29. Juan's Anger

1.4K 149 37
                                    

(Warn: cerita di bawah hanya fiktif belaka serta adanya tindakan dan kata-kata yang seharusnya tidak ditiru harap bijak dalam membaca)

๑•̀д•́๑

"Eh, Juan? Tumben udah dateng, mau jemput Katie?" Tanya Maggie ketika melihat Juan yang masuk ke pagar kosan, padahal gadis itu sedang menyiram tanaman.

Juan mengangguk "Katienya ada?"

Maggie melirik kearah pintu kosan "Ada sih kayaknya, lagi siap-siap. Mau gue panggilin?"

"Hm boleh, bilang aja ada Juan di mobil."

Maggie mengangguk kemudian berjalan masuk kedalam kosan, disana tepat dimeja makan sudah ada Katie, Alice, dan Mina yang sedang bercengkrama.

"Kat, udah selesai?" Tanya Maggie.

Katie menoleh dan mengangguk ketika melihat makanannya sudah habis "Kenapa emang Gi?"

"Keluar gih, ada Juan nungguin di mobilnya." Tunjuk Maggie pada pintu kosan, lalu gadis itu langsung berjalan keluar lagi untuk melanjutkan aktifitasnya yang tertunda.

Katie mengernyit, namun tersenyum juga saat itu. Gadis pirang itupun langsung bangkit, dan berjalan keluar menuju depan gerbang kosan.

Sementara itu Alice memandang kepergian Katie dengan tatapan bersalah. Tapi, ia juga tak bisa semena-mena langsung memberitahu Katie tentang apa yang selama ini disembunyikan oleh sepupunya.

Benar saja sudah ada mobil Juan. Tapi, seumur-umur Katie tak pernah melihat lelaki itu merokok. Kenapa hari ini dia merokok? Karena biasanya Juan akan merokok jika ada masalah saja.

"Udah dari tadi?" Tanya Katie saat sudah berada dihadapan kekasihnya.

Juan menoleh kemudian menghembuskan asap rokok "Lumayan, masuk sana!!"

Katie mengangguk, entah kenapa aura Juan saat ini terlihat menyeramkan. Tanpa basa-basi Katie langsung masuk kedalam mobil fortuner milik Juan.

Lagi-lagi tidak ada perlakuan spesial seperti biasanya, entah apa yang membuat perubahan sikap lelaki tersebut.

Juan yang melihat kekasihnya sudah masuk mobil, langsung menghela napas dan membuang rokoknya. Kemudian ikut masuk kedalam mobil.

Didalam mobil, suasana begitu hening. Bahkan tidak ada suara musik, sementara Katie bingung ingin bicara apa, melihat Juan yang seperti sedang marah.

Namun, tiba-tiba matanya membelalak saat tau tujuan mereka bukan ke kampus. Ya, Juan membanting stir menuju jalanan yang lumayan sepi.

"Kenapa kesini?!!" Tanya Katie, ia cukup penasaran dengan apa yang sebenarnya ingin Juan lakukan.

Juan tersenyum kemudian langsung membawa mobilnya dengan cepat, sehingga Katie melotot terkejut melihat spidometer yang menunjukkan angka lumayan tinggi.

"Juan, lo berhenti sekarang atau kita bakal mati." Ujar Katie sambil menepuk lengan kekasihnya.

Tak ada jawaban, yang ada hanyalah Juan yang menambah kecepatannya hingga diatas rata-rata.

Friend (97 Line) ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang