017 || Langkah Awal yang Pupus

46 22 2
                                    

-Halo! Selamat Pagi dan selamat berkelana menikmati perjalanan Kasih &Arshena>>>⭐

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

-Halo! Selamat Pagi dan selamat berkelana menikmati perjalanan Kasih &Arshena>>>⭐

Happy Reading!!✨



"Kalau mendapatkan hatimu semudah mengerjakan soal matematika pasti aku yang akan menang."

-Bintang Indra Januar

***

"Kau tau darimana Kasih sakit Indra? Aku saja sahabatnya tidak mengetahui tentang itu." Pertanyaan sekaligus argumen yang dilontarkan oleh perempuan dengan jepitan berbentuk pita di atas rambutnya membuat Indra menoleh sinis kearah perempuan itu.

"Kau bisa gak si Thalita, tunggu aku selesai bicara baru kau yang bertanya?! Kemarin Kak Sari yang bicara denganku, makanya sudah ku bilang bahwa ini akurat," jelas Indra yang tengah berdiri di depan papan tulis menghadap kearah teman-temannya.

"Jadi kau mau kita ngapain kalau Kasih sakit?" tanya Mirah membuka suara, Indra berjalan mengambil sebuah spidol yang tergeletak di atas meja guru, dirinya menuliskan sesuatu di papan tulis karena lelah menjelaskan.

Menjenguknya lah. Kata itulah yang pemuda itu tulis, "Memangnya kau tau rumahnya Kasih di mana?" tanya Mirah lagi tapi, kali ini Indra tidak menuliskan yang ingin ia ungkapkan, dirinya hanya mengangguk sederhana untuk pertanyaan itu.

Bel sekolah berbunyi tanda jam pertama akan segera dimulai beberapa saat lagi, Indra kembali duduk di kursinya seraya menunggu Bu Uni masuk kedalam kelas, karena guru itulah yang akan mengisi kelas mereka pada pukul 07:00.

Indra menoleh kebelakang dan mengucapkan beberapa kata kepada beberapa siswa yang duduk di belakang, "Pulang sekolah nanti yang mau ikut aku menjenguk Kasih tunggu di gerbang saja ya." ujar pemuda itu dan langsung menoleh lagi ke depan tanpa menunggu jawaban dari teman-temannya.

Baru satu menit bel dibunyikan tapi, guru yang satu ini selalu datang cepat hingga tak ada sisa waktu untuk siswa siswi X IPA 3 itu memakan sarapannya, "Selamat Pagi anak-anakku yang ceria," seru Uni guru bahasa Indonesia SMANAI.

"Pagi Bu Uni," jawab beberapa murid kelas itu serentak seraya mengembangkan senyuman khas mereka masing-masing.

"Bagaimana kabarnya hari ini? Siapa yang tidak masuk kelas sekarang?" tanya Uni seraya menelusuri seluruh isi kelas dengan matanya.

"Baik ibu. Kasih Bu yang tidak masuk hari ini karena sedang sakit," ucap Indra mewakili teman-teman sekelasnya.

"Loh Kasih sakit apa Indra?" tanyanya lagi penasaran sambil mengabsen seluruh siswa, Bu Uni adalah guru yang dengan mudah menghapal wajah dan nama muridnya, dari kelas sepuluh hingga dua belas dia hapal siapa saja yang dirinya ajar, maka dari itu dirinya mengabsen tanpa menyebutkan nama pun mampu.

ARSHENAMERTA [TERBIT✓]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang