23. Another secret

1.2K 145 17
                                    

(Warn: cerita dibawah hanya fiktif belaka serta adanya tindakan dan kata-kata yang seharusnya tidak ditiru harap bijak dalam membaca)

๑•̀д•́๑

Malam itu, disebuah diskotik ternama Jakarta Marko tengah duduk bersama teman-temannya. Tidak, bukan gengnya melainkan temannya yang lain atau bisa dibilang teman taruhan lelaki itu.

"Gimana? Lo udah nembak Mina?" Tanya lelaki dengan jaket kulitnya.

Marko termenung, "Kayaknya sebentar lagi, tinggal nunggu aja dan siap-siap buat nyerahin apa yang lo pada pasang ditaruhan kali ini."

Alex tertawa terbahak-bahak "Lo yakin banget emang lo gak akan jatuh cinta sama anak farmasi itu?"

"Yakin, gue bahkan gak pernah suka sedikitpun selama ini sama itu cewek, malah keliatannya Mina yang suka gue." Ungkap Marko sengak, setelah itu langsung meminum habis whiskeynya.

Juna teman seperbangsatan Juan sekaligus Marko hanya tersenyum saja mendengar penuturan lelaki manis barusan.

"Oke kalo gitu gue tambah satu lagi motor di rumah, kalo yang ini berhasil duit sama motor gue berarti jadi punya lo." Ujar lelaki dengan jaket kulitnya, yang diketahui bernama Alan.

Marko tersenyum puas "Deal." Ungkapnya seraya kembali menuangkan minuman haram tersebut.

"Gak heran lo dibilang player, nyatanya lo emang bangsat." Tukas Alex seraya mengeluarkan asap rokok.

Marko hanya mengangkat bahunya tak peduli, suruh siapa waktu itu Chaca mengajak Mina, dan suruh siapa juga Mina terlihat begitu manis dan cantik dimata Marko sehingga mau tidak mau akan menjadi targetnya yang kesekian.

"Dude, gue cuma mau ngasih tau. Lo gausah terlalu sombong, jatohnya takut lo sendiri yang kena karma." Saran Juna, sambil menepuk bahu Marko dan tersenyum sinis.

๑•̀д•́๑

"Nanti habis ini temenin gue ya ke perpus."

Juan menoleh "Tumben? Biasanya lo mau langsung makan atau pulang."

Karina menggeleng "Kali ini gue mau ke perpus, ada buku yang harus gue pinjem disana."

"Oke." Kata Juan seraya memutar stir mobil menuju tempat yang tadi Karina sebutkan.

Karina tersenyum, seraya melirik Juan dari samping. Ternyata kekasih Katie itu memang tampan dan Karina merasa senang bisa menjadi kekasih dari Juan, meskipun hanya simpanan.

"Gue ketemu Katie kemarin." Ungkap Karina sambil fokusnya kini kedepan melihat jalanan.

Juan yang mendengar nama Katie langsung menoleh sebentar kearah Karina "Lo lebih baik gausah nyari masalah Rin, gue gamau kalau lo macem-macem sama dia."

Karina tersenyum sinis, benar dugaannya meskipun ia sudah menjadi kekasih Juan. Tapi, tetap saja hati lelaki itu hanya milik si gadis pirang.

Tapi tak usah khawatir. Toh, ia sendiri yang akan menyingkirkan Katie dari kehidupan Juan sehingga tidak ada lagi yang akan bisa menempati hati lelaki yang kini duduk disampingnya.

Friend (97 Line) ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang