09. Chaos

1.5K 180 40
                                    

(Warn: cerita di bawah hanya fiktif belaka serta adanya tindakan dan kata-kata yang seharusnya tidak ditiru. Harap bijak dalam membaca)

๑•̀д•́๑

Malam ini di sebuah bar, tepatnya bar yang berada di ibukota. Enam orang lelaki tengah menikmati yang namanya kesenangan dunia.

Kesenangan dunia disini maksudnya, bukan hal semacam bersetubuh. Tapi, lebih tepatnya menikmati minuman haram.

"Gue denger, lo lagi ngejar cewek." Ucap lelaki yang tengah menghisap batang rokok tersebut.

Marko, lelaki yang tengah ditanyai tersebut tertawa kecil sambil menuangkan sebotol whisky ke dalam gelas kecil "Denger dari siapa lo?"

"Adalah pokoknya."

"Iya dari jurusan farmasi, Mina namanya." Jawab Marko seusai menyesap minuman haram tersebut.

Erlan yang mendengar itupun langsung berdecak "Brengsek, lo deketin temen Chaca?!!"

Juna yang mendengar umpatan tersebut langsung menenangkan Erlan "Udahlah lan, santai aja. Lagian dia bukan deketin Chaca, tapi deketin temennya."

"Sama aja Jun, bisa abis gue sama Chaca, kalo sampe lo ketauan nangisin Mina." Ucap Erlan kali ini lebih tenang.

Marko pun langsung menepuk bahu Erlan "Tenang aja, lagian juga cuma buat main-main. Mina juga keliatannya gak gampang baper, jadi lo tenang aja."

Ketika tiga orang disana saling saut-sautan, Juan dan Julian lebih memilih menikmati minuman mereka.

"Lo masih sama Luna?" Tanya Juan, sambil menghembuskan asap rokok.

Julian menggoyangkan gelasnya dan menyesap sedikit minumannya, kali ini lelaki itu memilih sebotol tequila untuk dinikmati.

"Kenapa lo nanya?" Tanya Julian balik sambil terkekeh ringan.

Juan hanya mengangkat kedua bahunya "Lo gak jawab juga gak masalah." Ungkap lelaki tersebut.

Julian pun menatap mata Juan, tiba-tiba saja lelaki itu terkekeh. Mungkin karena efek dari minuman yang lelaki itu konsumsi "Masih." Ucapnya.

"Jauhin Katie kalo gitu." Ujar Juan dengan nada serius, sementara Julian kembali tertawa.

Juna yang melihat keduanya pun langsung meneguk ludah kasar, takut jika kedua lelaki yang sama-sama bertubuh kekar itu bertengkar.

Sementara Marko hanya asik memperhatikan sambil menyesap whisky. Toh, ia hanya harus menikmati drama yang sedang terjadi.

Julian langsung tersenyum sinis, netranya seketika itu juga berubah gelap "Lo yang harusnya jauhin dia!! Lo bahkan gak pantes buat liat dia."

Erlan yang melihat itu langsung berdecih, lagi-lagi masalah gadis. Netranya melirik Marko yang hanya tersenyum senang sambil menyesap minuman "Lo gamau pisahin mereka?"

Marko melirik Erlan, kemudian wajahnya langsung menampilkan ekspresi mengejek "Kenapa harus dipisah, belum juga tonjok-tonjokkan."

Friend (97 Line) ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang