoritnya

33 25 4
                                    

—Selamat Malam dan selamat beristirahat, sambil rebahan mari ikut berkelana menikmati perjalanan Kasih & Arshena>>>⭐

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


—Selamat Malam dan selamat beristirahat, sambil rebahan mari ikut berkelana menikmati perjalanan Kasih & Arshena>>>⭐

Happy Reading!!✨



"Ada seorang yang mengagumimu, senyummu, dan merasa kehadiranmu sangat berarti. Dia selalu memikirkan mu walaupun hanya bisa diam dan itu aku."

–Arshena Tamael Pramudya

***

Kasih membuka pintu kamarnya antusias seraya bersenandung kecil dan langsung menggantung tas ransel yang sempat ia gunakan di belakang pintu, gadis itu duduk di atas ranjang dan memandangi bungkusan bermotif bunga tulip di tangannya.

"Dari Arshena untuk Kasih," Dengan senyuman manisnya Kasih membaca sebuah tulisan di kertas kecil yang ditempel pada bungkusan kado, ia mulai menarik beberapa perekat yang digunakan untuk mengeratkan bungkus kemudian merobeknya sedikit kasar.

Matanya mendelik, hatinya yang semula berdetak sangat sempurna menjadi tak karuan ketika melihat isi hadiah dari sang kakak kelas yang beberapa jam lalu ia temui, "KAK SARI!!!!" pekik Kasih berlari keluar kamar sembari tangannya membawa dua buku bersampul cantik, buku yang sudah beberapa minggu kebelakang Kasih impikan. Ya, novel karya Tere Liye penulis favoritnya.

"Wah, mimpi apa kau semalam tiba-tiba beneran dapat novel impian?!" tanya Sari dengan nada tak percaya dengan apa yang ia lihat di depannya.

"Kau tahu aku dapat ini dari siapa?" Kasih menyeringai lebar kearah kakak perempuannya, "Betul dar-" Belum ucapan Kasih selesai Sari sudah mendahuluinya.

"Arshena kan, iyalah orang Aku yang kasih tahu ke Satria, dan Satria yang ngasih tahu ke dia," ucap Sari santai seraya menyeduh kopi untuk dirinya sendiri, "Sudahlah yang terpenting sekarang kau mendapatkan novel yang kau inginkan dari si Shena. Aku gak nyuruh Arshena beliin kau kalau dia beliin beneran artinya semua itu memang dari dia." lanjut Sari melihat bibir Kasih yang sudah hampir jatuh karena cemberut itu.

Senyum manis terukir kembali di wajah Kasih dengan sedikit kekehan kecil yang tengah asik memandangi koleksi buku barunya, "Oh iya, Bunda sama Ayah kemana?" tanya Kasih celingukan mencari keberadaan kedua orangtuanya.

"Aduh lupa ngasih tau, Bunda sama Ayah tadi pamitan ke Aku kalau mereka pergi sebentar buat ngadain meeting di tempat biasanya." Kasih mengangguk mengerti dirinya berjalan tanpa satu dua kata kepada Sari dan langsung meninggalkan sang kakak di dapur sendirian.

Gadis yang masih mengenakan seragam sekolahnya itu kembali duduk di atas kasur, ia mengambil benda pipih yang sempat diletakkan di meja rias, senyumnya terukir ketika mendapati sebuah pesan dari orang yang tadinya ingin ia hubungi.

ARSHENAMERTA [TERBIT✓]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang