023 || Hatinya Hancur

36 20 1
                                    

—Halo semuaa! Selamat berkelana menikmati perjalanan Kasih & Arshena>>>⭐

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

—Halo semuaa! Selamat berkelana menikmati perjalanan Kasih & Arshena>>>⭐

Happy Reading!✨



"Cinta itu memang indah bagi para pemiliknya tapi, kalau cinta itu bisa membahayakan salah satu dari kedua insan apa bisa disebut Indah juga?"

–Kasih Bunga Rinjani

***

Berita datangnya Kasih ke sekolah sudah terdengar oleh pemuda berambut brokoli yang masih sibuk dengan salinan pr-nya, Arshena bangkit dari kursi dan langsung berlari menelusuri lorong untuk mencapai kelas gadis favoritnya.

"Kau mau kemana Arshena! Bukankah sudah kau katakan kau tak lagi ingin mendekatinya?!" Seruan dari Satria dianggap angin lalu oleh pemuda berambut brokoli itu, ia lebih memilih berlari menghampiri Kasih daripada mendengarkan Satria yang meneriakinya dari dalam kelas.

Pemuda itu tak sengaja memukul pintu kelas bertuliskan X IPA 3 di atas pintu, "Kasih!" Seruan dari pemuda itu terdengar menggema karena keadaan kelas yang masih sepi, seluruh manusia yang berada di sana sontak menoleh kearah Arshena dengan tatapan bingung termasuk Kasih.

"Kak Shena?" gumam Kasih menyipitkan matanya, pemuda di depan pintu itu mulai berjala. mendekati Kasih dengan napas tersengal-sengal akibat lari di tangga.

Gadis yang masih terduduk diam di kursinya itu tak menggubris manusia yang sekarang tengah berdiri di depannya.

"Kau kemana saja kemarin. Aku mengirimkan-mu pesan tapi kau sama sekali tak membalasnya," ujar Arshena menatap lekat wajah manis Kasih yang tampak pucat, "Loh? Kau sakit? Bibirmu pucat sekali."

"Maaf kak, bukan urusan Kak Shena, aku duluan ya kak." Hati pemuda itu tersentak ketika mendengar ucapan dari bibir imut milik gadis berjilbab coklat di depannya, Arshena mengernyitkan dahi bingung seraya menatap kepergian Kasih yang telah melewati tubuhnya.

Pft..

Arshena menoleh dengan cepat kearah sumber suara dan langsung mendapati seorang pemuda berkacamata sedang duduk menatap papan tulis sembari terkekeh geli.

Laki-laki itu tak menggubrisnya dan lain pergi dari sana dengan keadaan hati yang sudah hancur berkeping-keping seketika.

"Kasihan ya, seorang Kak Shena sekarang hati kau pasti sudah dibuat hancur oleh gadis favoritmu ya?" Arshena mengepalkan tangannya kuat-kuat, ia menoleh ke belakang dan langsung mendapati Indra sedang berdiri di depannya.

"Sakit ya hatinya? Kasihan sekali Kakak Arshena, kau capek-capek menghampiri Kasih eh malah ditinggal pergi." lanjut Indra terkekeh geli dan diikuti tawa Kiki dan Mirah yang juga menggema.

ARSHENAMERTA [TERBIT✓]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang