016 || Sakit

35 22 3
                                    

—Halo, selamat malam dan selamat berkelana menikmati perjalanan Kasih & Arshena>>>🌷

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

—Halo, selamat malam dan selamat berkelana menikmati perjalanan Kasih & Arshena>>>🌷

Happy Reading!!✨



"Ku akan terus berusaha mengejar mu selama jalur kuning belum melengkung"

-Bintang Indra Januar

***

Siang itu tepatnya pukul 14:00 Kasih sudah berdiri di depan gerbang sekolah seraya memainkan ponselnya dan berjalan bolak-balik bak setrikaan, gadis itu sesekali menatap jam tangan yang ia kenakan di lengan kirinya.

"Kau sudah menunggu lama?" tanya seorang laki-laki yang sejak tadi ia tunggu dari dalam mobil, tanpa menjawab Kasih hanya mengangguk pelan menanggapinya dan langsung duduk di bangku depan mobil, "Bagaimana sekolahmu hari ini?" tanya laki-laki dengan pakaian serba rapi itu lagi seraya mengendarai mobil putihnya.

"Tidak terlalu bagus, tapi, Kasih dapat hadiah lagi Yah," jawab Kasih menunjukkan sebuah bungkusan berukuran sedang yang ia keluarkan dari tas ranselnya.

"Wah, dari siapa?" tanya Hilman lagi penasaran.

"Indra, ketua kelasnya Kasih, katanya Kasih harus buka di rumah padahal Kasih udah penasaran banget pengen cepet-cepet buka hadiahnya." jelas Kasih menggoyang-goyangkan bungkusan itu berusaha dapat menebak isinya.

"Pasti spesial tuh makanya harus dibuka di rumah," lanjut Hilman meledek putri bungsunya sambil tersenyum jail.

Hening menyita seluruh isi mobil milik Hilman, sekarang yang terdengar haya suara klakson dari kendaraan lainnya, Kasih memejamkan matanya hingga benar-benar tidur di atas kursi mobil karena merasa sedikit pusing sejak tadi.

Lima belas menit berlalu begitu saja, tubuh Kasih tersentak ketika Hilman membangunkannya karena mereka sudah sampai di rumah, "Kasih. Tumben sampai ketiduran di mobil, kamu kenapa, sakit ya?" ucap Hilman menepuk-nepuk punggung putrinya seolah tahu bahwa kondisi Kasih sedang tidak baik-baik saja.

"Kalau kau memang tidak enak badan ayo cepat turun dan istirahat di kamar." lanjut Hilman seraya menggandeng tangan Kasih dan langsung menutup pintu mobil.

Kasih berjalan sempoyongan seraya mengekor di belakang punggung Ayahnya, "Assalamu'alaikum Bunda, Kasih pulang." ucap Kasih menyalimi Bundanya yang tengah merapihkan ruang keluarga dan menyapu lantai.

"Wa'alaikumussalam, yaampun Kasih badanmu panas sekali, istirahat ya nak," ujar Nina menerima sodoran tangan putri bungsunya, "Oh iya kak Sari ada rapat osis lagi?" lanjut Nina menoleh kearah Hilman yang sedang duduk di sofa sembari menonton tv.

ARSHENAMERTA [TERBIT✓]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang