008 || Perwakilan Kelas

41 31 0
                                    

—Haloo semuaa! Selamat berkelana menikmati perjalanan Kasih & Arshena>>>⭐

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

—Haloo semuaa! Selamat berkelana menikmati perjalanan Kasih & Arshena>>>⭐

Happy Reading!!✨



"Sementara mulut kita diam biarkan hati kita yang berbicara."

–Kasih Bunga Rinjani

***

"Assalamu'alaikum warahmatullahi wabarakatuh semua, aku di sini mau kasih tau kalau sekolah kita akan mengadakan sebuah acara perlombaan untuk merayakan ulang tahun sekolah, karena aku gak bisa datang jadi perwakilan rapat nanti sore siapa yang bersedia menggantikan aku menjadi perwakilan kelas?" Seorang laki-laki dengan seragam putih abu lengkap yang berjabat sebagai ketua kelas di X IPA 3 itu berdiri di depan semua penghuni kelas yang sedang duduk di kursi mereka masing-masing.

Sudah terhitung satu menit dirinya berdiri di depan sana, ia celingukan seraya mengangkat alis berharap ada salah satu teman yang menggantikan posisinya untuk rapat sore ini tapi, tak ada satupun yang menjawab, sesekali pria itu berdeham.

"Kasih aja Indra!" seru perempuan berambut pirang kecoklatan yang tengah duduk di kursi paling belakang dan membuat seluruh siswa di dalam kelas itu menoleh kearahnya, "Kakak dia kan ketua osis jadi gak masalah lah kalo dia yang diutus." lanjutnya mengunyah permen karet.

Suara sahutan setuju langsung datang dari seluruh siswa di sana, Kasih berdecak kesal mendengar pernyataan Mirah yang mungkin ada benarnya juga, "Bagaimana Kasih? Kau bersedia dengan usulan Mirah?" tanya Indra sang ketua kelas masih dengan postur pertamanya.

Gadis berjilbab coklat itu mengangguk setuju menanggapi pertanyaan yang diajukan oleh Indra sang ketua kelas, "Iya deh, gapapa." ucap Kasih pasrah dengan keadaan.

"Sip, terima kasih Kasih, okey terima kasih juga buat teman-teman yang udah merhatiin selamat makan siang!" ucap Indra menutup bagiannya.

Seluruh siswa kelas X IPA 3 mulai berhamburan ke luar kelas dan menuju ke kantin untuk mengisi kekosongan dari perut-perut mereka, demi mencari sekumpulan remaja-remaja tampan para perempuan di kelas itu juga mulai menebalkan make up yang mereka pakai.

"Kantin?" ajak Thalita menyenggol pelan siku Kasih yang masih membuat tumpuan di atas mejanya.

"Gak deh, Kasih bawa bekel dan minum juga, lagi mau irit." jawab gadis itu menampakkan deretan giginya yang gingsul, dengan senyuman terpaksa Thalita menanggapi perkataan Kasih, dirinya langsung bangun dari kursinya dan berjalan menuju pintu keluar meninggalkan Kasih sendiri di sana.

ARSHENAMERTA [TERBIT✓]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang