akur

1K 20 0
                                    

Ustadzah Kia kembali pulang ke rumahnya yang ditempati bersama sang suami,sudah sebelalas tahun mereka tinggal di rumah ini.

Kaki ini melangkah masuk ke dalam rumah,di dinding tertata rapi Poto pernikahan mereka,Poto yang indah ,tak terasa pernikahannya sudah berjalan selama sebelas tahun lamanya ....

Semoga keputusan untuk mempertahankan rumah tangga, adalah keputusan terbaik , Aminn

Ia masuk ke dalam kamar, mengedarkan pandangan ke seluruh penjuru kamar,tak ada suaminya,hanya ada kenangan yang akan selalu dikenang , suaminya kini bukan hanya miliknya tapi milik Inayah juga .

☆☆
Keesokan harinya

"Bibi ,ajarin saya masak ya,saya mau belajar masak"

"Siaf ustadzah, ustadzah kemana aja hampir sebulan rumah kosong "

"Saya menenangkan diri di rumah orang tua saya"

Ustadzah Kia mulai belajar memasak dibantu oleh asisten rumah tangga,selama sebelas tahun pernikahan ia tidak pernah pergi ke dapur  memasak untuk suaminya,berbeda dengan Inayah yang sudah pintar masak ,ia juga ingin seperti Inayah,bukan artinya ingin bersaing , tapi ingin belajar.

Di rumah orang tuanya ia bak putri raja,tidak diperbolehkan masuk dapur,mau makan sudah siapkan,mau apapun tinggal ngomong,kini ustadzah Kia ingin mencari kesibukan dengan belajar masak . Semoga dengan belajar memasak bisa melupakan semua yang terjadi di kehidupan rumah tangganya

,,,,,,
Sementara Tika adiknya ustadz Alfian

Ia kabur dari rumah karena orang tuanya tak merestui hubungannya dengan Zaidan ,jadi ia kabur dari rumah,entah mau kemana ia tidak punya tujuan,yang terpenting adalah ia bisa pergi dari rumah itu ,

Ibunya itu sangat protektif terhadap Tika, ibunya berharap Tika menikah dengan orang kaya seperti keluarganya,bukan seperti Zaidan orang miskin . Tapi sesungguhnya kekayaan tidak menjamin kebahagiaan.....

"Pak , anakmu kabur "ucap Bu Sri panik

"Ini salah ibu juga , kenapa ibu menantang keras hubungan Tika dan Zaidan,padahal biarkan saja mereka menikah ,siapa tau putri kita bahagia bersama Zaidan ,ibu jangan terus mengekang kebebasan Tika,biarkan dia mencari kebahagiaannya sendiri"ucap suaminya alias bapaknya ustadz Alfian

"Tapi ibu malu pak,masa punya mantu tukang mie ayam"

"Yang penting halal Bu,emang ibu mau punya mantu kaya tapi tukang korupsi?

Bu Sri hanya diam mendengar ucapan suaminya itu, bisanya ia ngomel panjang lebar,tapi kini kalah oleh suaminya

"Pokonya bapak harus cari si Tika,jangan sampai dia mengejar laki laki miskin itu "

"Ibu ibu ",

Suaminya hanya geleng kepala

,,,,,
Sementara Inayah ,pagi pagi sudah di dapur menyiapkan sarapan pagi, sedangkan Azzam masih tidur

Azzam terbangun dari tidurnya,tapi disebelahnya tak ada Inayah hanya ada ayahnya yang masih tidur, karena Azzam belum bisa bicara,baru berusia satu bulan,ia hanya bisa menendang nendang kakinya ke kaki ayahnya

Ustadz Alfian terbangun dari tidurnya karena terusik dengan tendangan dari Azzam, Azzam menendang nendang kakinya ke kaki Ustadz Alfian, ustadz Alfian sangat senang dengan pergerakan anaknya

"Anak Abi udah bangun , Azzam bangunin Abi ya"

Lekas ia bangkit dari tidurnya, lalu mengendong Azzam

"Anak Abi pinter bangunin Abi "

Ia menggendong Azzam, menghampiri Inayah di dapur

"Umma , Azzam udah bangun nih ",

Padahal jarum jam menunjukkan pukul 05 subuh, setelah solat subuh ustadz Alfian malah ketiduran karena hampir semalaman gak tidur ,tadi malam Azzam rewel jadi ustadz Alfian menjaga Azzam, sedangkan Inayah tertidur

"Aduh anak umma udah bangun , semalam rewel ya,untung ada Abi "ucap Inayah sambil terkekeh

,,,,,
Pukul 06 pagi, ustadzah Kia baru selesai memasak,ia memasak yang gampang saja ,hanya memasak semur telur,dan sayur capcay,segitu juga udah Alhamdulillah, karena ini adalah pertama kalinya ia memasak ,dibantu oleh bibi tadi akhirnya ia bisa memasak

"Bibi, masakannya mau saya anterin ke rumah Inayah,tolong bibi bantu saya masukin masakannya ke rantang"

"Siaf ustadzah"

"Semoga mereka suka masakanku,ini masakan pertamaku"

Makanan sudah dimasukan ke rantang , ustadzah Kia bersiap berangkat ke rumah Inayah,tak lupa mandi dulu ,ia memakai gamis berwarna hitam dengan jilbab hitam senada,tak lupa cadarnya juga hitam

"Bibi ,saya berangkat ya,bibi mau ikut"

"Tidak ustadzah,bibi di rumah aja,hati hati ya Ustadzah"

"Assalamualaikum bibi "

"Waalaikumsalam"

Mertuanya tak sehangat dulu,jadi Ustadzah Kia lebih nyaman berbicara dengan bibi alias art

Ustadzah Kia memesan taksi online, berangkat ke rumah Inayah

-------
--------------

Setelah sampai di rumah Inayah

"Semoga mereka suka masakanku"

Tok tok tok

"Assalamualaikum nay "

Tok tok tok

Ceklek

Pintu dibuka

"Ustadzah Kia ,mari masuk "

"Makasih nay,tapi saya kesini hanya untuk mengantar makanan ini,saya sendiri yang memasaknya,saya belajar masak tadi,semoga kalian suka masakan buatan saya "

"Aduh makasih ya ustadzah",

"Emm, Azzam ada "

"Ada di dalam , ustadzah ayo masuk dulu "

"Saya langsung pulang aja , soalnya mau ngajar di pondok pesantren,jangan lupa dimakan ya jangan dibuang "

"Siaf ustadzah"

"Saya permisi assalamualaikum"

"Waalaikumsalam"

❛  ❛❛ ❛




Kesabaran seorang istri (2)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang