019 || Kencan Terencana!

27 20 1
                                    

—Halo semua! Kuucapkan terima kasih banyak kepada kalian semua yang suda support cerita ini

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

—Halo semua! Kuucapkan terima kasih banyak kepada kalian semua yang suda support cerita ini. Selamat berkelana menikmati perjalanan Kasih & Arshena>>>🌷

Happy Reading!!✨



"Benar adanya jika banyak yang bilang cinta itu dikejar bukan mengejar tapi, ketika aku mengejar kenapa cintanya terus berlari menjauh ya?"

–Bintang Indra Januar

***

"Hei kalian berdua cepat masuk kelas, Pak Sanja menyuruh kalian masuk sekarang juga!" Kedua remaja yang sedang duduk di taman itu langsung menoleh keatas, terlihat seorang perempuan berambut pirang tengah menatap mereka dengan sorot mata tajam.


Kasih dengan cepat langsung merapihkan peralatan tulis dan bukunya dibantu oleh Indra yang juga berada di sana, ia berjalan cepat menaiki anak tangga dibuntuti oleh Indra di belakangnya, gadis itu membulatkan matanya menatap gadis berambut pirang itu seolah bertanya 'apakah benar yang kau ucapkan'

Baru saja sebelah kaki Kasih memijak lantai kelas semua mata tertuju pada dua remaja di pintu, "Sudah selesai memang kalian masuk kelas?" tanya Sanja melirik sinis kearah keduanya.

Kasih dan Indra berjalan mendekat kearah Sanja yang telah menunggunya di bangku khusus guru dan langsung memberikan buku tugas mereka.

"Silahkan duduk, kalian boleh keluar kelas kalau sudah bel." Sanja menerima bukunya ia segera membereskan semua perlengkapannya karena waktu sudah menunjukkan pukul 10:00 saat istirahat.

Bel berdering semenit kemudian setelah Sanja selesai, tanpa menunggu penghormatan dari siswanya ia langsung berjalan menuju pintu keluar dan diselingi napas lega oleh para siswa-siswi kelas X IPA 3.

"Akhirnya ya Tuhan selesai juga pelajaran Pak Sanja, sejak tadi rasanya aku tak bisa bernapas." tutur seorang perempuan dengan rambut hitam dan pita berwarna putih di rambutnya, "Kasih! Yaampun bagaimana rasanya ditatap sinis oleh Pak Sanja?" lanjut gadis itu seraya tertawa kecil melihat wajah sahabatnya yang tampak lusuh.

"Wah jantungku hampir copot dan jatuh ke perut," jawab Kasih lanjut duduk di kursinya lemas dengan kepalanya yang ia taruh di atas meja bersama kedua tangannya.

Kasih merogoh saku kemejanya, tangannya meraih benda pipih yang ia taruh di sana, mata coklat itu mendelik dan senyumnya tertata rapi di wajah manis Kasih ketika gadis itu melihat isi pesan dari kakak kelas yang ia kagumi.

"Masih pagi udah senyum-senyum sendiri, kenapa Kau?" Thalita mendekatkan dirinya kepada Kasih dan sedikit mengintip layar ponselnya, "Cie diajak ngedate ke bookstore sama kak Arshena," ledek Thalita dengan suara cemprengnya dan berhasil membuat seluruh orang yang masih tersisa di kelas menoleh kearah sumber suara.

ARSHENAMERTA [TERBIT✓]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang