Jangan lupa kasih vote ya agar aku semangat nulisnya~ Selamat membaca ~
Sudah satu Minggu sejak pernikahan kini Inayah menjalani aktivitas sehari harinya sebagai seorang ibu rumah tangga,memasak ,mencuci piring,cuci baju ,dan lainnya ,tidak semua pekerjaan dia kerjakan sendiri karena di rumah itu ada asisten rumah tangga, awalnya Inayah tidak pernah di sentuh oleh suaminya,tapi setelah mereka bulan madu akhirnya mereka menjadi pasangan suami istri yang seutuhnya tak ada jarak lagi sekarang karena mereka sudah menyatu sudah saling membuka diri dan mungkin saja calon benih keturunan ustadz Alfian sudah bersemayam di rahim
Inayah eh )Tapi ada yang membuat Inayah sadar diri ketika ia dan suaminya selesai melakukan hubungan intim dan suaminya selalu mengatakan
"Jangan libatkan perasaan dalam pernikahan ini,aku menyentuhmu hanya agar kau cepat hamil agar kita cepat bercerai lalu kau bisa terbebas dari pernikahan kontrak ini"
Itulah kata kata yang selalu diucapkan Suaminya setelah mereka selesai melakukan hubungan intim
Inayah dengan sabar dan ikhlas hanya akan menganggukkan kepalanya
Jujur Inayah ingin cepat hamil agar ia bisa terbebas dari pernikahan kontrak ini,dan ia juga ingin hidup bahagia bersama orang yang mencintainya kelak , umurnya baru 19 tahun ia sudah merasakan pahitnya kehidupan rumah tangganya ,rumah tangga Ustadzah Kia dan ustadz Alfian sangat sangat harmonis untuk apa mereka menginginkan anak padahal pernikahan mereka sudah cukup bahagia walaupun tanpa hadirnya seorang anak ,apa seorang anak sangat berpengaruh terhadap pernikahan?
Inayah berpikir untuk apa ustadz Alfian menikahinya padahal ia sangat bahagia dengan pernikahannya dengan ustadzah Kia, untuk apa Inayah hadir di sela sela kebahagiaannya ,ya Inayah tau ia tau posisinya , posisinya hanya sebagai mesin pencetak anak tak lebih karena di hati ustadz Alfian hanya ada Ustadzah Kia seorang !๑๑๑๑๑๑ ๑๑๑๑
Pagi harinya seperti biasa Inayah memasak untuk sarapan bersama suami dan kakak madunya,ia menyajikan makanannya di meja makan,di meja makan sudah tersaji SOP bakso daging ,dan ada tumis cah kangkung itu semua buatan Inayah, karena ustadzah Kia sibuk mengajar di pondok pesantren jadi ia tak punya waktu untuk memasak.
Ustadzah Kia datang ke meja makan bersama suaminya sambil bergandengan tangan,Inayah hanya tersenyum melihat keharmonisan suaminya dan kakak madunya
"Silahkan di cicipi ustadz dan ustadzah"
"Mmm bakso kesukaan saya loh nay, apalagi bakso daging itu adalah kesukaan saya banget" ucap ustadzah Kia sambil duduk di kursi meja makan
"Kebetulan Inayah sedang belajar membuat bakso daging"
"Ayo makan "
Ustadzah Kia menyendok secentong nasi ke piring suaminya,tak lupa menambahkan sup bakso daging
Ustadz Alfian memasukkan sesendok nasi dan bakso daging ke mulutnya
"Gimana ustadz masakan buatan Inayah?"
"Lumayan,tapi kamu perlu banyak belajar lagi "
Raut wajah Inayah berubah mendengar komentar dari suaminya, padahal Inayah merasa sudah sangat sangat pas dalam membuat bakso daging itu tapi ternyata rasa bakso daging itu tak sesuai yang diharapkan oleh Inayah ,Inayah tadinya berharap masakannya akan dipuji tapi malah di komentari tapi tak papa
"Menurut aku enak nay bakso daging buatan Inayah" ucap Ustadzah Kia
"Makasih Ustadzah"
Ustadzah Kia memakan bakso daging buatan Inayah dengan lahapnya beda dengan ustadz Alfian yang lebih memilih makan dengan tumis cah kangkung dari pada dengan bakso daging itu
"Pasti kalian semalam habis tidur bersama ya "
"Uhuk uhuk uhuk uhuk"
Ustadz Alfian tersedak mendengar ucapan ustadzah Kia
"Aduh hati hati makannya Abi "
Ucap Ustadzah Kia sambil menyodorkan satu gelas air putih"Kenapa harus tersedak kan aku cuma nanya " ucap ustadzah Kia sambil terkekeh
Begitulah ustadzah Kia,ia sangat ramah kadang ditambahi dengan guyonannya yang membuat ia terkekeh sendiri ,beda dengan suaminya yang dingin sedingin es batu !
*****
KAMU SEDANG MEMBACA
Kesabaran seorang istri (2)
General FictionInayah gadis berumur 19 tahun. Ia tinggal di pondok pesantren karena orang tuanya tidak punya biaya untuk melanjutkan ke SMA ,Inayah hanya lulusan SMP lalu mondok pesantren ~~ Tiba tiba Inayah di khitbah oleh seorang ustadz, bahkan hari itu juga i...