—Malam semua!! Selamat berkelana menikmati perjalanan Kasih & Arshena>>>🌷
Happy Reading!!✨
•
•
•"Sungguh, aku sudah divonis menjadi terdakwa karena telah mengambil hatimu. Dan mencintaimu seumur hidupku adalah sebagai hukuman serta penerang sel-sel penjara ketika aku masuk kedalamnya."
–Arshena Tamael Pramudya
***Dering bel sekolah sudah berbunyi tepat sang guru keluar semenit yang lalu, gadis berjilbab putih itu masih sibuk merapihkan mejanya yang penuh dengan alat tulis serta buku-buku pelajaran bersampul kertas bermotif batik menyelimutinya.
Sesekali Kasih memeriksa ponselnya tatkala mendapatkan pesan dari Arshena, mungkin saja malah pemuda itulah yang menunggunya. Gadis itu bangkit dari kursinya dan langsung mempercepat langkah menuju parkiran sekolah, tempat yang dijanjikan oleh Arshena sang kakak kelas.
"Beruntung aku yang sampe duluan." gumam Kasih setelah berhasil sampai di parkiran dan belum melihat sosok Arshena di sana.
"Kata siapa kau sampai duluan? Jelas-jelas akulah yang sudah sejak tadi menunggu di sini." Kasih menoleh ke sumber suara dan mendapati Arshena tengah jongkok di sebelah pohon rambutan.
"Loh Kak, maaf Kasih kira kakak belum dateng soalnya di sana gak keliatan." ucap Kasih terkekeh kecil seraya menunjukkan gigi gingsulnya.
"Gapapa, oh iya aku tau kau hari ini ulang tahun bukan? Selamat Ulang Tahun Kasih! Hadiah untukmu." Gadis di hadapan Arshena mengerutkan keningnya heran dan terdiam untuk beberapa saat, "Eh?! Benerkan hari ini kamu ulang tahun? Kok gak ngerasa surprise gitu," lanjut Arshena ikut mengerutkan keningnya.
"Bener si kak, tapi kok kakak bisa tahu ya? Kasih ada bilang ke kakak?" tanya Kasih masih dengan raut wajah kebingungan melihat lawan bicaranya menggelengkan kepala.
"Sari bilang ke Satria, Satria bilang ke aku dan aku jadi tau deh," jawab Arshena ringan seraya tersenyum manis kearah gadis di depannya, "Oh iya tunggu sebentar. Ni hadiah ulang tahun dari aku," Pemuda itu berlari kecil kearah mobilnya dan kembali membawa bungkusan kado bermotif bunga tulip serta kotak kecil berpita putih bersih yang disatukan di dalam paper bag kertas coklat.
"Tapi tadi pagi Kasih liat kak Arshena dan sapa kakak tapi, kakak seperti gak seneng sama Kasih, kok sekarang malah kasih hadiah ulang tahun?" Bukannya mengambil bungkusan cantik itu dirinya malah terus menanyakan pertanyaan-pertanyaan yang tidak dia mengerti.
KAMU SEDANG MEMBACA
ARSHENAMERTA [TERBIT✓]
Fiksi Remaja[Cerita ini diikutsertakan dalam event pensi volume 2] Amerta itu artinya abadi.. Sama seperti nama Arshena yang menjadi abadi karena dicintai oleh gadis bernama Kasih Bunga Rinjani sang penulis. Cerita ini di tulis untuk seorang pemuda yang memilik...