015 || Dia, Berusaha Bersaing?!

41 26 2
                                    

—Halo selamat sore! Sudah di day 15 ya ternyata, kuucapkan terima kasih pada kalian semua sudah support dan suka dengan cerita ini

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

—Halo selamat sore! Sudah di day 15 ya ternyata, kuucapkan terima kasih pada kalian semua sudah support dan suka dengan cerita ini.

Selamat berkelana menikmati perjalanan Kasih & Arshena>>>🎀

Happy Reading!!✨



"Kalau cinta bisa dilihat dengan mata telanjang, mungkin aku sudah ketahuan mencintaimu sejak saat kedua kita dipertemukan."

–Arshena Tamael Pramudya

***

Perpustakaan memang dikenal dari suasananya yang sepi dan menenangkan, dari depan pintunya saja sudah sangat terasa suasana perpustakaan yang tenang berhasil membuat Kasih merasa ingin berlama-lama di sana.

"Saya ingin mengembalikan buku ini Bu." Kasih menyodorkan sebuah buku bersampul sedikit lusuh dengan warnanya yang sudah pudar kepada guru penjaga perpustakaan, dengan senyum manis ia menaruh buku itu di atas meja seraya memutarkan badannya.

Kasih berjalan menelusuri rak-rak buku yang disusun dengan rapi sebagaimana mestinya, dari buku pelajaran hingga buku fiksi terpampang jelas bada blok raknya masing-masing, dirinya meraba setiap buku yang ia lewati seraya membaca semua judul, jari jemarinya berhenti bergerak ketika sepasang mata indah itu melihat sebuah buku usang lainnya.

Gadis berjilbab itu berjalan kearah kursi yang berada didekat jendela besar seraya membaca tiap lembaran kertasnya, "Hei! Kau masih di sini ternyata, ayo masuk kelas tidak sadarkah bel sudah berbunyi?" Mendengar ucapan itu Kasih otomatis melihat pada jam tangan yang selalu ia gunakan, memang benar jam ternyata sudah menunjukkan pukul 11:00 sudah lewat tiga puluh menit dari bel pergantian pelajaran.

"Loh?! Iya ya, terima kasih Bu!" Kasih berlari keluar dari perpustakaan dengan tangannya menggapai sebuah meja seraya menaruh sembarang buku usang lainnya yang sempat ia pegang tadi. "Aduh lewatnya sudah tiga puluh menit lagi, pasti aku kena omel sama guru lagi," ucapnya sambil berlari menuju kelas.

Baru saja salah satu kakinya ingin menginjakkan anak tangga matanya sudah menangkap seorang perempuan tengah berdiri di depan mading, "Kak Kanaya gak si?" bisik Kasih dengan napas yang memburu akibat larian kecil dan tubuh gemuknya.

"Kau Kasih anak kelas sepuluh yang pernah jadi topik hangat saat hari kedua masuk sekolah itu ya?" ucap perempuan yang mendengar bisikan Kasih barusan sembari memutarkan tubuhnya kearah gadis berjilbab putih di belakang. "Kau suka sama Arshena?" tanyanya dengan senyum manis dan menyodorkan tangan kanannya.

ARSHENAMERTA [TERBIT✓]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang