018 || Karena Matematika

38 19 0
                                    

—Halo semua! Selamat berkelana menikmati perjalanan Kasih & Arshena>>>🎀

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

—Halo semua! Selamat berkelana menikmati perjalanan Kasih & Arshena>>>🎀

Happy Reading!✨



"Mencintaimu sama halnya dengan berperang, kalo gak terluka ya harus siap-siap buat lebih parah, mati misalnya tapi, aku senang."

–Bintang Indra Januar

***

Gadis berjilbab dengan warna kebangsaannya itu tengah duduk di kursi seraya memandangi laptop dan beberapa lembaran kertas yang berhamburan di atas meja, "Kau seharusnya istirahat dulu Kasih, jangan malah memainkan laptop untuk menulis, dokter kan sudah menyuruhmu untuk istirahat seminggu ini." ujar seorang wanita yang tiba-tiba saja masuk ke dalam kamar Kasih.

Gadis yang masih duduk di kursinya itu langsung menoleh ke belakang ketika mendengar ucapan sindiran dari Nina, Bundanya. "Iya Bunda, ini Kasih cuma nulis yang udah ada di kepala kok, takutnya kalau ditunda keburu hilang idenya,"  jawab Kasih menyunggingkan senyum dan bangkit dari tempatnya duduk.

"Dasar anak Bunda, kebiasaan deh kalo soal nulis pasti gak bisa banget ditunda sebentar aja padahal buat istirahat, yaudah nih susu almond hangat diminum dulu biar kamu semangat nulis ceritanya." Nina menyodorkan segelas susu almond hangat kepada Kasih yang tengah berdiri di depannya, "Oh ya, emangnya Kasih nulis buat apa si?" lanjut Nina berjalan menghampiri laptop Kasih yang masih terbuka lebar di atas meja belajarnya.

"Ini Bunda, Kasih sebetulnya disuruh ikut lomba menulis cerpen sama Bu Uni dan menjadi perwakilan sekolah tapi, karena Kasih masih bingung mau tulis apa jadi belum ada kejelasan deh soal ini. Padahal Bu Uni sendiri juga sudah setiap hari menanyakan kepada Kasih ketika bertemu di sekolah," jelas Kasih panjang lebar seraya meneguk satu gelas susu almond di tangannya, Nina mengangguk paham ia mengambil kursi yang tergeletak di sebelah ranjang dan langsung menariknya untuk mendekati Kasih.

"Tapi, ada ketentuan tema atau genre gak Kasih?" tanya Nina mengangkat alisnya.

"Setau Kasih gak ada si Bunda, jadi ceritanya bebas mau genre dan pake tema apa," jawab Kasih menunjukkan wajah seriusnya.

"Kenapa gak tulis romance? Kasih kan jago kalo soal nulis karya romance, Bunda siapin makan malam dulu ya, kamu pikirkan saja soal cerpen ini. Semangat sayang!" Nina tersenyum manis kearah putri bungsunya dan langsung berjalan melewati pintu kamar.

Kasih termenung sebentar tubuhnya tiba-tiba tak bergerak ketika sedang memikirkan ucapan Bundanya, ia meletakkan gelas dengan isi susu almond tinggal setengah itu di atas nakas, dirinya mengambil sebuah pulpen kecil dan buku note kecil yang di sampulnya tergambar sebuah kucing lucu, iya itu salah satu kado dari Indra.

ARSHENAMERTA [TERBIT✓]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang