SEASON 2 BAGIAN 43 : sudah saatnya untuk mengulang

149 11 4
                                    


Aku membuka mata di tempat yang tidak aku kenal saat ini,sepertinya ini tempat yang cukup dingin,

Tunggu bukan kah beberapa saat lalu disini terang lalu kenapa tiba tiba gelap?sepertinya aku terjebak disini,aku tidak bisa bergerak,kakiku mati rasa,..

"Conan kun!"

Siapa yang memanggilku???

Mataku terasa berat

"conan!!"

Dia memanggil lagi,siapa itu?

Aku sudah tidak ingat lagi suara yang memanggilku ditengah malam itu..apa itu mimpi atau hanya ilusi semata....

"Hei bangun Conan!!"

"Ai..ada apa ini??Kita di mana?"Tanyaku sambil mellihat sekeliling...

"kita terkurung di dalam gua..mereka mengelabuhi kita dengan menyimpan bom dan granat yang di samarkan di dinding dinding gua

"di mana yang lain,kita sudah sampai sejauh ini,,,kamu tidak apa apa Ai?"

Segera aku berdiri dan memeriksa kondisi Ai ..

"aku tidak apa-apa,ini karena kamu melindungi diriku...tindakan bodoh apa yang kau pikirkan sampai melukai diri sendiri seperti itu?"

Seketika,detak jantungku berdegup kencang mendengar perkataan itu, Ai memelukku dalam di malam itu dan aku berusaha untuk menenangkannya.

"daijoubu..aku ada disini Ai...tenang saja,kita akan cari jalan keluarnya...sekarang kita ada di bagian mana ini?"ucapku sambil mengelus pucuk kepala Ai dengan lembut.

"kuharap kita bisa keluar dari tempat ini dengan cepat,aku tidak bisa menghubungi anggota FBI yang lain,kurasa disini tidak ada koneksi,Senter di jam mu bisa berfungsi Ai?"

"Bisa,tapi kupikir tidak akan lama karena tadi sudah dipakai sebelumnya...Oiya,aku punya Informasi terkait denah di tempat ini. Coba kamu lihat..."ucap Ai padaku.

Ayumi POV

Di Jepang.....

Bunga Sakura mulai kuncup karena musim dingin sudah tiba,...

Aku keluar melihat butiran salju, yang mulai berjatuhan di jalan. Tidak terasa sudah memasuki musim dingin, tak lama lagi akan natal.

"jalanannya sangat licin, untung saja hari ini aku menggunakan sepatu yang disarankan oleh ibu tadi.Apa kali ini akan ada badai salju? kuharap cuacanya baik - baik saja disini maupun di tempat Conankun dan Ai chan berada.

Aku berjalan menuju sekolah hari ini, kulihat orang - orang mulai berpakaian tebal.

"hyuh,,,hari ini cukup dingin" ucapku menghangatkan kedua tanganku dengan nafas hangat dari mulutku,kukira hari ini tidak terlalu dingin...

Seseorang menyodorkan sesuatu yang hangat di tanganku. Itu sebuah gelas coklat panas."ini masih pagi, aku bisa sakit perut jika meminum ini sekarang, Mitsuhiko kun...."pintaku kepada seseorang yang kini lebih tinggi dariku.

"ayolah Ayumi, sedikit saja, kalau tidak begini saja" katanya mulai melakukan sesuatu.

Mitsuhiko memakaikan tanganku dengan sarung tangan yang lembut dikulit, berwarna,, pink?hm,,, aku tidak tahu kalau dia juga suka warna pink.

Setahuku, dia suka warna hijau,pikirku.

"ini milik kakakku, ia selalu menyelipkan barang - barangnya disaku mantelku...pakai saja tidak apa-apa"

"terima kasih mitsuhiko, oiya ngomong - omong apakah hari ini kita jadi untuk belajar dirumah mau?"tanyaku tentangnya semalam...

Ia menjawab dengan tidak menolehkan wajahnya ke arahku sambil berkata "tentu, sesuai janjiku aku akan menjemputmu nanti pukul 15.00 sore. Hari ini aku harus ke suatu tempat dulu, nggk apa-apa kan?"

Aku hanya terkejut dengan jawabannya yang sangat berbeda dari mitsuhiko yang kukenal saat sekolah dasar. Apakah ini yang Namanya fase remaja?oh tidak, Ayumi, kau harus focus!!!!!!!!



----------------------------------------------------------------------------------------------------

Conan POV

Kira - kira, sudah seminggu lamanya setelah kami keluar dari gua, berkat denah yang dipahami oleh Ai, kami bisa keluar dari sana dan meminta bantuan. Ai termenung di kamar sendirian melihat ke arah jendela. Aku meilhat gadis 14 tahun itu termenung dengan beberapa tumpukan buku dikasurnya. Kulihat, dia sedang tertarik pada fiksi. Aku, hanya bisa memantau dari kejauhan

Tatapan matanya kosong sejak kejadian itu. Apa yang membuatnya seperti itu?

Wajar jika dia seperti itu melihat trauma yang seminggu lalu dihadapinya...

Aku sedang membaca buku milik ayahku sembari menemani Ai di kamar. Tak sepatah kata pun keluar dari bibirnya itu. Apa yang membuatnya termenung? Apa ada sesuatu yang Ia takutkan? Aku tahu kalau aku kurang ahli dalam psikologi, tapi, sepertinya aku harus mencari cara untuk mengubah sifatnya itu?

Aku muak dengan keheningan ini...............

Dengan cepat aku meraih tangan gadis ini yang sembari membalik halaman yang entah sudah berapa kali Ia seka...

Aku membulatkan tekadku untuk bicara tentang hal ini, karena jujur, aku sudah Lelah dengan kehidupan yang aku jalani sekarang.

"Ai, 3 bulan..........."

"apa maksudmu dengan 3 bulan?" tanya gadis ini dengan tatapan kosong menghadap padaku

"dalam 3 bulan kita selesaikan masalah ini, setelah 3 bulan tidak ada lagi Shinichi, tidak ada ada lagi Shiho..yang ada hanya Conan dan Ai yang hidup bersama di Jepang."

"apa kau sungguh sungguh? Tapi, bukankah hal-hal seperti ini yang kamu inginkan Conan? Misteri yang tak kunjung selesai hingga masuk ke skala dunia?"

"aku tahu, perlu waktu untuk menemukan orangtuaku, setelah aku pikirkan..aku mengetahui bahwa mereka akan baik-baik saja, mereka mungkin saja hanya tidak bisa untuk menghubungiku selama ini, tapi aku yakin dan percaya, suatu saat mereka pasti akan Kembali. Aku sudah memutuskan untuk menyerahkan ini kepada FBI dan organisasi lainnya yang bisa dipercaya....."

Aku menatap gadis yang termenung ini mulai membendung air mata, seperti sudah menahan kegundahan yang ada dihatinya. Aku merasa bersalah karena tidak memikirkan perasaannya selama ini, dalam arti lain, aku hanya membawanya ke dalam masalah yang lebih dalam

"Kita hanya remaja 14 Tahun Ai...saatnya untuk bertindak seperti remaja semasanya, Hal seperti itu diluar kemampuan kita, walaupun aku yakin dan percaya kita dapat melewatinya tapi, terkadang suatu hal tidak boleh dipaksakan kan?"

Aku memeluk Ai dengan erat sambil mendengar isak tangisnya yang terdengar sayu satu ditelingaku. Perempuan ini sudah cukup tegar selama ini, membendung semua kelemahannya dengan menanamkan tembok besar disikapnya itu, wajar jika Ia bersikap seperti saat ini.

.

.

.

.

.

.

.

.

next?wait.....

meitantei conan "pilihan Yang Di Buat Untuk Ingatan Yang Di Lupakan"Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang